Happy reading guyss moga kalian suka cerita gue kali inii😗
•
•
•Seorang gadis berambut panjang kecoklatan duduh termenung di bawah sebuah pohon besar di belakang sekolah. Ntah apa yang mengganggu pikirannya saat ini.
Terlalu fokus dengan pikirannya saat ini sampai-sampai ia tak sadar bahwa bel pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu.
"Ra ngapain bengong sendirian disini? Gak takut kesambet penunggu pohon ini lu?" Ucap Lea satu-satunya sahabat Azara.
"Anjing!! Bikin kaget aja lu kunti bogel." Sentak Azara sambil mengelus dadanya.
"Yeuuu cakep-cakep gini di sebut kunti bogel enak aja lu kebo ireng."
Begitulah seterusnya, mereka memang sudah biasa saling mengejek seperti itu.
"Pulang yok!" Ajak Lea.
"Gue balik ke basecamp aja lahh, males banget gue liat muka orang-orang rumah." Ucap Zara memelas. Ya Lea tau betul bagaimana sikap keluarga Azara. Mereka selalu memperlakukan Azara secara tidak adil, padalah Azara darah daging mereka sendiri.
"Yaudah serah lu deh yang penting kita pulang ini udah mau ujan."
Azara mengangguk setuju, apa yang di katakan Lea benar cuaca mendung dan sebentar lagi akan turun hujan.
Azara dan Lea berjalan beriringan menuju gerbang sekolah. Saat ini suasana sekolah sudah benar-benar sepi dan sepertinya hanya mereka berdua yang tersisa.
"Gue ambil mobil dulu bentar ye, lu jangan kemana-mana awas lu ngilang!" Ucap Lea memperingati.
"Iye iye buruan etdahhh ujannya udah turun nih pe'a" Ucap Azara sambil misuh-misuh.
Lea pun hanya cengengesan dan setelahnya ia berlari ke parkiran untuk mengambil mobilnya. Kalau kalian tanya apa Azara tidak memiliki kendaraan? Oh kalian salah besar, sebenarnya ia memiliki sebuah motor sport tapi saat ini motornya masuk bengkel karena kemarin tanpa sengaja ia menabrak sebuah pohon beringin di tepi jalan.
Hadeuhh pohon beringin aja lu tabrak pe'a (Author)
Berisik lu Thor (Azara)
Back to cerita
"Ini si leot kemana si lama bener, mana ujan udah turun gede banget lagi. Goblok emang, apa gue susul aja kali ya? Sape tau si blo'on kagak bisa parkirin mobil kek waktu itu."
Saat hendak menyusul Lea ke parkiran, tiba-tiba ia melihat seekor anak kucing menggemaskan yang terjebak sesuatu di pinggir jalan.
"Buset tu koceng gemes banget kek Suga BTS, gua tolongin aja kali ya kesian Cok gemes gitu masa mau di biarin gitu aja, kalo ketabrak mobil motor gimana?" Tanya Zara pada dirinya sendiri.
Tanpa ba-bi-bu lagi Zara ambil tu anak kucing di pinggir jalan. Tanpa ia ketahui bahwa sebuah mobil truk berukuran besar melaju kencang dalam guyuran air hujan yang deras. Ntah tak terlihat karena derasnya hujan atau memang rem dari mobil itu blong Azara tak tau. Dengan segera Azara menyingkir dari jalanan sambil membawa anak kucing di tangannya tapi nihil, ia tersandung sebuah batu dan tak berselang lama mobil itu menabrak tubuh Azara dengan sangat kencang. Azara terkapar di pinggir jalan dengan darah yang membanjiri tubuhnya.
Anjinglah, masa iya gue mati cuma gara-gara nolongin anak kucing.
Di tempat yang sama tepatnya di sebrang sana Lea melihat dengan mata kepalanya sendiri kejadian yang menimpa sahabatnya itu. Ia berlari sekencang-kencangnya untuk menghampiri Azara. Tak peduli dengan seragamnya yang basah kuyup karena air hujan yang sangat deras Lea tetap berlari untuk menghampiri Azara.
"Ra udah gue bilang tunggu gue di gerbang njing, Napa Lo malah pergi!" Teriak Lea sambil memeluk tubuh lemah sahabatnya.
"M-maafin g-gue Le. G-gue bersyukur punya sahabat kayak lo, m-makasih udah s-selalu ada di s-sampinh g-gue bahkan saat keluar-ga gue gak nganggep gue ada. S-sekali lagi maka-si." Setelah mengucapkan semua kata-kata itu Azara pun menutup matanya dan pergi untuk selama-lamanya.
"RA NGGAK RA!! JANGAN TINGGALIN GUE!! NGGAKKK AZARAAA!!!" Lea menangis sejadi-jadinya. Ia tak mengerti mengapa Tuhan memberikan kehidupan yang sangat tidak adil bagi sahabatnya ini.
Anjinglah padahal gue belum puas ngefangirling
Semoga di kehidupan selanjutnya gue bisa ketemu sama ayang gue di Korea
Huhuu Seokjinaa tunggu aku di kehidupan selanjutnya
☠️☠️☠️
Sementara itu di tempat lain
"Kamu kemana saja hah! Dasar anak gak tau diri, bisanya cuman malu-maluin nama keluarga!!" Seorang gadis berambut panjang bergelombang itu tersentak kaget mendengar teriakkan papahnya.
"A-aku pergi sama temen aku pah," Cicitnya.
"Jangan bohong kamu!!" Sentak mamahnya.
"Mora gak bohong mah pah,"
Plakk
Satu tamparan mendarat sempurna di pipi kanan Amora. Rasanya perih dan menyakitkan, meskipun ia sudah terbiasa dengan perlakuan orang tuanya itu tapi tetap saja, rasanya akan tetap menyakitkan jika orang yang melakukan tamparan tersebut adalah keluarga kita sendiri.
"DASAR ANAK GAK TAU DIRI!! KAMU SENGAJA YA MAU MENCORENG NAMA BAIK KELUARGA HAH? IYA?!!"
"G-gak gitu pah, aku-"
Plakk
"MAU ALESAN APA LAGI KAMU?! DASAR GAK TAU MALU!!"
"UDAH AKU BILANG AKU GAK SALAH!!"
Plakk
"BERANI BENTAK ORANG TUA KAMU SEKARANG!"
Plakk
"DASAR ANAK GAK TAU DIRI! GAK TAU DI UNTUNG! BEBAN KELUARGA! DAN..... Pembunuh."
"PERGI KAMU DARI RUMAH INI!! KITA GAK SUDI PUNYA ANAK PEMBUNUH KAYAK KAMU, PERGI!!" Sentak Rendra Wijaya pada Amora.
"OKE, AKU BAKALAN PERGI DARI RUMAH INI!! KALIAN JAHAT!! KALIAN CUMA BISA NILAI AKU DARI APA KATA ORANG TANPA CARI TAU APA YANG TERJADI SEBENARNYA. AKU BENCI KALIAN SEMUA!!!"
Setelah mengatakan itu Amora pergi meninggalkan rumahnya dan hanya menyisakan lima orang yang termenung setelah mendengar kata-katanya. Lima orang itu ialah Rendra Wijaya ayah dari Amora, Linda Aditi Wijaya ibu dari Amora, dan ketiga kakak laki-lakinya yaitu Albara Adiputra Wijaya, Alvaro Adiputra Wijaya dan Abian Adiputra Wijaya.
•
•Amora melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Sungguh, ia sangat terluka atas tuduhan-tuduhan yang di lontarkan keluarganya selama ini.
"Hiks... aku benci kalian aku benciii!!!" Teriak Amora.
Amora mengendarai mobilnya secara ugal-ugalan bahkan banyak pengendara lain yang menyumpah serapahinya tapi ia tidak peduli.
"WOYY KALO BAWA MOBIL YANG BENER DONG!!"
Amora tidak menghiraukan teriakan orang-orang. Saat ini di depannya ada sebuah rel kereta api dengan sengaja ia melajukan mobilnya ke arah rek tersebut. Ia tidak peduli walaupun sudah terlihat jelas bahwa di sebelah kanan ada sebuah kereta cepat yang menuju je arahnya.
"NENG AWAS NENG!!"
"WOYY MINGGIR!"
"Aku capek," Ucapnya.
Tak lama setelah mengatakan itu sebuah kereta api menabrak mobil miliknya.
Brakk
"Wahh ada kecelakaan, cepet lapor polisi!"
"Telpon ambulans cepet! Barusan saya liat pengendaranya terpental ke arah danau"
"Ayo liat siapa tau masih bisa di selamatkan"
☠️☠️☠️
TBC.Hayoo gimana seru gak?
Mau tau kelanjutannya? Bantu votement juga yuk biar gue semangat ngerjain part berikutnya😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bad girl
Teen FictionAzara Purbalingga Atyatama seorang bad girl yang terkenal dengan kebengisannya itu mati konyol hanya karena menyelamatkan seekor anak kucing. Tapi saat ia membuka mata, bukan surga ataupun neraka yang ia lihat melainkan sebuah ruangan bernuansa puti...