Gagal kabur.

1K 37 0
                                    

Selesai dengan kegiatan panasnya (reader pasti sudah tau kan), mereka tertidur hingga malam hari.

Nagi terbangun dimalam hari tepatnya pukul 20:00 malam.. Melihat Reo yang masih tertidur pulas dengan wajah yang terlihat sangat lelah, Nagi sedikit tidak tega.. Akhirnya dia meminta maid nya membuatkan makanan untuk mereka berdua.

.
.
.

"Reo.. Re, bangun hei" panggil Nagi yang berusaha membangunkan pujaan hatinya dengan sangat lembut
"Emm?" Reo terbangun dengan setengah sadar, merasa tidur nya diganggu ia pun segera mengucek matanya dan melihat siapa yang membangunkan nya.
"Bangun Reo.. Kita makan dulu ya?" -Nagi
"Akhh!" Reo yang nyawanya sudah terkumpul, ia reflek ingin bangun, tetapi pinggulnya sangat sakitt, sakit sekali hingga rasanya dia tidak bisa duduk.
"Reo kenapa? Reo, ada yang sakit?" Tanya Nagi dengan penuh kekhawatiran..
"Sakit..." -Reo
"Ah, maaf Reo.. Kalau begitu Sei bantu duduk ya? Pelan-pelan aja Reo.." Kemudian Nagi sedikit menggendong Reo dari kasurnya ke sofa kamar nya.

"Permisi tuan.. Makanannya sudah saya buatkan, ini silahkan dimakan.." Dua maid Nagi datang mengantarkan makan malam untuk mereka
"Baiklah taruh disini. Oh ya, rapikan kasurnya ya" -Nagi
"Baik." Maid Nagi menunduk lalu mulai bergegas merapikan kasur yang sudah basah.. Emmm tau lah basah kenapa 😗

"Nah, makan ya Reo" niat awal Nagi ingin menyuruh Reo makan, tetapi Reo seolah sedang asyik dengan dunia nya sendiri, akhirnya Nagi menyuapi nya.
"Buka mulutmu Reo, aaaa" Nagi menyuapi dengan perlahan, menatap wajah sempurna Reo dan sesekali terukir senyum dibibirnya. Sedangkan Reo masih sibuk memikirkan bagaimana caranya untuk kabur dari tempat ini..








...

Nagi masih menatap lekat manik Reo yang terlihat suram.. Nagi tidak senang, dia tidak suka melihat cintanya ini merasa sedih ketika bersamanya.

"Reo.." Panggil Nagi dengan lembut, berusaha agar tidak mengejutkan Reo.
"..." Reo masih tidak sadar dirinya sudah dipanggil, bahkan Nagi memanggilnya sudah lebih dari 3×

Cup

Nagi mencium bibir manis Reo, sontak yang dicium segera menoleh.

"Nagi?" -Reo
"Panggil Sei, paham?" -Nagi
"Terserah." Balas Reo acuh
"Reo.. Kamu nakal sekali ya" -Nagi
"Hah?" Reo heran, ada apa dengan Nagi.. Terlihat sedikit tidak waras.

...

Malam telah berganti pagi, Reo bangun lebih awal dan beranjak membersihkan diri..

Selesai membersihkan dirinya, niat hati Reo ingin keluar hanya untuk melihat seluruh isi rumah. Perlahan tapi pasti, Reo membuka pintu kamar dengan sangat pelan hingga tidak terdengar suara apapun, hal tersebut agar tidak membuat Nagi terbangun.

Ya, Reo berhasil keluar.. Sekarang ia melihat pintu keluar dari rumah Nagi, ia mencoba, terkejut karena pintu tersebut ternyata tidak dikunci.. Dia tersenyum lebar dan mulai perlahan membuka pintu keluar, kalian pasti tahu apa yang ada dipikiran Reo.

Reo baru saja berhasil memegang gagang pintu tersebut, tetapi tangan besar dan berurat menahan serta menekan kasar pergelangan Reo.

"akh!?" Reo tersadar dan menoleh ke belakang, alangkah paniknya ia ketika melihat sosok Nagi dibelakangnya dengan ekspresi marah..
"lain kali fikirkan cara yang lebih berguna untuk kabur. Merepotkan saja, kembali ke kamar mu." ucap Nagi dingin dan menatap tajam kearah Reo. Sedangkan Reo, ia masih berdoa didalam hatinya, supaya setelah ini dia akan baik-baik saja.



𝑮𝒐 𝑨𝒏𝒅 𝑩𝒂𝒄𝒌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang