" よるのちょうちょう "
『Yₒᵣᵤ ₙₒ Cₕₒᵤcₕₒᵤ』˜"*°•.˜"*°• ⁿⁱᵍʰᵗ ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ •°*"˜.•°*"˜
Dua hari setelahnya. Kalender yang berada disebuah ponsel telah berganti menjadi tanggal 31 Desember. Sisa 8 jam lagi hingga tahun juga ikut berganti dan langit berwarna biru tua akan memancarkan percikan api dengan bentuk serta warna yang berbeda-beda pula.
Namun, saat ini masih terlalu cepat untuk menyalakan kembang api tersebut. Matahari masih memancarkan sinarnya, tetapi tak seperti sebelumnya yang begitu terik nan panas.
Kini Jihyo sedang memejamkan mata dengan posisi terlentang di atas kasur. Kedua kelopak matanya sembab akibat terlalu sering menangis. Bahkan buliran air kembali keluar dari sudut matanya.
Seketika ia menaruh kedua telapak tangannya hingga seluruh wajahnya tertutupi.
"Tuhan, aku capek. Capek banget. Sakit banget rasanya." gumamnya.
Ia mengirimkan pesan pada kekasihnya sejak sehari yang lalu, namun tak kunjung terbalas.
Jihyo menyeka air matanya kasar.
"Aku kok nangis mulu, sih? Aku capek nangis..." keluhnya.
Dikala ia menangis terdengar suara ketukan yang berasal dari luar pintu kamar.
Tok, tok, tok!
"Siapa?" tanya Jihyo.
"Bayi, ini Irene." sahut Irene.
Jihyo lompat dari kasurnya sembari menyeka air mata pergi ke kamar mandi.
"SEBENTAR!" seru Jihyo.
Ia membasuh mukanya dan melihat diri sendiri di cermin yang tergantung di atas wastafel.
"Kalau ditanya matanya kenapa, aku jawab habis nonton drakor aja kali, ya?" ucap Jihyo pada dirinya sendiri.
(drakor: drama Korea)Jihyo menampar pelan kedua pipinya dan mencoba mengukir senyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yₒᵣᵤ ₙₒ Cₕₒᵤcₕₒᵤ
Fanfiction[ 𝚘 𝚗 𝚐 𝚘 𝚒 𝚗 𝚐 ] Yₒᵣᵤ ₙₒ Cₕₒᵤcₕₒᵤ 『よるのちょうちょう』 "Hai, sayang. Apa kabar? Bagaimana harimu tanpaku? Semoga dalam keadaan sehat selalu, ya. hehe ... Hai (again). Mungkin surat ini terkesan alay dan lebay, tapi aku hanya ingin...