Perjalanan manis penuh luka ada di sini.
Catatan ⤵
# 100% cerita fiksi
# mengandung unsur dewasa 🔞
# Banyak typo namanya juga manusia.
# Banyak kata kata kasar.
# Ada konsumsi muniman keras dan juga rokok.
# Terdapat adegan berbahaya dan tidak un...
Sebelum membaca alangkah baiknya kalau kalian vote terlebih dahulu oke 😊 yang blm follow yokk follow dulu buar kalian tau updatean terbaruku
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
° ° °
Yurisa teringat dengan pertemuan dengan para 10 besar pewaris perusahaan, tentu saja kekesalannya sampai hari ini pantas saja kakaknya sering mengeluh jika malas dengan pertemuan 10 besar.
"Hey!! Hentikan kau bisa mencabut semua rambutku jika terus seperti itu!!" keluh Ni-ki saat yurisa menjambak rambut Ni-ki penuh marah.
"Maaf aku hanya sedang kesal saja" ucap yurisa yang menghela napas panjang.
"Eh.. Itu kim sunoo..." ucap yurisa saat melihat dengan cepat yurisa memanggil pria itu "sunoo kemarilah!!!" teriak yurisa membuat pria itu menoleh dan ternyata dia tidak sendiri pria itu datang bersama jungwon. Seketika nyali yurisa menjadi menciut.
"Hai" sapa Ni-ki ke jungwon dan sunoo.
"Ah. Hai juga" jawab sunoo dan Jungwon.
"Boleh aku duduk di sini?" tanya jungwon yang menunjuk kursi kosong dekat yurisa.
"Eh.. Oh.. Emm boleh" jawab yurisa yang salah tingkah.
Ni-ki menatap yurisa jijik dengan tingkahnya yang sok kalem jika berada di dekat jungwon.
"Apa lihat lihat!" marah yurisa yang menatap Ni-ki tajam.
"Untuk apa aku datang?? Perusahaan ku bukan perusahaan besar seperti punyamu"
"Tetap saja!! Kau harusnya datang dan menamniku!"
"Tidak mau aku paling tidak suka dengan kekuasaan"
"Apa segitu buruknya pertemuan 10 Besar??" tanya sunoo yang tak paham dengan pertemuan orang orang kaya itu.
"Iya.. Kau harus tau di sana hanya ada orang orang yang gila kekuasaan dan sombong hanya bisa memamerkan semua kekayaannya ch! Menyebalkan" ucap yurisa yang nampak kesal.
"Mengerikan ku rasa aku akan menjadi sangat kecil jika masuk ke sana" jawab sunoo membuat yurisa terdiam.
"Tidak... Justru aku sangat iri karna kau tidak masuk ke sana. Di sana sangat membosankan dan lagi banyak alkohol . padahal kan banyak anak di bawah umur, aku juga sering melihat banyak anak anak yang mencuri curi untuk minum minuman berlakohol itu"
"Kau pasti juga pernah seperti itu kan!?" tanya Ni-ki mengejek. Membuat yurisa teringat ia pernah mencuri curi minum alkohol saat di acara pertemuan.
"Ta.. Tapi kan itu sudah sangat lana" ucap gadis itu memberikan pembelaan.
"Bagaimana rasanya meminum alkohol??" tanya sunoo yang sebenarnya sangat penasaran kenapa orang dewasa selalu meminum alkohol seperti ayahnya yang seorang pecandu alkohol.
"Emmm.. Tidak enak namun hangat" jawab yurisa sambil berpikir.
"Kalau hangat aku juga bisa memeluk mu supaya hangat!" ucap Ni-ki yang tiba tiba ingin memeluk yurisa namun langsung di tahan oleh yurisa "yakk!!! Ni-ki brengsek menjauh dariku!!!!" marah yurisa yang terus mendorong Ni-ki menjauh dengan bantuan kim sunoo yang ikut menarik narik Ni-ki agar menjauhkan dari yurisa.
Jungwon hanya tersenyum melihat yurisa yang entah kenapa seperti kembali ke masalalu sifatnya pun masih sama seperti dulu.
°°°
"Yurisa kau yakin mau menamaniku lagi??" tanya jungwon memastikan.
"I.. Iya... Memang tidak boleh??"
"Tentu saja boleh" ucap jungwon dan yurisa hanya mengikuti pria itu berjalan ke arah supermarket tempat ia bekerja.
Yurisa sama sekali tak mengeluh saat mereka harus menempuh ke supermarket dengan berjalan kaki. Yurisa tau jika uang yang Jungwon dapatkan sangat terbatas membuat pria itu harus jalan kaki kemanapun ia pergi.
Bahkan yurisa sudah berkali kali menawarkan tumpangan jika supirnya bisa mengantarkan mereka ke supermarket dengan selamat. Namun Jungwon tetep saja menolak dengan halus dan berkata jalan kaki itu sehat.
Yurisa tidak bisa membantah dan hanya menuruti perkataan jungwon, berjalan di samping Jungwon dengan diam. Ia tidak mengerti sejujurnya yurisa sangat nyaman walaupun mereka berdua hanya sama sama terdiam.
Setibanya mereka di minimarket jungwon mengganti seragam sekolahnya dengan seragam minimarket.
Jungwon mulai menata beberapa produk dan mengecek tanggal kadaluarsanya. Yurisa hanya menatap Jungwon yang sangat sibuk dengan kegiatannya.
Yurisa tersenyum dan melangkah ke arah jungwon dengan percaya diri.
"Aku bisa membantumu!" seru yurisa yang langsung mengambil alih kotak susu itu menatanya asal.
Bagi yurisa yang penting cepat selesai tidak peduli seberantakan apapun itu yang penting terlihat.
Namun jungwon tertawa kecil dan kembali mengambil alih kotak susu itu "bukan begitu caranya kau harus menatanya dengan rapi"
"Memang kenapa?? Kan yang penting terlihat"
"Biar barang yang lain juga mendapatkan tempat"
"Ehh.. Ohh begitu" ucap yurisa dan mengangguk angguk paham.
"Boleh aku membantu?"
"Tentu saja" jawab jungwon dengan senyuman.
Waktupun berjalan dengan cepat dan akhirnya pun jam menunjukkan jm 9 dan satu jam lagi pekerjaan jungwon pun selesai, yurisa hanya asik menghabiskan minuman pemberian jungwon sambil menonton vidio kucing di nyutup.
"Jay!! Buka matamu jay"
Deg!
Sebuah potongan ingatan yurisa di masalalu pun terputar jelas di kepalanya.
Brak!!
Gadis itu menggebrak sebuah meja yanga ada di minimarket itu membuat Jungwon yang sedang menghitung total dari pembeli pun terhenti dan menatap yurisa yang memasang wajah panik dan pucat.
"Ju.. Jungwon sepertinya aku harus pulang" ucap yurisa membuat jungwon memasang wajah penasaran sebenernya apa yang terjadi pada gadis itu.
Dengan cepat yurisa keluar dari minimarket tanpa menunggu jawaban dari jungwon ia langsung masuk ke dalam mobilnya yang sudah di sana sejak 1 jam yang lalu.
"Pak tolong cepat antar saya ke mansion jay"
"Baik non"
☸☸☸ Segitu dulu ya guys 😊 mon maap pemdek 😆
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
