12. Na Fleur

1.8K 156 5
                                    

Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk Jaemin membesarkan putranya. Butuh perjuangan, tenaga dan tentunya uang.

Usai bercerai, Jaemin mendirikan toko bunga. Tepatnya di depan hunian sederhananya.

( rumah Nana )

( hasil rangkaian pagi ini ,  Na-Fleur )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( hasil rangkaian pagi ini , Na-Fleur )

Usai merangkai bunga, Nana mencari keberadaan Jinar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai merangkai bunga, Nana mencari keberadaan Jinar. Hmm, ini hari minggu tentunya sang anak tidak bersekolah.

"Jie!! Anak buna, kamu di mana sayang?? Makan yukk!!" ajaknya, tersenyum bahagia.

Jaemin menuju kamar Jie, rupanya anak itu sedang menggambar. Tetapi,,

"Huhhhh,,," Jaemin mengotori paginya dengan nafas kasar.

Ia mengambil hearing aids sang anak dan menaruhnya di telinga. "Jieeee!!!"

Jinar menoleh, mendengar teriakan Nana setelah hearing aids-nya terpasang.

"Eheee,, buna ada apa?"

"Kenapa kamu lepas nak?? Buna butuh kamu loh sayang, udah makan belum??" —Jinar menggeleng.

"Nunggu buna kelar dulu terus Jie mau di buatkan ramen sama buna. Oh iya, Jie lupa kalau kemarin bu guru memberi buna surat" Jinar melangkah menuju tempat dimana tas ranselnya bersarang.

Sebuah amplop warna coklat Jaemin terima, dengan segera ia membukanya. Setelah seperkian detik ia membaca isi dari surat itu,— "nak, kamu,,, kamu dapat beasiswa ??" ucapnya terbata.

"Humm iya buna, jadi selama Jie bersekolah,—buna tidak perlu membayar"

Ya! Itu tentang beasiswa sekolah Jinar. "Paman Mingyu yang mengajukan" timpalnya.

"Astaga, tapikan buna bisa membiayai sekolahmu Nak" Jaemin menarik kepala anaknya. Mencium kening sang anak.

"Tidak papa buna, paman mingyu memang guru yang baik"

Mingyu, selain berstatus sebagai sahabat Nana dari kecil,—dia juga seorang guru di sekolahan Jinar. Mengajar kelas enam, pelajaran IPA.

Jaemin terduduk lemas di atas sofa. "Maumu apa sih ganteng!!" gerutu Nana kesal.

Call Me Buna || NOMIN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang