" kinjirareta "

92 13 8
                                    

" よるのちょうちょう "
『Yₒᵣᵤ ₙₒ Cₕₒᵤcₕₒᵤ』

˜"*°•.˜"*°• ⁿⁱᵍʰᵗ ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ •°*"˜.•°*"˜

"Kodachi ni asamoya, marude dareka no toiki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kodachi ni asamoya, marude dareka no toiki." senandung Irene sambil berjalan menggontai menghampiri sang sahabat yang tengah menyantap roti lapis di ruang makan.
(木立に朝もや まるで 誰かの吐息:perpohonan embun pagi, bagaikan desahan seseorang)

Sejak lima hari yang lalu Irene menginap di rumah Jihyo saat sahabatnya itu memutuskan untuk berhenti dan terakhir pergi ke sekolah.

Jihyo mengalihkan atensi ke arah sahabatnya saat mencomot roti yang akan masuk ke dalam mulut.

"Minta dikit." pinta Irene.

"Habisin aja." ucapnya sebelum meminum susu cokelat yang ia tuangkan pada gelas.

Kedua mata Irene membulatkan, begitupun mulutnya yang juga menggembung dikarenakan penuh.

"Kenapa?" tanyanya yang seketika merasa tak enak mencomot makanan sahabatnya.

"Kenyang." jawab Jihyo.

"Bohong 'kan lo?"

Jihyo menggeleng. "Beneran, gue maksa buat habisin walaupun udah kerasa mualnya. Untung aja lo datang." terangnya.

"Beneran?" tanyanya tak percaya.

"Iya, Irene."

Irene memicingkan kedua mata dan bertanya sekali lagi untuk memastikan. "Yang bener?"

"Astaga, iya, Ireneee ..." geramnya.

"Serius deh, Ji. Sumpah, gue jadi gak enak nih. Lo beneran, 'kan?"

"Irene, stop, ya!" kesal Jihyo.

"Sumpah, Ji. Aduh, gue merasa bersalah banget. Gue minta maaf, ya? Nanti gue gan-"

"Irene sayang~" potong Jihyo membuat sang sahabat diam membisu.

"Apa ini? Pagi-pagi sudah sayang-sayangan saja." celutuk papa saat melewati mereka dengan setelan biasa.

"Papa mau kemana?" tanya Jihyo sambil berteriak karena papa berada di ruang tamu mengenakan sepatunya.

"Mau ke kantor!" jawab papa.

"Ngapain?" tanya Jihyo lagi.

"Teriak-teriak mulu, rusak entar pita suara lo." tegur Irene.

"Entar papa gak dengar kalau ngomongnya pelan-pelan." ucap Jihyo.

"Ngurusin urusan kantor." kilah papa.

"Kok cuma kaosan, Pa?" tanya Jihyo lagi sambil menatap papa yang kini berjalan menghampirinya.

Yₒᵣᵤ ₙₒ CₕₒᵤcₕₒᵤTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang