Bab 15

893 27 0
                                    

Setelah mendapatkan kabar gembira kalau istrinya sedang hamil, jevan jadi lebih sering mengunjungi Karina dan sikapnya menjadi lebih lembut, ia juga tidak pernah lupa untuk memperhatikan istri siri nya itu.

Sampai ia lupa kalau semua kelakuan nya mulai tercium oleh istri sah nya, Maya, Maya merasa curiga karena jevan jadi jarang pulang kerumah dan alasannya hanya sibuk bekerja dan juga dengan sikapnya yang menjadi dingin. Tidak seperti dulu lagi.

Bahkan mereka jadi lebih sering bertengkar dan jevan selalu mengatainya wanita mandul yang tidak bisa memberikan keturunan untuk suaminya, mereka bertengkar hebat dan membuat Maya menjadi sangat sedih, ia kecewa dengan suaminya, bahkan iapun sangat ingin memiliki keturunan dari suaminya.

Untung nya ada sosok Anton yang selalu menemani nya disaat ia sedang membutuhkan sosok teman, ia dan sahabat lama nya itu menjadi semakin dekat seperti dulu mereka masih muda.

Sekarang ini jevan sudah ada di rumah ia dan istri sahnya, mau bagaimana pun Maya tetap lah istri nya wanita yang ia cintai dan sayangi.

"Ayo kita makan malam mas"Ujar Maya menatap suaminya yang sedang bersandar di atas ranjang mereka sambil memangku laptop. Seperti nya ia sedang mengerjakan sesuatu.

"Hm", Ujar jevan berdehem singkat

"Kamu akhir-akhir ini sangat sibuk, bisa ngak sih kalau dirumah istirahat dulu jangan ngurusin pekerjaan Mulu"Ujar Maya

"Sebentar Maya, ini sangat penting, toh aku bekerja uang nya kamu yang menikmati juga kan?"Ujar jevan

"Ya tapi kan dirumah waktu nya istirahat mas bukan terus bekerja seperti ini, aku lihat dari lima jam yang lalu kamu hanya sibuk dengan laptop mu itu"Ujar Maya

"Hah bukankah dulu kamu tidak pernah mempermasalahkan hal ini, kenapa sekarang kamu protes"Ujar jevan menatap Maya, istrinya.

Semenjak perubahan sikap jevan, Maya menjadi lebih sensitif dan mudah marah, ia selalu mencurigai suaminya itu, meskipun firasat nya belum membuktikan kalau suaminya ini benar selingkuh atau tidak.

"Aku cuma khawatir sama kamu mas, apalagi akhir-akhir ini kamu selalu meluangkan waktu hanya di kantor terus dan jarang pulang kerumah"Ujar Maya tajam sekaligus menyindir suaminya.

"Hah, oke ayo kita makan malam"Ujar jevan menghela nafas panjang, ia tidak mau memperpanjang masalah dan berakhir perang dingin lagi. Ia juga tidak mau membuat istrinya curiga. Meskipun sangat malas untuk makan malam tapi ia lebih memilih mengalah dan mengikuti kemauan istri nya itu.

Saat ini jevan dan Maya sedang makan malam bersama, hidangan yang disajikan pun malam ini sangat banyak dan enak tapi entah kenapa, jevan malah tidak berselera apalagi ia seperti ingin muntah saat melihat ikan goreng .tapi ia menahan nya ia tidak mau membuat makan malam ini berantakan dengan istri nya apalagi mereka sekarang sudah jarang makan malam bersama.

Hingga akhirnya ia sudah tidak kuat lagi dan berlari ke wastafel yang ada di dapur dan memuntahkan isi makanan yang sempat ia santap tadi. Melihat suaminya berlari dan berakhir muntah Maya pun panik dan segera melangkah mendekati suaminya yang sedang muntah muntah.

Hoekk hoekkk hoekkk

Uhuk uhukk uhukk

"Ya ampun mas"

"Kenapa bisa sampai muntah muntah seperti ini"Ujar Maya menutup hidungnya, ia berdiri cukup jauh dari suaminya, ia sangat jijik saat melihat suaminya muntah muntah seperti itu meskipun ia sangat khawatir.

"Kamu sakit mas? Mau aku panggil dokter?"Ujar Maya

"Tidak perlu"Ujar jevan yang sudah merasa sedikit lega karena sudah memuntahkan isi perutnya, untuk apa memanggil dokter toh ia sudah tahu penyebab ia muntah, meskipun tersiksa tapi jevan sangat senang berarti ikatan batin ia dan calon bayinya sangat kuat. Ia rela berkorban. Ini hanya muntah masih bisa ia lewati.

Ia sangat senang ia yang bisa merasakan gejala kehamilan dan bukan Karina, ia sangat berterima kasih kepada istri siri nya itu. Mungkin nanti setelah melahirkan ia akan memberikan hadiah yang istimewa untuk Karina.

"Beneran mas, tapi kamu muntah-muntah gitu loh, aku takut terjadi sesuatu, lebih baik aku panggilkan dokter ya"Ujar Maya

"Tidak perlu Maya mungkin aku hanya masuk angin saja, aku ingin beristirahat, kalau kamu mau lanjut makan silahkan aku ingin tidur"Ujar jevan pergi ke atas

Sedangkan Maya hanya bisa melihat suaminya pergi ke kamar mereka yang ada di lantai atas, tidak mungkin ia melanjutkan makan malam sendiri apalagi setelah melihat suaminya muntah seperti itu ia jadi tidak berselera. Ia pun lebih memilih untuk menyusul suaminya ke atas dan tidur.

****

Sedangkan disisi lain ada Karina yang sedang melamun di balkon apartemennya, ia merindukan ibunya, ia sudah susah payah sampai harus menjual harga dirinya tapi malah ibunya pergi meninggalkan nya seorang diri.

"Apa ibu marah dengan kelakuan ku sampai ibu tega meninggalkan aku sendiri didunia ini"Ujarnya

"Kenapa Bu hiks, aku sangat merindukan mu"Ujar karina menangis

"Apa aku harus menyusul mu pergi dari dunia ini?"

"Ibu adalah duniaku, kalau ibu tidak ada untuk apa aku hidup hiks"

"T-tapi kalau aku mati, anak ini bagaimana, ia bahkan belum melihat dunia"

"Hiks ibu tolong aku"

Karina terus menagis di balkon kamarnya, ia merasa sendiri dan putus asa, ia merasa sangat sia-sia menjual rahimnya untuk mengandung dari anak suaminya.

"Tidak, aku tidak mungkin menyerah, aku tidak tega harus mati bersama mu"Ujar Karina mengelus perut nya bagaimana pun ia ingin melihat anaknya tumbuh. tapi apakah ia masih bisa mengakui bahwa Bayu yang sedang ia kandung ini anaknya nanti setelah melahirkan. Bukankah setelah perjanjian ia harus menyerahkan anaknya kepada jevan.

"Aku tidak mungkin membunuh bayi yang sudah mereka harapkan sejak lama"Ujarnya

"Maafkan mama nak sudah berpikir untuk mengakhiri hidup dan membawa mu pergi"Ujar Karina mengelus perutnya lembut

Ia mendongak menatap bulan yang bercahaya malam ini dengan sendu. Meskipun ia mempunyai suami dan akan memiliki anak tapi itu hanya sementara ia tidak bisa terus bersama mereka selama nya.

Ada terlintas dalam benaknya untuk kabur membawa bayi yang ia kandung, ibunya sudah tidak ada dan sekarang dunianya adalah janin yang ada dikandungan nya.

"Apa aku harus mengembalikan uang yang sudah jevan kasih saja ya? Ujarnya

"Meskipun aku hanya baru memakainya setengah dari harga yang sudah dia berikan tapi tetap saja aku tidak punya uang sebanyak itu untuk mengembalikan sisanya"

"Arghhhhhhhh"

"Apa aku harus bekerja lagi, tapi ah tidak bagaimana kalau dia tahu aku bekerja lagi pasti dia akan menyiksa ku seperti dulu"Ujarnya

"Tidak aku harus berusaha, ibu sudah tidak ada sekarang hanya untuk anakku aku hidup, bagaimana pun caranya aku harus mengembalikan uang yang sudah aku pakai dengan begitu bayi ini akan menjadi milikku"Ujar Karina menghapus air matanya yang tadi sempat menetes

Benih bayaran pria beristri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang