Bab 8

1.1K 34 2
                                    

Mas aku membuatkan kamu kopi"Ujar Maya dengan suara mendayu

"Hmmm cepat masuk dan tutup pintunya"Ujar jevan

Maya berjalan mendekati suaminya dan menaruh kopi di atas meja kerja suaminya, kemudian ia duduk di atas pangkuan jevan sembari meletakkan kedua tangannya dileher sang suami, ia mengecup sekilas bibir tebal suaminya.

"Pekerjaan kamu masih lama mas?"Ujar Maya, tangannya turun mengelus dada bidang suaminya

"Sebentar lagi, kenapa kamu belum tidur? Ini sudah malam"Ujar jevan masih fokus pada pekerjaannya

"Aku ingin tidur bersama mu"Ujar Maya lembut

"sebentar lagi sayang"Ujar jevan

"Tapi aku ingin mas"Ujar Maya

"Iya nanti ya setelah aku menyelesaikan pekerjaan ini, ini sangat penting"Ujar jevan

"Apa lebih penting pekerjaan itu dari pada aku?"Ujar Maya dengan bibir mencurut kedepan

"Tentu tidak sayang, kamu segalanya tapi bagaimana jika pekerjaan ini tidak selesai, kamu tidak akan bisa belanja tas dan pakaian branded mu itu"Ujar jevan

"Yasudah aku akan menunggu mu"Ujar Maya

"Ya terimakasih sudah mengerti sayang"Ujar jevan

Segera jevan menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, ia tidak mau membuat istrinya menunggu lama.

Hingga satu jam kemudian jevan baru selesai mengerjakan pekerjaannya, ia mengelus pelan punggung istrinya, sepertinya istrinya ketiduran dipangkuannya.

Rencana ingin membuat suaminya menjadi miliknya malam ini harus gagal karena ia menunggu lumayan lama dan malah ketiduran.

Jevan mengangkat tubuh istrinya dengan hati-hati ia akan memindahkan istrinya ke kamar mereka, bukannya ia tidak tahu dengan maksud istrinya yang mengunakan lingerie seksi itu, tapi untuk saat ini ia sudah cukup lelah setelah melakukan nya dengan Karina, ia juga merasa bersalah kepada istrinya jadi ia sengaja menghiraukan istrinya dan malah fokus bekerja sebagai alasan.

Jevan membuka pintu kamar menggunakan kakinya, ia membopong tubuh Maya dan meletakan nya di atas kasur dengan sangat hati-hati, ia tidak mau membuat istrinya terbangun.

Jevan hanya bisa menghela nafas panjang, ia benar benar merasa bersalah tapi ini demi kebaikan bersama, toh Maya juga tidak bisa hidup tanpa uang kan, ia harus memberikan orang tuanya cucu supaya kepemilikan perusahaan bisa jatuh ke tangannya.

"Maafkan aku"Ucapnya lirih

Setelahnya Jevan melangkah keluar kamar, ia akan pergi ke kolam yang ada dibelakang rumah mereka, sepertinya setelah seharian ini ia belum puas untuk merenung akan perbuatan nya,

ia masih takut kalau suatu saat nanti ia benar-benar mempunyai anak dengan Karina tapi istrinya itu tidak mau menerimanya.

Ia cukup tenang dengan suasana kolam renang, ia jadi teringat dengan Karina sedang apa ia sekarang, jevan mengeluarkan benda pipih dari dalam saku celananya ia akan mencoba menghubungi Karina.

 Drttttttttt drtttttttttt drtttttttttt

Tidak lama terdengar suara dihanphone nya, jevan terdiam sesaat kemudian ia mulai mengobrol dengan orang yang ia hubungi.

"Iya pak"Ujar Karina

"Kau dimana"Ujar jevan berbasa-basi

"Saya masih di apartemen pak"Ujar jevan

"Hmmm bagus jangan coba-coba untuk lepas dariku, mulai sekarang kau harus tinggal di apartemen itu"Ujar jevan

"B-baik pak"Ujar Karina

Benih bayaran pria beristri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang