[ 𝚘 𝚗 𝚐 𝚘 𝚒 𝚗 𝚐 ]
Yₒᵣᵤ ₙₒ Cₕₒᵤcₕₒᵤ
『よるのちょうちょう』
"Hai, sayang. Apa kabar? Bagaimana harimu tanpaku? Semoga dalam keadaan sehat selalu, ya. hehe ... Hai (again). Mungkin surat ini terkesan alay dan lebay, tapi aku hanya ingin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa, Sayang?" tanya Jihyo ketika ia dipeluk sang kekasih dari belakang.
"Kangen." kata Irene.
Irene menaruh kepalanya di atas pundak Jihyo, lalu menghirup aroma tubuh kekasihnya di leher.
"Wangi." batin Irene.
Jihyo tersenyum, tangannya mengelus pucuk kepala Irene, namun matanya menatap kearah buku.
"Aku suka bau tubuh kamu. Wangi. Hah ... Pacarku cantik banget, sih. Kamu cantik terus. Aku jadi pusing tiap lihat kamu lari-lari diingatanku." ujar Irene.
Jihyo terkekeh kecil, lalu mengacak-acak rambut coklat milik kekasihnya. Wajahnya mirip hamster membuat Jihyo tersenyum manis.
"Kamu gak cocok gombal."
Irene memiringkan kepalanya, "Kenapa?" tanyanya.
Kini Jihyo mencubit pelan pipi Irene dan tertawa.
"Kamu kayak anak kecil. Lucu, gemesin." ujar Jihyo.
Irene menggeleng tak terima, kemudian melepaskan pelukannya dan berkacak pinggang.
"Engga, aku bukan anak kecil!" sanggah Irene.
"Kamu kayak gitu udah mirip anak kecil." ledek Jihyo.
Tiba-tiba Irene mendapatkan ide cemerlang. Seperti ada lampu yang menyala diatas kepalanya. Ia pun mendekat lalu meremas salah satu buah dada Jihyo. Ia juga berbisik di samping telinga kekasihnya.
"Ah, kalau gitu ... Anak kecil harus minum susu, dong?"
"G-gak! Emang kamu batita?" (bayi tiga tahun)
Satu tangan Irene menarik dagu Jihyo dan kembali berbisik. "Right now i am your baby. So, let me drink my milk, Mommy."
Bibir keduanya saling bersentuhan. Jihyo dengan nafas tersengal berusaha menyeimbangi ciuman dari Irene dikarenakan kekasihnya itu menghisap lidahnya dengan penuh nafsu.
