" rings "

70 12 8
                                    

" よるのちょうちょう "
『Yₒᵣᵤ ₙₒ Cₕₒᵤcₕₒᵤ』

˜"*°•.˜"*°• ⁿⁱᵍʰᵗ ᵇᵘᵗᵗᵉʳᶠˡʸ •°*"˜.•°*"˜

"Winter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Winter." panggil Irene.

Ia berlari kecil menghampiri adik kelasnya itu yang tengah diam berbalik memperhatikannya.

"Iya, Senpai?" tanya Winter bingung.
(せんぱい:senior)

"Eum ... Anu.. itu..."

Winter memiringkan sedikit kepalanya. Wajahnya kebingungan melihat manusia di depannya.

"Hm?" Winter tersenyum tipis.

"E-eum ... Saya ... Kamu..." ragu Irene. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Winter terkekeh pelan dengan jari telunjuknya menekuk di depan bibirnya.

"Hahaha ... Lucu banget, sih." ucap Winter.

"Eh?" Irene kaget mendengar ucapan adik kelasnya dan merasa malu.

"Hahaha ... Senpai lucu. Senpai mau ngomong apa?" tanya Winter yang kini menghentikan tawanya.

Irene menarik nafas panjang lalu dihembuskannya perlahan.

"Aku mau ajak kamu keluar nanti malam jam delapan. Bisa gak?" ajak Irene.

Winter nampak diam sejenak, lalu menjawab, "Bisa."

Bibir Irene menyungging senyuman. "Bagus. Kalau gitu nanti malam aku jemput di rumah kamu, ya."

Winter menggeleng pelan, "Senpai sharelock aja, nanti aku yang ke titik kumpul."

"Ah, apa tidak apa-apa? Lebih baik aku jemput saja, nanti kamu kesusahan menunggu taksinya." saran Irene. Ia merasa tak enak sekarang.

"Tidak apa-apa. Aku juga sebenarnya akan bertemu temanku sejam sebelumnya." aku Winter.

Irene kembali menggaruk tengkuknya dan menunjukkan wajah tak enak.

"Benarkah tak apa?"

Winter mengangguk pelan sambil tersenyum manis.

"Bagaimana kalau kita ubah hari saja? Saya merasa tak enak padamu." ucap Irene.

"Aduh, Senpai. Kamu seperti ke siapa saja. Bukannya aku temanmu? Aku tidak apa-apa, jangan khawatirkan aku."

"Ah, tapi- kamu akan merasa kelelahan sehabis bertemu temanmu."

"Tidak, kok. Aku saja pernah menemani ibuku mengelilingi mall besar selama enam jam, tapi tidak satupun ia berniat membeli barang orang lain. Kita hanya menghabiskan waktu di sana sampai aku kelelahan dan lebih memilih duduk minum di cafe. Kalau diingat-ingat rasanya lelah, tapi menyenangkan." jelas Winter sembari terkekeh pelan. Irene juga ikut tertawa dibuatnya.

Yₒᵣᵤ ₙₒ CₕₒᵤcₕₒᵤTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang