Bab 13

760 25 0
                                    

Tiga bulan kemudian jevan dan Maya sudah berbaikan, Maya yang notabene nya sangat mencintai sang suami, ia percaya-percaya saja apalagi jevan menjelaskan nya dengan masuk akal.

Rumah tangga mereka kembali harmonis seperti dulu lagi, seolah melupakan masalah yang pernah terjadi, sekarang jevan juga pulang dengan tepat waktu ia juga sering memberikan hadiah untuk istri nya supaya ia tidak dicurigai dan marah kepadanya lagi.

Karina, dalam waktu tiga bulan ini ia juga hanya bertemu sampai tiga kali itu pun dengan curi-curi waktu.

Ibu Karina juga sudah melakukan tindakan operasi dan ia sekarang sudah lumayan pulih meskipun masih harus rawat inap dirumah sakit, semua biaya untuk ibu Karina, jevan yang bertanggung jawab.

Tapi kabar buruknya sampai saat ini jevan belum juga mendapatkan kabar kalau Karina hamil, ia jadi berfikir apakah Karina mandul.

Itulah yang selalu membuat nya pusing, sedangkan orang tuanya selalu saja menagih janji untuk segera diberikan cucu mereka mengancam akan memberikan perusahaan kepada orang lain dari pada anaknya sendiri.

Mereka sangat kesal dengan jevan dan Maya sudah belasan tahun menikah tapi belum juga dikaruniai anak, tapi meskipun begitu mereka tidak sampai hati membenci Maya.

Sekarang ini jevan dan Maya sedang berbaring di atas kasur mereka habis melakukan hubungan suami istri.

"Mas bagaimana kalau kita program saja"Ujar Maya memberi usul

"Hmmm boleh sayang, tidak ada salahnya untuk mencoba lagi kan"Ujar jevan memeluk tubuh istrinya dari belakang

"Iya semoga saja program kali ini berhasil mas"Ujar Maya

"Hmm" Jevan hanya berdehem singkat sedari tadi ia hanya memikirkan keadaan Karina sudah tiga bulan ini mereka hanya bertemu tiga kali itupun curi-curi kesempatan. Ia sangat merindukan perempuan itu bagaimana kabar nya sekarang, apa ia baik-baik saja, apa sekarang ada berita yang bisa membuat nya senang.

Secepatnya ia harus menemui istri sirinya itu bagaimana pun ia harus cepat membuat Karina hamil, ia tidak mau rugi ia sudah membayar mahal untuk rahim itu.

"Sayang aku mengantuk"Ujar jevan

"Aku juga mas"Ujar Maya

Mereka pun tertidur dengan keadaan yang masih polos.

Waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi, jevan sudah terbangun dari tidurnya dan menuju kamar mandi ia akan beralasan untuk menjemput berkas yang ada dirumah sekertaris nya kebetulan sekali sekertaris nya sedang cuti karena sakit.

"Sayang, aku harus pergi ke kantor ada rapat penting nanti"Ujar jevan

"Kenapa pagi sekali mas"Ujar Maya

"aku harus mengambil berkas yang ada di sekertarisku dulu, kamu tahu kan kalau kemarin ia libur karena sakit tidak mungkin aku meminta nya untuk tetap mengantarkan berkas itu ke kantor lagipula apartemen nya searah dengan rumah kita"Ujar jevan panjang lebar penuh kebohongan

"Kamu ingin sarapan dulu ngak biar aku buat sarapan untuk kamu"Ujar mau

"Tidak perlu repot sayang, aku tahu kamu masih lelah akibat permainan kita semalam"Ujar jevan tersenyum nakal

"Apaan sih mas"Ujar Maya tersipu

"Yasudah sayang aku pergi dulu"Ujar jevan mencium kening istrinya lama dan setelahnya ia pergi menuju kantor. Ups kantor apa kantor pak.

Jevan menuruni tangga dengan semangat ia sudah tidak sabar untuk bertemu istri sirinya, kira-kira apakah ia akan kaget saat melihat nya datang secara tiba-tiba.

***

Lima belas menit kemudian jevan sudah berdiri di depan pintu apartemen, ia sudah tiba Tanpa memberi kabar kalau ia akan berkunjung kesini, ia masuk kedalam apartemen ia melihat keruang tamu, tidak ada, dapur juga tidak ada lalu jevan pergi ke kamar yang sudah menjadi saksi aksi ranjang mereka.

"Karina"Panggil jevan

"Karina"Ujar nya berteriak

Tapi tidak ada jawaban juga, lantas ia pergi melihat kamar mandi yang pintunya tertutup.

"Apa mungkin dia disana"Ujar jevan

"Karina"Ujar nya sambil membuka pintu kamar mandi yang tidak di kunci

"Kemana dia"Ujar jevan kembali ke ruang tamu ia akan menunggu Karina diruang tamu

Cukup lama jevan menunggu akhirnya orang yang sedang di tunggu nya datang juga.

"Kau dari mana saja aku menunggu mu sedari tadi"Ujar jevan dingin

"maafkan saya mas, saya habis membeli bubur dulu tadi"Ujar Karina

"Hah, baiklah kamu makan dulu setelah itu cepat bersiap kita akan pergi"Ujar Jevan

"Hah kita akan pergi kemana mas"Ujar Karina

"Sudahlah ikut saja nanti, sekarang ayo cepat makan lalu bersiap"Ujar jevan

Ya sudah lama sekali sekarang Karina merubah panggilan nya untuk jevan, dulu jevan yang memaksanya untuk merubah panggilan Karina. Ia sangat Jengkel saat Karina terus memanggilnya pak. Mungkin untuk dulu ia tidak masalah tapi untuk sekarang ia ingin Karina memanggil nya mas sama seperti sebutan istri sahnya.

Sesudah Karina makan dan bersiap ia membawa istrinya itu ke mall, ia akan membelanjakan istri siri nya pakaian ia sangat sumpek saat ia menemui Karina pakaian nya hanya itu-itu saja.

Ia memilihkan pakaian yang sexy dan mahal untuk Karina, tidak lupa ia juga membelikan perhiasan untuk istri siri nya ini. Selama mereka menikah baru kali ini jevan memberikan perhiasan dan pakaian untuk nya.

"Sudah cukup, ini terlalu banyak mas"Ujar Karina

"Tidak Karina, itu masih sedikit ayo kita pergi mencari pakaian lagi"Ujar jevan

"Aku sudah lelah mas, lain kali saja aku mohon"Ujar Karina memohon membuat jevan tidak tega.

"Hah baiklah, Hari ini aku libur ke kantor aku akan menghabiskan waktu diapartemen"Ujar jevan dengan senyum nakal membuat Karina memutar bola matanya malas.

"Ayo kita pulang"Ujar jevan

"Iya"Ujar Karina mengikuti langkah jevan keluar dari mall itu.

Di dalam perjalanan pulang mereka tidak banyak bicara, jevan fokus mengemudi dan Karina yang sedang melamun melihat ke arah luar kaca mobil.

Mereka sudah sampai di apartemen dan menaruh belanjaan Karin di kamar, jevan menyuruh Karin untuk membuatkannya teh hangat di dapur. Setelah nya ia memerintahkan Karin untuk duduk di sofa bersebelahan dengan nya.

"Bagaimana apa sudah ada hasil"Ujar jevan

Karin yang tau maksud jevan pun menggelengkan kepalanya.

"Kenapa bisa bukankah kamu subur dan sehat saat pemeriksaan aku juga subur dan sehat tapi kenapa kamu belum hamil juga ha"Ujar jevan

"Mas mendapatkan keturunan itu tidak mudah mungkin nanti tolong bersabar lah"Ujar Karina

"Sabar bagaimana menurut mu hah, kedua orang tua ku sudah menagih janji ku, meskipun istri ku ingin memulai program lagi tapi itu membutuhkan waktu yang lama dan aku takut kembali gagal lagi, lalu kamu, kamu wanita sehat dan subur tapi masih juga belum hamil"Ujar jevan membentak

"Kau tau aku kesini berharap ada berita yang bagus tapi apa ini, aku sudah cukup lelah untuk terus bersabar umur ku juga sudah mulai tua"Ujar jevan prustasi

Benih bayaran pria beristri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang