perjodohan

914 46 2
                                    

Bel telah berbunyi, menandakan seluruh siswa-siswi untuk kembali kerumah masing-masing. Hari ini adalah jadwalnya Reo piket, ntahlah, tetapi dia sudah ditakdirkan piket bersama Nagi..

"Nagi, tolong bantu buang sampah" Reo sedikit berteriak kepada Nagi, habisnya pria salju itu hanya duduk di tangga..
"Oh? Ah, Ya Reo.." Nagi berdiri dan beranjak mengambil 1 tempat sampah. 1 nya lagi telah diangkat Reo. Karena mereka pria, tugas mereka hanya membuang sampah
"Ra! Gua pulang yah" Reo berteriak dari luar kelas untuk berpamitan dengan gadis yang saat itu juga sedang piket.. Gadis bernama Ara, dirinya sedang mengepel..
"Udah buang sampah?!" -Ara
"Udah.." -Reo
"Yaudah. NAGI?!!" -Ara
"Nagi juga uda-Eh Nagi jangan diinjak!" panik Reo.. Bagaimana tidak panik? Seorang gadis bernama Ara ini sedang mengepel lantai kelas, dan diinjak dengan santai oleh Nagi? Oh, kau lupa Ara ini gadis mengerikan, Nagi?...

𝗣𝗟𝗔𝗞𝗞𝗞

Satu tamparan berhasil mengenai pipi mulus Nagi.. Reo hanya bisa menyimak, dia tidak mau ikut-ikutan, bisa habis juga dia..

"Kenap-" belum sempat melanjutkan, perkataan Nagi sudah dipotong
"BUTA LO?! Gua lagi ngepel!" -Ara
"Oh.. Maaf." Tanpa babibu lagi, Nagi berlari meninggalkan Ara yang baru saja ingin meminta Nagi mengepel ulang. Tak lupa Nagi menarik Reo menjauh dari Ara yang siap membunuh orang :)

"NAGI SEISHIRO!" teriak Ara sangat keras ketika melihat kedua pemuda yang tak lain adalah Nagi&Reo tengah berlari keluar gerbang sekolah, menggelegar sekali teriakan tersebut..

... .. ...

"Huh~, Seram juga ya Ara.." -Bagi
"Udah tau serem.. Masih aja digangguin!" -Reo
"Sei gak ganggu, itu ketidak kesengajaan..." ucap Nagi memasang wajah melas..
"Hadehh, terserah deh." -Reo

Nagi dan Reo berjalan santai hingga saatnya mereka berpisah, ya, ada 2 gang kanan dan kiri. Arah rumah Nagi ke kiri, dan rumah Reo ke kanan.

"See you Reo" Nagi melambaikan tangannya dan tersenyum tipis.
"Yeah!" sama hal nya dengan Reo, dia melambaikan tangannya dan berlari kecil memasuki gang nya.

Tetapi tidak seperti yang dilihat oleh Reo.. Setelah bebrapa langkah Reo memasuki gang, Nagi mengikutinya, menatap nya dari belakang.. Hingga Reo benar-benar sampai di depan rumahnya, Nagi pun kembali dan akan benar-benar pulang kerumah nya. Seperti nya dia hanya ingin memastikan Reo pulang dengan selamat.

(Kediaman Nagi)

Nagi meratapi ponselnya dengan sangat lama.. Senyuman yang sedikit aneh terukir dibibir nya.

Ah, ternyata dia sedang menatap wallpaper ponselnya.. Terlihat sosok yang tak asing, Reo, wallpaper nya adalah foto Reo

 Terlihat sosok yang tak asing, Reo, wallpaper nya adalah foto Reo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ok, ya seperti ini lah ya wallpaper nya Nagi..)

Nagi tak berhenti tersenyum.. Dia menelfon 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨, ntah siapa.

"Cari tau 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘩𝘢𝘳𝘪𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 dan nomor ponselnya. Jika sudah ketemu beritahu saya, akan saya bayar 𝘬𝘢𝘮𝘶 berapa pun." ucap Nagi sebelum akhirnya dia mematikan telfon tersebut.. Dirinya beranjak dari tempat tidur untuk ke kamar mandi, setelah selesai membersihkan diri Nagi akhirnya memilih untuk bermain game saja.







Reo, pemuda bersurai ungu ini baru saja selesai belajar. Tak lama kemudian, dirinya dipanggil oleh sang ibu.

"Reo, boleh turun sebentar?.." panggil sang ibu dari bawah/ruang tamu (kamar Reo dilantai atas ya).
"Ya, sebentar." Reo berjalan menuruni anak tangga, perlahan-lahan akhirnya dirinya sampai di anak tangga terakhir, Reo melihat seorang gadis berambut lilac, dan kedua orang tua, mungkin orang tua gadis tersebut.

"Siapa?.." tanya nya pada ibu dan ayahnya yang tengah berbincang-bincang dengan gadis tersebut.
"Mmm.. Reo, tolong duduk terlebih dahulu ya. Akan papah jelaskan" pinta ayah Reo.
"So?" -Reo
"Ah, papah lihat kamu sudah putus ya dengan kekasihmu yang dulu?.. Nah, papah tidak ingin kamu bersedih terus menerus, eumm.. Jadi.. Kamu papah jodohkan dengan anak teman papah, namanya adalah Keyla silahkan berkenalan.." jelas ayah Reo

... Hening, Reo terpaku, dia benar-benar terkejut, mengapa ini semua terjadi tanpa sepengetahuan dirinya? Dan tanpa persetujuan darinya?..

"Reo..." panggil sang ibu mulai khawatir, takut Reo asal bicara dan menolaknya dengan mentah-mentah.
"Kalian?.. Tanpa persetujuan dari ku? Kenapa? Aku tidak selalu terpukul karena mengingat masa lalu ku, aku memang bersedih, tapi, bukan ini mau ku.." -Reo.
"Reo, papah tidak pernah meminta apapun padamu, kan?.. Lalu, ini lah permintaan pertama dan terakhir ayah padamu..." ayah Reo hanya bisa berharap putra tunggal nya ini menyetujui perjodohan ini.
"Tolong beri aku waktu untuk menjawab." Reo tak sanggup menjawab untuk sekarang, dirinya benar-benar pusing, gadis itu memang cantik, sexy dan semacamnya.. Tetapi Reo tidak mencintai nya, jujur saja dia masih mencintai Nagi. Kini Reo berlari memasuki kamarnya.

"Ah, maaf ya, anak kami sepertinya-" ucap Ibu Reo terpotong
"Saya paham. Keyla juga sepertinya mengerti, jangan paksa anakmu ya. Dia pasti akan menemukan yang menurut nya tepat untuk dirinya sendiri.." -ibu Keyla
"Benar, nak Reo pasti akan menemui seseorang yang tepat. Sesungguhnya dirinya sendiri lah yang paling tahu siapa yang pantas menjadi pasangannya kelak." ayah Keyla tersenyum, lalu mereka semua kembali pulang..

"Terimakasih banyak atas pengertian nya." -ibu Reo
"Terimakasih juga Mikage, kami pamit."




Reo melamun, pikirannya kemana-mana, rasanya kepalanya akan pecah... Reo bimbang, ah, pokoknya dirinya frustasi.

"Arghh! Kenapa tiba-tiba sih?" gerutuhnya, setelahnya Reo memutuskan untuk tidur saja, agar pikirannya lebih tenang saat bangun nanti.

𝑮𝒐 𝑨𝒏𝒅 𝑩𝒂𝒄𝒌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang