Rencana?

796 42 6
                                    

Dengan keadaan yang sama, Reo berada di dalam toilet dengan isakan tangis nya.. Melihat kedatangan Chigiri, Reo berlari sekuat tenaga menghampiri dan memeluk pemuda yang tengah mencerna apa yang telah terjadi.

"Cichi! Hiks hiks" Reo berlari memeluk erat tubuh Chigiri, berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh, jujur saja Reo lemas sekali ntah mengapa..
"Cupcup, udah Re.. Tenang ya, emang kenapa sih??" tanya Chigiri penasaran, matanya masih setia menatap tajam kearah Nagi yang bahkan tidak berani menatap nya.
"N-Nagi hiks, Nagi Chi! Huhu" -Reo
"Hei, calm down Reo.." Chigiri berusaha sebisa mungkin menenangkan sahabatnya yang menangis semakin kencang

"Nagi! Hiks Nagi jahat, dia..dia menciumku! Dia mengambil First kiss ku! Chi!, huhu" dengan sambil Menangis sesegukan, Reo masih berusaha menjelaskan kepada Chigiri apa yang telah terjadi... Meski sulit, tapi hal ini akan membantunya.
"HAH?! Woy bajingan, lo ngapain sahabat gua hah? Ingat ya Nagi, lo bukan siapa-siapa Reo lagi! Jadi jangan seenaknya memperlakukan dia! Kurang ajar. " -Chigiri
"Maaf.." lirih Nagi, masih menundukkan kepalanya, tidak berani mendongak.
"Temuin gua di belakang sekolah pulang nanti! Gaada alasan untuk tidak datang." Chigiri berjalan sambil menopang tubuh Reo yang lemas.

"KENAPA JADI GINI SIH! SIAL." Nagi berteriak didalam toilet, hingga membuat beberapa orang yang berada di sana berlari ketakutan.







(Kelas Reo)

Chigiri mendudukkan Reo di bangkunya.. Disertai dengan tatapan-tatapan khawatir teman-temannya.

"Re.. Kamu kenapa?.." Ness bertanya dengan penuh ke-khawatiran..
"Reo! Kenapa-kenapa?? Ayok ceritain!!" -Bachira
"Eh? Reo kenapa?.." Kunigami yang tadinya ingin menjemput ayang nya (Chigiri) kini menjadi khawatir dengan pemandangan didepannya, Reo yang memucat dan terlihat sangat lemas, mata yang membengkak disertai air matanya sendiri.
"Busett, kenapa nih wirr? Ceritain dong" -Otoya
"Yukimiya mana? Biasanya kalau ada tuh anak pasti langsung bisa nenangin Reo.. Biasanya ye" -Kaiser
"Shutt! Biar gua yang jelasin.."

Chigiri menjelaskan setengahnya saja, karena dia tidak tahu lebih jelasnya. Membuat teman-temannya geram dengan Nagi, berbeda hal dengan Kaiser..

"Aelah.. Dicium doang ampe segitunya" -Kaiser
"Ciri-ciri anak tolol kayak Kaiser." celetuk Bachira
"Lah?" -Kaiser
"Heh buntut cupang! Otak lu kemana gobl0k!, temen lu lagi shock lo malah anggap remeh." Chigiri mulai memanas, mengomel dan mengoceh terus menerus..
"Gara-gara kamu sih Kai, Chigiri jadi ngedumel terus kan.." -Ness
"Tau, gimana si elu, kan Reo mah anak baek-baek, terus tiba-tiba di cipok kan pasti terkejut tuh.." -Otoya
"Tolol! Lo belum tau pasti alasan Reo sampai se-shock ini, jadi jangan main ambil kesimpulan aja." -Kunigami.
"Betul. Kalau Rin tau, bisa mampus si Nagi.." -Bachira
"Sangat reall" -Ness.






(Kita skip aja yah)

(Pulang sekolah)

"Reo! Aku mau-" Ucapan Nagi terhenti karena dipotong
"Kamu ditunggu Chigiri dibelakang sekolah." ucap Reo sangat dingin, tanpa menatap Nagi Reo berlajan melewati nya..
"Re.. Reo... Maaf. " Nagi yang sadar Reo masih sangat marah, melirihkan kata 'Maaf' meskipun ia tahu Reo telah sangat jauh dari hadapannya.









(Dibelakang sekolah)

"Lama." -Chigiri
"Sorry. Langsung aja ke intinya." -Nagi
"Gua cuman mau ingetin lo, kalau Reo bakal nerima perjodohan itu, jadi jangan ganggu kehidupannya lagi. Dan, Reo berniat pindah sekolah, mungkin mau menjauh dari lo. Itu aja sih.. Tapi gua harap lo gak ganggu hidup Reo lagi ya, biar Reo bahagia tanpa pengganggu. Makasih udah datang, bye" Chigiri menjelaskan panjang lebar lalu segera pergi dari hadapan Nagi, Nagi yang masih terpaku hanya bisa menatapnya kecewa..

'Ini bohong kan, Reo?.. Sei gak mau Reo pergi... Maaf ya, kalau Sei harus buat Reo tersiksa, tapi ini akan lebih baik Reo.. Sei janji! Hal ini akan Sei lakukan demi Reo, biar Reo nggak jauh-jauh dari Sei..' batin Nagi..











.
.
.


Sekarang Reo berada dirumah nya.. Menatap langit malam yang begitu indah menurut nya. Kemudian Reo menarik nafas nya dalam-dalam, berjalan keluar secara perlahan.. Dan menghampiri meja kerja sang ayah.

"Pah.." panggil Reo
"Ya?" -ayah Reo
"Kalau emang perjodohan itu yang terbaik.. Reo mau. Tapi ada satu permintaan Reo, ini permintaan seumur hidup.." -Reo
"Reo?.. Kamu, serius?. Ok baiklah, beritahu papah apa permintaan mu.." -ayah Reo
"Papah harus menjaga seseorang yang bernama Nagi Seishiro.. Jangan sampai dia terluka atau semacamnya, jaga dan awasi dia setelah Reo benar-benar tunangan dan pindah tempat sekaligus pindah sekolah. Papah harus pastikan kehidupan Nagi dengan bahagia, jangan sampai dia berniat melakukan hal buruk.. Kalau perlu, setelah Reo menikah, tolong berikan Nagi seorang gadis, agar Nagi bisa jatuh cinta dengan gadis-gadis tersebut, dan akan segera menikah. Pastikan permintaan ini dilaksanakan seumur hidup Reo!" -Reo
"Reo?... Kamu serius?... Baiklah, papah akan turuti." -ayah Reo
"Terimakasih." Reo berjalan menaiki satu persatu anak tangga, menuju kamarnya.







Kembali di kamar Reo.. Reo sekarang benar-benar tidak bisa tidur, pikirannya makin kemana-mana.. Disaat yang sama, ada yang melemparkan batu kedalam kamarnya Reo, segera Reo bangkit dan melihat ke kaca nya yang pecah akibat terkena batu lemparan tersebut..

Tak disangka-sangka, ada seseorang misterius memakai hoodie hitam dan memakai topeng hitam.. Melihat itu Reo panik dan berniat menelfon security di rumahnya, akan tetapi..

"Mmphh!" mulut Reo tiba-tiba di ikat dengan kain putih.. Reo ingin berbalik melihat ke belakang, tetapi sudah terlanjur.. Kepalanya di pukul menggunakan tongkat bisbol dan Reo langsung pingsan.

𝑮𝒐 𝑨𝒏𝒅 𝑩𝒂𝒄𝒌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang