⚠️peringatan.
Chapter kali ini akan ada nfsw nya!Pagi ini, wajah Nagi terlihat suram dan seperti mengeluarkan aura gelap.. Reo yakin hal itu dikarenakan dirinya yang tadi pagi berniat kabur.
Reo dengan sisa keberanian yang ia punya, dia membuka suara."Na-eh Sei.." Reo memanggil Nagi yang terlihat sibuk dengan ponsel digenggamannya.
"ya?" balasnya tanpa beralih dari layar ponsel nya
"anu.. Emang lo gak sekolah?" Reo heran, bagaimanapun dia akan dicurigai karena tidak masuk sekolah tanpa izin.. Tapi Nagi, seharusnya dia masih masuk....
Hening.."besok." setelah Reo menunggu beberapa menit, Nagi menjawab dengan singkat dan melanjutkan aktivitas bermain game di ponselnya.
"tapi.. Gua gimana?" tanya Reo, dia masih khawatir, pasti orang tua dan temannya mencari dirinya cepat atau lambat.Bukannya mendapat jawaban, Nagi malah meninggalkan Reo. Nagi menghampiri maid nya, membisikkan sesuatu, lalu Nagi pergi tanpa berpamitan pada Reo.
"cih!" Reo berde'cih' kesal.
...
Reo merasa sangat bosan. Tentu saja, ia ditinggalkan dirumah tanpa dibiarkan memainkan ponsel nya. Reo hanya tidur di ranjang nya dan berfikir cara yang tepat untuk kabur, kemudian dia mendapatkan ide.
Reo berlari ke dapur, benar saja, yang ia cari yaitu maid Nagi berada disana.. Reo menatap punggung wanita yang terbilang cukup tua, Reo menyapanya.
"hei"-Reo
"eh.. Ada apa tuan Reo? Ada yang bisa saya bantu?" maid Nagi segera menoleh dan memfokus kan pandangan nya kearah Reo
"Bisakah kamu mengajari ku masak?" Reo hanya berbasa-basi saja.. Sebenarnya ia sudah memantau jendela dapur yang terbuka setengah.
"tentu. Anda mau memasak apa tuan?" -Maid
"nasi goreng spesial! Bagaimana?" -Reo
"dengan senang hati.. Saya akan mengambilkan bahan-bahan nya terlebih dahulu, silahkan tuan Reo duduk dulu" Maid Nagi segera pergi mengambil bahan-bahan utama untuk membuat nasi goreng spesial sesuai yang diminta Reo.Bukannya duduk, Reo malah berjalan perlahan menuju jendela.. Perlahan tapi pasti, tangannya yang sedikit gemetaran membuka jendela itu, yang semula jendela nya terbuka setengah, kini menjadi terbuka lebar. (jendela nya tuh seukuran tubuh ya.. Dan panjang, kalian tau kan?) Reo memanjat jendela tersebut tanpa membuat suara apapun.. Yap, dia berhasil keluar! Sayangnya, jarak dapur dengan pagar rumah Nagi masih sedikit jauh.. Jadi Reo sekarang berada di taman mini Nagi.
Reo terkagum dengan kemewahan rumah Nagi, dia berpikir Nagi hanyalah orang biasa.
Kini ia sudah berada di bagian belakang taman, dan sedikit lagi sampai di depan gerbang.. Tetapi, seekor anjing menyerangnya, sontak Reo berteriak karena terkejut, ia kira itu Nagi!
"AAA!" -Reo
Suara Reo berhasil membuat orang didalam rumah terkejut, Nagi yang saat itu sudah kembali kini berlari menuju tempat dimana Reo berteriak.. Disertai para maid Nagi yang juga ikut berlari
"Reo!" Nagi berteriak, dia sedikit panik karena takut Reo digigit oleh anjing peliharaan nya, Nagi berlari kecil memeluk anjing berbulu putih lembut.. Yang semula anjing itu menggila, kini menjadi lebih tenang setelah kehadiran Nagi.
Reo terdiam.. Dia sangat panik, ya! Lagi-lagi rencananya gagal..
"sial.. Bodohnya aku berteriak!" Reo membatin.
"Reo. Kamu mau kabur lagi?" Nagi berdiri, menatap Reo dengan serius.. Itu lebih menyeramkan daripada anjing nya yang menggila.
"e-eh! Bukan gitu, aku tuh bosan banget jadi aku mutusin buat jalan-jalan aja.. Hehe.." Reo tertawa paksa, keringat dingin membasahi keningnya.
"tapi kata tuan Reo, tadi ingin saya ajarkan memasak? Kenapa malah keluar?" -maid Nagi.
'si anjir malah cepu!' batin Reo..
"udah jelas kan?. Ikut aku" Nagi menarik lengan Reo, membawanya kedalam kamar....
Sesampai nya dikamar perasaan Reo sudah sangat tidak enak.. Nagi mulai mengunci pintu dan perlahan Nagi membuka hoodie putih nya yang sedang ia kenakan.
"buka bajumu." Nagi berbicara tanpa dosa dan tanpa ekspresi.. Apa itu wajar?
"HAH?" Reo panik setengah mati, dia takut terjadi hal seperti kemarin.. Padahal baru saja dia sembuh.
"perlu aku perjelas, Reo?" -Nagi
"ng-nggak.." -Reo"bagus. Sekarang buka bajumu atau aku buka secara paksa?" -Nagi.
"N-Nagi.. Aku minta maaf.. Jangan kayak gini" Reo menunduk, jujur dia sangat takutSeakan tuli, Nagi menarik paksa baju Reo dan menindihnya dengan cepat. Reo melotot, dia kira dengan cara memelas kepada Nagi akan berhasil, ternyata tidak..
"Nagi! Kenapa-hmphhh" Nagi tidak memberikan Reo celah untuk berbicara, segera Nagi menyumpal mulut Reo dengan mulutnya.
Nagi melumat nya dengan ganas. Merasa puas dengan bibir Reo, ia turun ke tengkuk Reo, menggigitnya dan memberi tanda kepemilikan disana.
Dan sekarang, Nagi semakin turun, dia menciumi seluruh tubuh Reo dan menjilat nipple pink Reo yang manis
"ahh! N-Nagi jangan!.." Reo berusaha memberontak, tetapi tangannya dikunci rapat oleh tangan Nagi
Reo telanjang bulat sekarang, Nagi diam memperhatikan kejantanan Reo sebentar, lalu menjilatnya dan mengemutnya..
"ngghh!" rasanya Reo akan gila, itu aneh tapi nikmat, junior nya terasa hangat dan sangat nikmat..
"N-Nagihh! Nghh mnhh" -Reo
"ahhh!" Reo klimaks, cairan kental membasahi seluruh sprei dan muncrat kedalam mulut Nagi"Belum selesai sampai situ, Nagi sekarang mengeluarkan penis nya, mengocoknya sebentar untuk pemanasan.. Reo menutup matanya, berusaha tidak melihat dan berdoa ini hanyalah mimpi..
"AKHH!" Nagi memasukkan penisnya, dia langsung menghentakkannya, malang sekali kamu Reo..
"s-sakitth! ah nhh" Reo memejamkan matanya dan menggigit bibirnya, ini sudah yang kedua kalinya, tetapi masih terasa sangat sakit.
Nagi mencium Reo, melumatnya dan memainkan lidah Reo.
"U-Udahh ughh!" -Reo
"sebentar lagi Reo, desahkan namaku." -Nagi
"ngghh S-Sei akh!" -Reo
"good boy" Nagi mempercepat tempo dan terus menggempur Reo"sshh ahh~" Nagi merasa lega setelah melihat Reo yang mendesah nikmat dibawah nya, sepertinya dia berhasil menemukan titik nikmat Reo.
"hah.. Hah... Shit kamu terlalu enak, Reo" -Nagi
"nghh hah ahh" Reo hanya bisa memejamkan matanya dan memeluk erat punggung Nagi, sesekali Reo mencakarnya karena Nagi yang terlalu mempercepat tempo.
"Aku keluar" Nagi mengeluarkan sperma nya didalam Reo, Reo merasakan perutnya hangat sekali..Reo sudah sangat lelah, ia akan segera tidur tetapi Nagi menampar pipinya.
"bangun, jangan tidur dulu. Ini masih permulaan, belum selesai" -Nagi
Maaf jika tidak sesuai ekspetasi reader!🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑮𝒐 𝑨𝒏𝒅 𝑩𝒂𝒄𝒌
Random(Nagi x Reo) BxB! ⚠️ banyak bahasa kasar ⚠️ maaf kalau ada typo 🙏 cerita cm sekedar gbt mwehehe jangan dihujat ygy ><🙏, ini cerita pertama Rara hehe.. yg mau membaca silahkan, kalau gk suka skip aja.