13

373 24 0
                                    

*Korea..


setelah beberapa saat di dalam pesawat akhirnya mereka sampai di tanah kelahirannya.

"huh, gue beneran balik ke sini" ucap saki saat menatap sepatunya yang telah menapak ke tanah tempat ia di lahirkan dan di besarkan.

vero yang mendengar ucapan sang adik mengela nafas kasarnya. ia melihat wajah sang adik pucat pasi saat telah turun dan menginjakkan kakinya di negara mereka berasal.

"kenapa, mau balik lagi saja ke london?" ucap vero.

daffa yang mendengar itu membelalakkan matanya, bagaimana bisa hyungnya ini dengan gampangnya menanyakan itu.

tapi setelah ia melihat keadaan saki yang sepertinya tidak baik-baik saja dengan wajah yang pucat dan keringat yang bercucuran, ia juga ikut menanyakan itu.

"apa kau ingin kembali saja?" ucap daffa kepada saki.

"daff, kaki gue mati rasa" ucap saki sambil terus melihat kakinya.

"hyung aku takut, dadaku berdebar, kakiku mati rasa, tanganku bergetar, coba liat ini" ucap saki yang menunjukkan tangannya kepada hyungnya.

"tenanglah atur nafasmu, tidak akan terjadi apapun. kau mau kita kembali saja?" ucap vero.

"tidak hyung, kita sudah berada disini" ucap saki.

"kalau kau mau, aku akan menggendongmu" ucap vero.

"tidak hyung" ucap saki yang masih saja menatap kakinya.

"jadi kau ingin lanjut atau tidak?" ucap vero menanyakan lagi.

"iya tapi tunggu sebentar hyung" ucap saki sambil ia terus mengatur nafasnya.

"tenang oke? atur nafasmu. tidak perlu khawatir, tidak ada yang tau kepulanganmu ini. aku sudah mengurus segalanya. di belakang itu, semua orang suruhanku" ucap vero sambil terus mengelus punggung adiknya agar ia merasakan sedikit ketenangan.

saki dan daffa mengedarkan pandangannya ke arah belakang mereka yang terdapat beberapa pria bertubuh kekar.

"koper kalian nanti akan di antar ke mansion milikku" ucapnya lagi.

"hyung apa ada tempat untukku merokok, itu akan mengurangi debaran di dadaku saat ini" ucap saki.

"tidak, meskipun kita melewati jalur belakang tapi ini tetap saja publik. kita tidak bisa sebebas di london. ayo kita ke mobil dan kau bisa merokok disana" ucap vero.

"sial tanganku menjadi dingin karena gugup" ucap saki yang melihat tangannya bergetar dan dingin.

"ini pakailah jaketku, ayo ku gendong saja" ucap daffa.

"tidak mau, tunggu sampai kakiku sedikit lebih baik" ucap saki lalu ia pun mengenakan jaketnya yang di bantu oleh daffa.

"ini vape milikku yang selalu ku bawa kemanapun. itu baru, aku belum memakainya" ucap vero memberikan vape miliknya.

"terima kasih hyung. ini mungkin akan mengurangi sedikit kegugupanku dan membuatku tenang" ucap saki.

"tidak masalah" ucap vero.

Turun Ranjang • kookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang