End.

731 36 20
                                    

Nagi Seishiro, seoarang anak laki-laki dengan paras yang tampan dan menawan. Setara dengan otaknya, ia sangatlah genius.. Sayangnya, Nagi tidak merasakan apa itu kasih sayang orang tua

Saat kecil, Nagi kesepian.. Sangat sepi.
Disaat jam istirahat, dimana anak-anak kecil pada umumnya sedang makan dan bermain, Nagi terdiam dikelasnya.. Memerhatikan seluruh anak yang sedang di suapi bekal oleh ibu mereka masing-masing. Sedangkan Nagi?, bekal pun tidak pernah ia dapatkan.. Nagi hanya menggambarkan sebuah coretan, menghilangkan rasa kesepiannya.

Saat beranjak remaja, ia mendapatkan banyak bully-an, karena dirinya yang tidak dapat bergaul dengan mudah dan hanya berdiam diri di kelas seperti anak 'tak memiliki teman. Memang benar adanya, Nagi tidak punya teman saat itu.

Nagi berjalan saja dilempari kertas-kertas, serta beberapa kali Nagi dipukuli tanpa mengetahui salahnya dimana. Oh Tuhan, ia hanyalah anak kecil biasa.. Tidak mengerti hal semacam bully-an dan lainnya, ia benar-benar polos.. Tapi kenapa dunia jahat kepadanya?

Saat dimana Nagi dilupakan oleh ibunya, ya, ia ditinggalkan di sebuah toko kue.. Hingga larut malam tetapi sang ibu tak kunjung datang, apa se-tidak berguna itu ia hidup?..

Sekelompok preman brengsek menghampirinya, Nagi merinding setengah mati.. Ia memohon pada Tuhan agar mendapatkan pertolongan, tetapi sepertinya memang ia tidak berhak bahagia..

Dua orang preman menendang Nagi dengan sangat kencang, Nagi tersungkur ke tanah.. Preman itu membisikkan "mau jadi budak kita atau mati?" Nagi membeku, rasa sakit dan rasa takut ia rasakan diwaktu yang sama. Preman lain berteriak dengan suara yang lebih menyeramkan daripada hantu "JAWAB BODOH!" Nagi melotot, ia sangat terkejut.. Jika memang bisa, ia pasti akan menghentikan jantungnya disaat itu.

Batas kesabaran preman sialan itu telah habis. Salah satu preman dengan badannya yang kekar menghampiri Nagi, ia menonjok Nagi berpuluh-puluh kali.. Tidak, Nagi tetap diam tidak berteriak sama sekali. Ada yang membanting Nagi hingga terkena pintu kaca toko, Nagi mengeluarkan banyak darah tetapi mulutnya tidak bisa terbuka.

Bahkan ada yang menginjak badan serta kepala Nagi, dan sama.. Nagi hanya terdiam tidak bisa mengeluarkan satu kata pun. Sampai akhirnya preman-preman tersebut telah bosan dengan Nagi, mereka mengangkat Nagi lalu membanting nya ke tanah, lebih kencang.. Nagi pingsan, ia berpikir ini adalah akhir dari kehidupannya yang sangat menyakitkan.






Entah siapa yang menolongnya, tetapi Nagi tersadar saat sudah berada dirumah sakit. Ia mengedipkan matanya beberapa kali, kepalanya pusing, berharap dapat melihat orangtuanya.. Tetapi tidak, dokter berkata mereka hanya membayar biaya rumah sakit lalu pergi untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

Nagi kecewa, ia sempat berpikir 'mengapa tidak sekalian mati saja?..'
Kemudian Nagi berlari keluar rumah sakit, duduk di taman sambil melamun. Tiba-tiba seorang wanita (?) menghampiri dirinya, anak dengan paras cantiknya duduk disebelah Nagi. wajah nya yang bulat dihiasi semburat merah dipipinya, matanya yang ungu setara dengan rambutnya, mata bercahaya bersinar dan rambut lembut yang tergerak karena terkena angin.. Ini mengagumkan.

Nagi memberanikan diri bertanya, "hei siapa namamu?"
Anak itu berbalik menatap Nagi, tatapannya cantik dan tulus.. Benar-benar Nagi tidak pernah mendapatkan tatapan seperti itu.

"Reo Mikage" anak manis tersebut membalas pertanyaan Nagi dengan senyuman termanis yang pernah Nagi lihat.. Mata Nagi yang semula gelap menjadi bersinar.
"Aku Nagi Seishiro." suara dingin Nagi yang biasanya seluruh anak takut mendengar nya, kini berbeda dengan Reo Mikage.. Ia justru malah tersenyum lembut, setelahnya ia berkata

"Sei, namamu bagus.. Sampai berjumpa lagi" Reo melambaikan tangannya lalu berlari kearah orang tuanya. Nagi kembali merasa kesepian tetapi setidaknya ia merasakan kehangatan dalam diri seseorang, yaitu Reo.. Meskipun hanya sesaat tetapi itu sangat berarti.

















DORR!

Suara tembakkan dari polisi yang tidak akan pernah terlupakan oleh seorang Reo Mikage.

Nagi berlari melindungi Reo saat dimana peluru yang salah ditembak akan mengarah ke Reo, Nagi memeluk tubuh Reo dengan Sekuat-kuatnya.
Reo membeku.. Berusaha mencerna apa yang terjadi dihadapannya.

Nagi mulai kehilangan kesadarannya, sebelum ia benar-benar menutup matanya, ia berkata pada Reo..

"Reo Mikage.. I love you. Aku benar-benar mencintaimu sayang, sekarang aku melepaskan mu.. Kau bebas Reo, selamat sayang.. Meskipun kita tidak bisa bersama, pada akhirnya kau harus bahagia tanpa aku. Humans will definitely die... But please never forget that I love you to death, you are the first and last Reo. Semoga di kehidupan selanjutnya ada kesempatan untuk kita bersama.. Maaf telah membuat mu terluka dan trauma, aku berharap kau melupakan rasa sakit yang aku berikan padamu Reo. As long as you stay forever, don't catch up with me quickly. But I will definitely wait for you there."

"N-Nagi Seishiro.. Hei, ini tidak lucu Nagi.. Sei, bangun. BANGUN! Hikss.. Hiks bangun!! Aku meminta mu untuk bangun! Kau bilang akan menuruti semua permintaan ku kan?, bangun Nagi Seishiro." -Reo

"Reo.. Kita berhasil menyelamatkan mu, tapi maaf karena harus mengorbankan Nagi." -Chigiri.



















The end..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑮𝒐 𝑨𝒏𝒅 𝑩𝒂𝒄𝒌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang