DI Perkosa CEO: 10

4K 241 2
                                    

VOTE, KOMEN AND FOLLOW

•||•


•••

"Nah Jennie, Ini Mansion saya. Saya harap kamu bakal betah disini" Kata Lisa.

Ngomong-ngomong mereka sekarang berada di halaman luas Mansion megah milik Lisa. Setelah acara pernikahan mereka selesai dan berlangsung dengan lancar, segera Lisa bawa Jennie pulang ke tempat tinggal ya sendiri.

Jennie hampir saja menganga menatap bangunan kokoh tersebut, megah sekali. Dalam benak Jennie pasti saja bertanya, apa mereka bakal tinggal di sana berdua saja? seriously, berdua saja?!

"Mari masuk, angin malam gak baik buat ibu hamil" ujar Lisa di ambang pintu.

Jennie tersadar dari lamunannya, dia juga ikut melangkah kan kaki memasuki mansion Lisa di iringi Lisa dari belakang. Interior yg begitu elegan, bahkan terlihat begitu klasik, kuno mungkin harganya bisa miliyaran dolar. Pilar-pilar yg menjual tinggi penyanggah bangunan itu supaya terlihat lebih megah dan kokoh benar benar membuat mata Jennie takjub. Benar-benar istana dunia.

"Selamat datang Mrs. Lalisa selamat atas hari bahagianya, mari saya tunjukkan kamar ya" kata pelayan yg sudah berdiri tegap di hadapan Lisa maupun Jennie.

Jennie maupun Lisa mengikuti langkah pelayan tersebut, Lisa memang sengaja merancanakan hal ini biar nanti mereka tidak ribet setelah acara pernikahan mereka selesai, Lisa hanya tak mau Jennie kecapean itu saja kok.

"Nah ini dia tempat ya Mrs Lalisa, silahkan dinikmati"

"Ya"

"Kalau begitu saya permisi dulu"

Mereka pun akhirnya sama sama memasuki kamar yg sudah di dekorasi sebaik mungkin, banyak bunga yg bertaburan serta haroma yg lembut menyuar menusuk indra penciuman Jennie dengan lekat.

"Kamu disini dulu ya, saya mau beres-beres dulu" ucap Lisa yg sudah bergegas memasuki bilik mandi.

Jennie mengangguk saja sambil melihat punggung Lisa yg menghilang. Setelah ya, Jennie sebarkan pengelihatannya melihat setiap sudut ruangan yg di tempati ini. Begitu banyak lukisan serta beberapa foto yg di pajang oleh Lisa dan juga, terdapat beberapa ukiran-ukiran kuno yg melekat di dinding.

"Sepertinya Daddy mu suka melukis sayang" monolog Jennie sendiri terhadap perut ya.

Jennie mencoba untuk menyentuh beberapa lukisan yg melekat di dinding, melihat secara langsung arti sebuah lukisan yg terpajang, ribet juga mengetahui setiap hal yg terkandung dalam sebuah lukisan.

Karna ruangan yg di tempati Jennie sekarang sangat besar bagai ruang tamu, letih juga berjalan sambil menjinjing berat ya gaun yang dia pakai. Karna itu Jennie berjalan pelan, sambil melihat-lihat beberapa foto serta lukisan yg menarik atensi Jennie.

"Itu apa ya?"

Penasaran juga Jennie terhadap hal aneh di kamar milik Lisa ini, ada sesuatu yg tersembunyi di balik kain putih. Sepertinya itu sebuah kanvas yg belum jadi makanya Lisa menutupi ya, mungkin.

DI Perkosa CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang