Suara langkah kaki terdengar beriringan. Mereka berjalan bersama. Namun tidak terlihat tanda tanda kedekatan. Haya bagi Wriothesley, mungkin. Neuvilette berjalan tenang sambil memerhatikan orang disampingnya yang mengalihkan pandangan.
"Thesley."
"Siapa kau?"
Sepasang halis tajam Neuvilette terangkat menunjukkan keterkejutan yang sebenarnya sudah ia duga akan datang. "Aku tidak mengerti maksud-"
Ia rasakan sebuah tangan mencengkram dan menarik kerahnya secara agresif sebelum kalimatnya sempat ia selesaikan. Punggungnya ia terbentur keras pada tembok semen dibelakangnya.
Wriothesley, di depannya dengan raut wajah yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Tidak ada raut ramah tersirat. Matanya menatap Neuvilette dengan marah. Bahkan dapat Neuvilette rasakan lehernya terasa sesak dari tarikan tangan Wriothesley yang berurat.
Namun, pria itu tetap terlihat tenang. Dia tidak punya niatan untuk melukai lawan bicaranya. Ia hanya ingin Neuvilette untuk menjawab. Secara jujur.
"Thesley."
"Aku menolakmu karena takut kau celaka, tapi apa hasilnya? Ternyata kau-"
"Thesley, dengarkan aku."
Wriothesley mengeratkan cengkramannya pada kerah sang lebih tua. Dia tidak pernah semarah ini pada 387 demi kelangsungan hidupnya. Namun kali ini ia benar benar kecewa. Pikir Wriothesley, orang yang mulai ia terima untuk masuk ke dalam hidupnya ternyata sama saja seperti sumber masalahnya?
"Kau sama saja seperti mereka, bukan? Tidak perlu berpura-pura menyukaiku, katakan saja apa yang kalian mau, bajingan! Hk-"
"Dengarkan. Aku." Neuvilette membalik posisi mereka, membanting punggung Wriothesley pada tembok dan mengukung pria itu dengan tangannya. Wriothesley memberontak sekuat tenaga tanpa membuahkan hasil. Sial, sejak kapan Neuvilette sekuat ini?!
"Apa-apaan?!"
"Wriothesley!"
Pnggung pria itu merinding, ia berhenti memberontak lalu mengatur nafas. Neuvilette mengukungnya dengan jarak yang semakin lama semakin dekat.
"Dengarkan. Aku." Neuvilette menatapnya tajam dengan halis dan rahang yang mengeras. Tangan kananya mencengkram erat kedua pergelangan tangan Wriothesley, sedang jari jari tangan kirinya menggenggam rahang Wriothesley.
"Aku bukan mereka. Aku 484, orang yang seharusnya kamu bunuh."
*+:。.。 。.。:+*
KAMU SEDANG MEMBACA
Neuvithesley - Out Of Nowhere ✔
FanficWriothesley, sang barista yang mencoba terlepas dari dunia gangster tiba tiba didekati oleh pria berambut putih yang merupakan pelanggan reguler di cafe mereka. Suatu hari pria itu menyatakan perasaannya. Tapi Wriothesley sangat ragu, karena asal us...