" later "

84 14 23
                                    

“ よるのちょうちょう ”
『Yₒᵣᵤ ₙₒ Cₕₒᵤcₕₒᵤ』

˜"*°•.˜"*°• ⁿⁱᵍʰᵗ ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ •°*"˜.•°*"˜

Malam itu, malam sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, malam sebelumnya.

"Irene, jangan tinggalin Jihyo, ya." mohon Jihyo.

Irene tersenyum tipis mendekap tubuh polos kekasihnya.

"Iya."

˜"*°•.˜"*°• ⁿⁱᵍʰᵗ ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ •°*"˜.•°*"˜

Hampir sebulan telah berlalu. Sepasang kaki Jihyo pun berangsur membaik, namun ia masih perlu perawatan rutin untuk membuatnya melangkah lebih baik seperti sebelumnya.

Kakinya memang terasa lebih baik, tapi kata dokter yang menanganinya berkata tidak boleh terlalu sering meninggalkan kursi roda.

Berita yang menggembirakan bagi banyak orang, apalagi Kim Jun-Ho—ayah Jihyo. Jihyo bahagia, tapi isi kepalanya seakan pusat kota yang padat penduduk. Ia selalu memikirkan sang kekasih yang akhir-akhir ini berubah.

Irene sudah jarang menemuinya. Ah, tidak. Lebih tepatnya sudah tidak bertemu selama dua minggu lebih entah karena alasan apa. Seakan sang kekasih menghindarinya.

Jihyo saat ini tengah belajar bersama dengan guru privatnya ditemani sang asisten rumah tangga. Siapa lagi kalau bukan Mina.

"Bagaimana? Apakah kamu sudah mengerti? Kalau ingin menanyakan sesuatu katakan saja, nanti akan saya jelaskan padamu." tanya sang guru.

"Apa aku boleh menanyakan sesuatu diluar pembelajaran? Mungkin ini menyangkut urusan pribadimu." ragu Jihyo.

Sang guru menggeleng pelan, tersenyum sembari mengusap pucuk kepala anak didiknya.

"Tidak apa-apa, tak perlu sungkan."

Jihyo memainkan kedua kuku ibu jarinya, "E-eum ... Aku merasa pacarku belakangan ini seperti menghindariku. Aku mengirimkannya pesan tapi tiga, lima, tujuh jam atau bahkan keesokan harinya baru ia balas. Aku juga tidak tahu apa yang terjadi. S-seandainya kamu berada disituasi yang sama denganku, apa tanggapanmu?" tanya Jihyo.

Kedua jari berada didagu. Ia mencerna dan memikirkan bagaimana jikalau ia berada diposisi Jihyo.

"Tentu saja saya akan menaruh curiga padanya. Mungkin saja ia main belakang. Tapi saya akan biarkan saja karena suatu kebohongan bakalan terbukti dengan sendirinya." jawab sang guru.

"A-ah, begitu ya."

Jihyo menundukkan kepalanya. Main belakang atau berselingkuh adalah kata yang sedari awal terlintas begitu saja dari kepala Jihyo.

"Apa masih ada yang ingin kamu tanyakan?" tanya sang guru.

Jihyo mengangkat kepala, menggeleng pelan dan tersenyum manis.

Yₒᵣᵤ ₙₒ CₕₒᵤcₕₒᵤTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang