Bab 12

787 28 0
                                    

Di sebuah cafe, ada seorang laki-laki yang sedang menunggu perempuan yang tidak lama ia hubungi tadi, ia bergerak gelisah sungguh ia sangat gugup bertemu dengan perempuan itu sebenarnya, tapi ia juga sangat merindukan nya meskipun perempuan itu sudah menikah dengan mantan sahabatnya.

Ia melirik ke arah pintu dan jendela kaca memastikan perempuan yang ia tunggu sudah datang atau tidak, ia takut kalau perempuan itu malah membatalkan pertemuan mereka karena dilarang oleh suaminya.

Hingga tidak lama kemudian terdengar suara lonceng dari arah pintu yang menandakan adanya pelanggan baru yang baru saja masuk ke dalam cafe. Ia langsung mendongak untuk melihat siapa orang yang baru masuk itu. Hingga tidak lama senyum nya mengembang saat melihat sosok yang sedari tadi ia tunggu.

Senyum nya semakin lebar saat sosok yang ia tunggu itu datang menghampiri meja yang ia duduki.

"Maaf lama ya nunggu nya"Ujar perempuan itu yang tidak lain adalah Maya istri jevan

"Nggak kok aku juga baru sampe"Ujar Anton

"Kamu belum pesan  makanan?"Ujar Maya yang melihat meja yang mereka tempati masih kosong tidak ada makanan dan minuman

"Belum aku mau nunggu kamu aja"Ujar Anton ia tersenyum menatap perempuan yang selama ini ia rindukan

"Hahaha padahal kamu pesan makanan dan minuman terlebih dahulu nggak usah nunggu aku"Ujar Maya

"Gapapa kok, kalau gitu kita pesan makanan dan minuman dulu ya"Ujar Anton

"Iya"Ujar Maya mengangguk

"Mbak"Panggil Anton kepada pelayan cafe yang ada disana

"Iya pak, ada yang bisa saya bantu"Ujar nya ramah

"Saya mau pesan makanan sama minuman"Ujar Anton

"Ah iya silahkan pak mau pesan apa?"Ujar pelayan itu

"Kamu mau makan apa may"Ujar Anton bertanya kepada Maya

"Aku mau kue ini sama jus alpukat aja"Ujar Maya

"Udah"Lanjutnya

"Cuma itu aja"Ujar Anton dan di angguki Maya

"Kalau gitu samain aja mbak"Ujar Anton

"Baik tunggu sebentar ya pak Bu"Ujar pelayan itu melangkah pergi

Setelah pelayan itu pergi, atensi Anton kembali menatap perempuan cantik yang ada dihadapan nya, ia tersenyum lembut menatap wanita yang mengisi hatinya dari dulu bahkan sampai sekarang, tidak pernah sekalipun niatnya untuk menghapus nama wanita yang ada dihadapan nya ini dihatinya.

"Gimana kabar kamu"Ujar Maya memulai pembicaraan

"Ah iya maaf, aku sampai lupa ngak nanya kabar kamu tadi hahaha"Ujar Anton tertawa canggung ia malah sibuk menatap wajah wanita cantik ini

"Kabar aku baik kok, gimana dengan kamu"Ujar Anton

"Aku juga baik kok, udah lama ya kita gak pernah ketemu setelah aku menikah sama jevan dulu"Ujar Maya

"Ah iya, maaf dulu aku gak hadir di acara pernikahan kalian maafin aku ya"Ujar Anton

"Hahaha iya gapapa kok"Ujar Maya

"Eumm gimana kabar jevan"Ujar Anton

"Dia juga baik kok, sekarang lagi sibuk diluar kota"Ujar Maya berbohong ia tidak mau Anton tau kalau ia dan jevan sedang bertengkar

"Woahhh sekarang jevan pasti tambah sukses ya, apalagi punya istri yang cantik seperti kamu, kamu itu seperti keberuntungan untuk suami kamu Ujar Anton

"Ah apaan sih cantik dari mananya, dia bisa sesukses sekarang karena emang dia yang pintar dalam berbisnis si bukan karena aku"Ujar Maya

"Tapi ada dari doa kamu juga kan sebagai istri haha"Ujar Anton tertawa diikuti tawa Maya yang sebenarnya tawa kecewa, karena menurut nya ia tidak seberuntung itu untuk suaminya tetap tidak berpaling dari dia.

Saat Maya ingin kembali berbicara, datang seorang pelayan yang menghentikan ucapan yang akan keluar dari mulut nya. Pelayan itu mengantarkan makanan yang mereka pesan.

Sambil menikmati makanan yang tersaji mereka terus berbincang dan bercanda, dari mulai membicarakan pekerjaan, pasangan dan masa muda mereka saat dulu. saat sedang bersama Anton Maya seolah lupa masalah yang sedang ia hadapi, ia tertawa lepas dengan laki-laki yang dulu bahkan sampai sekarang masih menyimpan namanya di dalam hati.

***

Sedangkan disisi lain ada dua orang instan yang makan bersama di meja makan. Karina membuat banyak makanan yang dipinta oleh jevan. Ia membuat nasi goreng spesial kesukaan jevan, ayam goreng, sayur lodeh dan olahan telur. Karina melihat jevan yang makan dengan lahap, batinnya mengatakan apa ia kelaparan? Ujarnya dalam hati

"Besok aku harus pulang"Ujar jevan disela-sela kunyahan nya

"Aku sudah terlalu lama membiarkan istriku pergi dari rumah, aku harus menjemput nya"Ujar jevan

"Ya silahkan"Jawab Karina singkat

"Aku akan berusaha untuk menemui mu sesering mungkin"Ujar jevan lantas ia menelan makanan nya

"Aku tahu kau pasti senang karena kita akan jarang bertemu mulai sekarang, tapi jangan terlalu senang karena aku akan terus memantau mu"Ujar jevan menatap Karina

"Tidak pak"Ujar Karina

"Aku tidak akan membiarkan mu bekerja mulai sekarang, kau bisa memakai kartu yang akan aku berikan nanti, pakai itu untuk semua kebutuhan mu, aku juga melarang kamu untuk bertemu dengan laki laki siapapun itu aku tidak perduli, kau hanya boleh menemui ibu mu dirumah sakit"Ujar jevan dengan kalimat yang panjang, baru kali ini Karina mendengar kalimat terpanjang jevan biasanya dia sangat dingin dan awet bicara bahkan bicara nya pun selalu kasar dan judes

"Paham"Ujar jevan kembali ia sangat marah dulu saat melihat karina dengan seorang pria yang lumayan tampan, meskipun ia tidak mencintai Karina tapi entah kenapa ia seolah tidak rela

"Iya pak Ujar Karina terbata

"Hemm bagus, aku senang jika kamu menurut"Ujar jevan

"Masakan mu enak, aku menyukainya, tolong buatkan aku makanan apa saja dan kirim ke kantor ku"Ujar jevan ia sudah tidak gengsi lagi untuk memuji masakan Karina, ia tidak bisa memungkiri kalau ia sangat jatuh cinta dengan masakan istri siri nya

"Tapi menu apa yang bapak ingin kan biar  saya membuatnya langsung tanpa menghubungi bapak dulu"Ujar Karina melihat ke arah jevan, ia melihat lelaki itu menambah makanan nya, ia cukup senang karena laki laki yang ada di hadapannya ini menyukai masakan nya.

"Apa saja semua masakan mu aku menyukai nya"Ujar jevan membuat Karina tersipu

Sekarang  waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, Karina sudah tertidur dengan pulas. Tapi jevan masih belum bisa memejamkan matanya dan ia lebih memilih duduk di balkon kamar apartemen yang mereka tempati.

Besok ia harus menyiapkan mental untuk bertemu dengan istrinya ia takut, dan tidak mungkin ia harus jujur kalau dia sekarang sudah memiliki istri siri.

Benih bayaran pria beristri Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang