chapter 10

5.9K 425 27
                                    

Ethan pov

kami pulang tidak terlalu larut,aku menyiapkan makan malam untuknya.

"kak,tidak perlu repot repot,biar aku yang menyiapkan"tiba tiba Kyle datang dan langsung mengambil pekerjaan ku.

aku menatap nya heran
"tidak biar aku saja"kata ku dingin kembali mengambil pisau yang ada di tangannya.

"Tapi ini tugas ku sebagai pelayan mu kak"

"tidak,ini tugas juru masak dapur"kataku sinis padanyaa.

dia memeluk ku tiba tiba
"Apa aku membuat mu marah kak?"ujarnya sambil bergelendotan di lengan kanan ku.

"bisa kau memanggil ku dengan formal,aku bukan kakak mu"aku menarik halus tangan ku.

"baiklah,aku minta maaf telah membuat mu tersinggung nermesis"dia pergi begitu saja,aku baru menyadari bahwa dia setidak sopan itu.

Setelah selesai membuat lauk makan aku menaruh di piring, lagi lagi terdapat kyle berdiri tidak jauh dari meja makan,memandang telak pada lucifer.

"ehem"dehem ku menghancurkan lamunan mereka.

"sayang,aku menyuruh kyle disini untuk membantu mu"senyum nya,palsu.

"ya baiklah"aku menyetujui nyaa hanya ingin melihat sejauh apa mereka.

"Kyle tuangkan air untuk lucifer"kataku menyuruh nya

"hahaha" tawa tipis ku mengundang perhatian mereka ternyata,aku tertawa bukan karna apa,tapi aku melihat andrew menggenggam tangan nya di depan wajahku.

"ahh tidak,aku hanya memikirkan hal lucu saja"kataku,lalu mereka langsung menarik tangan mereka masing masing.

Setelah selesai makan malam, aku segera masuk kamarku, mengetahui bahwa suamiku tidak akan tidur denganku.

aku memutuskan untuk mencari angin di balkon,sayup sayup kudengar suara pintu dibuka.

Sebuah tangan merengkuh pinggang ku dengan lembut,aku merasa kan nafas nyaaa menjalar di sekitar tengkuk ku.

"Kau lelah"tanya nya

"aku merindukanmu mu"ujar andrew membuka sedikit pyjama ku

"aku sedang tidakk ingin"tolak ku

"kau marah,apa aku membuat mu kesal sayang?"aku menggeleng halus padanya.

"banyak hal yang membuat ku merasa tidak nyaman hari ini"kataku

"apa yang kau butuhkan,hm?"ujarnya semakin menurunkan pyjama ku.

Author pov

andrew langsung mengangkat tubuh mungil ethan,membuka perlahan satu persatu pakaian yang ia kena kan.

Amhhh....mmhhh....

Ethan melenguh saat andrew mencumbu dadanya

"kau berisik,aku takut makin tergila gila padamu kyle" tanpa sadar andrew menyebut nama seseorang yang seharusnya tidak ia katakan.

Nama itu terdengar sangat jelas di kuping ethan hingga ia menghentikan
aksi sang lucifer.

"aku sungguh sangat tidak berselera "ethan turun dari rengkuhan andrew dan membeneran kan pyjama nya,lalu pergi begitu saja.

dia sungguh sangat tau nama siapa itu,bahkan dia dapat mendengar sangat jelas nada andrew.

malam panjang itu ethan putuskan untuk berbaring di atas kasur, sulit untuknya tertidur di saat kepalanya sangat jelas terekam nama itu.

Hingga pagi menjelang dia tetap tidak dapat memejamkan matanya,sebagian nyawanya mungkin sudah hilang.

"nermesis,kau tidak tidur kata ibuku dulu bilang bahwa tidak tidur dapat menyebabkan banyak penyakit "ujar salah satu pelayan yang membuka gorden kamar

"Menurut mu dimana tempat seorang lucifer tidak dapat menemukan mu"kata ethan memecah lamunan nya.

pelayan paruh baya itu langsung menghentikan pekerjaan nya.

"kau tau nermesis, dimana pun kau berada,mereka akan selalu menemukan mu"pelayan itu tersenyum ke arah ethan.

"Maka tolong lah aku,siapa namamu?"kata ethan frustasi

"aku amber,aku tidak berdaya menolong mu"

"setidak nya bantu akuu untuk pergi dari sini" mohon ethan kembali

"Dibawah mansion ini terdapat basement menuju hutan di belakang mansion, disitu tidak ada penjaga dan kamera pengawas,kau gunakanlah jubah hitam atau apapun yang membuat mu tidak mencolok."

Ethan terburu buru untuk membereskan beberapa barang untuk berjaga jaga.

Terburu buru ethan ke ruang bawah tanah,di temani oleh amber dan senter di tangannya.

Disana gelap dan lembab,terdapat beberapa serangga dan lantai nya yang berbatu dan berair.

hingga sampai lah di ujung lorong, pintu kayu yang tingginya hanya sekitar 1,5 meter dari permukaan menjemput mereka di ujung.

"pergi lah nermesis, semoga kau menemukan kehidupan yang seharusnya kau dapatkan"ethan menangiss memeluk amber.

dia pergi dengan berlari kencang,amber pun menutup pintu itu.

Dilihatnya istana yang menjulang tinggi dibelakangnya, ini hidup ku aku yang akan mengakhiri nya pikir ethan begitu.

dia berlari melintasi hutan pinus yang menjulang tinggi sehingga sinar matahari tak dapat menembus nya.

peluh membasahi sekujur tubuhnyaa,hingga tibalah ia di sebuah jalan menuju kota.

Sebuah mobil truck kecil berhenti tepat di depannya
"apa kau butuh tumpangan?"laki laki seumur kakekmu mungkin dengan tatapan teguhnya menawarkan ethan sebuah tumpangan.

Sepanjang perjalanan ethan diam dan terus berdoa sambil memegang rosario pemberian ibunya.

berharap bahwa jika ia percaya pada yang di atas,lucifer tidak akan pernah dapat menjangkau nya.

sementara sang singa besar sedang duduk di singgah sananya,dengan wujud aslinya.

sementara sang singa besar sedang duduk di singgah sananya,dengan wujud aslinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ICH LUCIFERRE"
(aku sang lucifer)

"KALIAN MERAGUKAN KU,SIAPAPUN YANG MENOLONGNYA PERGI,MAY ICH INFERNIO CARZOKRA LA DREAMO OR LA BEHAVI"
(aku yang akan memburu nya di dalam mimpi atau di hidupnya"
































LUCIFER



hai sayang sayang raraw,terharu bangett dehh,jangan lupa vote yaaa cinta matikuuuu.......💗💗💗


Lucifer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang