Setelah banyak menghabiskan waktu untuk berperang dengan Karina akhirnya jevan terbangun dari tidur nyenyak nya, dia mengerjap membuka sedikit demi sedikit matanya, menatap kesekeliling ruangan kamar.
"Kemana gadis itu"Ujar jevan dalam hati
"Apa jangan-jangan dia kabur? Heh, awas saja kalau berani aku akan membuat hidup nya menyedihkan jika dia berani kabur dariku!"tambah nya lagi, berpikir Jika istri siri nya telah melanggar janji dan kabur.
Jevan perlahan bangun dari tempat tidur tanpa memakai sehelai benang pun, ia menatap sekilas pada kain sprei, ada bercak merah disana dan itu membuatnya tersenyum penuh arti sebelum masuk ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi jevan melamun memikirkan istri sah nya, bagaimana jika Maya tau kalau dia sudah mendua, apakah dia akan marah dan membenci nya, tidak, istrinya itu tidak berhak marah karena ini juga salahnya yang tidak bisa memberikan ia keturunan, mau tidak mau Maya harus menerima fakta nya kalau ia harus sadar diri karena tidak bisa memberikan seorang pewaris untuk keluarga jevan .
Lima belas menit kemudian, jevan sudah selesai mandi dan sedang berpakaian, ia mengancingkan satu persatu kemeja putih yang ia kenakan tapi tidak lama itu terdengar suara pintu yang dibuka.
Ceklek
Seorang gadis ah tidak wanita cantik masuk kedalam kamar sambil membawa dua keresek putih kedalam kamar.
"Dari mana saja kamu, jangan pernah berpikir jika kamu bisa kabur dariku setelah melakukan perjanjian ini"Ujar jevan menatap sinis istri siri nya
"T-tidak pak, saya habis mencari makanan untuk kita, ini saya membeli sate untuk kita makan"ujar Karina sambil memperlihatkan keresek putih yang ada ditangannya
"Saya tidak memakan makanan rakyat jelata seperti itu"ujarnya tersenyum miring
"Dih so banget Lo bapak"ujar karina dalam hati, dongkol banget dia liat suami siri nya songong banget.
"Kamu bisa makan makanan itu karena sangat cocok dengan mu, makanan murahan dan perempuan murahan"ujar jevan menatap sinis Karina
Mendengar hinaan itu Karina hanya bisa menghela nafas berat dalam hati dia harus sadar kalau dia memang murahan yang hanya bisa menjual tubuh nya kepada seorang pria beristri, tapi dia tidak punya pilihan lain dia tidak punya pekerjaan yang bisa menghasilkan uang yang banyak untuk membayar biaya ibunya. Dia harus sabar semua ini demi ibunya di rumah sakit.
"Ingat perempuan murahan, kamu harus datang kesini setiap kali aku menginginkan tubuh mu dan jangan coba-coba kabur atau menipuku"
"Aku bisa melakukan hal yang paling akan kamu sesali jika kamu berani membantahku"tambahnya lagi
"I-iya pak, saya tidak akan berani mencoba menipu atau lari dari anda, anda bisa memegang ucapan saya"ujar Karina menunduk
"Bagus kalau kamu sadar"
"Kamu juga bisa tinggal di apartemen ini jika kamu mau, dan itu akan memudahkan ku jika suatu saat aku mau, kamu sudah ada disini tiap malam"
"Maaf pak, kalau itu nanti saya pikirkan lagi karena saya juga harus menjaga ibu saya dirumah sakit"
"Ya, itu terserah, yang penting setiap aku ingin kamu harus sudah ada disini"
"Baik pak"ujar karina sendu dia seperti sudah jadi jalang saja.
"Aku akan pulang, untuk mu terserah mau tinggal disini atau tidak tapi yang pasti kamu tidak wajib menuntut ku menjadi suami, karena kamu cuma istri sewa"ujar jevan sambil menatap karina rendah dan berlalu meninggalkan tempat yang akan menjadi saksi pertempuran mereka.
Maaf ya bikin cerita nya sedikit sedikit soalnya sambil ngurus balita jadi agak repot hehe dan makasih yang udah mau baca!
KAMU SEDANG MEMBACA
Benih bayaran pria beristri
Random* Cerita halu sebelum tidur * "Carikan aku perempuan yang masih perawan, aku tidak mau dengan wanita bekas pakai" Ujar seorang pria berjas rapi . matanya menatap tajam pada berkas yang ada di tangannya, sedangkan fikirannya entah kemana. "Baik tuan...