Setelah tiba di rumah, tiga Garendra muda yang duduk di belakang langsung membuka Pintu mobil. Gaudencio langsung melompat keluar dari mobil, dan berlari masuk kedalam rumah dengan wajah kesal.
Biasanya yang jemput Cio itu baby sister kesayangannya, Tio. Tapi tiba-tiba hari ini dia menemukan bukan Tio yang duduk di dalam mobil tapi papinya.
Kan aneh...
Seingat Cio sebelum dia rebirth, sampai akhir hidupnya Papi Theo tidak pernah mau mengantar dan menjemputnya, jangan kan melakukan itu Theo saja seperti enggan menatapnya.
Hari ini pria itu berinisiatif buat jemput dia ke sekolah. Bagaimana cio tahu? Karena kalau Papinya mau jemput Ara, dia bisa pakai mobil lain.
Tapi ini, jelas itu adalah mobil yang sering Cio gunakan buat di antar jemput sama baby sister kesayangannya.
Melihat Tio sedang ngurusin Taman bunga, Cio langsung lari dan melompat pada punggung Tio, dia mulai merengek;
"Papi Tio, kenapa gak jemput Cio? Hiks... Kenapa harus orang itu yang jemput!"
"Tuan muda, berhenti menangis, kenapa anda mulai cengeng akhir-akhir ini?"
Ini semua salah tuan muda memanggil saya papi, Tuan besar meminta saya mengurus taman bunga nyonya dari pada mengurus tuan muda...
Tadi saat dirinya sudah mau menjemput Cio di sekolah, mobil yang bisa dia pakai buat jemput Cio itu dihadang di jalan.
Pas dia buka kaca, tuan besar sudah menatapnya dengan garang. Memintanya untuk turun dan membawa mobilnya pulang ke rumah, kemudian dia disuruh buat ngurusin taman bunga dan gak lagi ngurusin tuan muda kesayangannya.
"Gak, Cio gak cengeng... Papi kenapa gak jemput Cio sih?"
Tuan muda, astaga...
"Papi tuan muda kan sudah jemput..."
Cio melirik pria yang berdiri tidak jauh darinya, kemudian dia membuang mukanya dengan masam;
"Orang itu bukan papi Cio, selama ini hanya paman yang rawat dan selalu jaga Cio dari kecil, Paman yang selalu berperan sebagai sosok papi untuk Cio, dia apa? Hanya modal uang dan fasilitas... Cio gak butuh itu semua... Cio hanya butuh sosok papi, dan Cio sudah menemukan itu dalam diri paman. Jadi, jangan minta Cio buat berhenti panggil paman, papi."
Cio tidak peduli seperti apa respon Papi biologisnya, lagi pula orang itu tidak akan peduli padanya. Cio hanya akan membuang waktu berharganya, hanya agar keberadaannya di akui oleh Theo.
Tio terdiam, kasihan tuan mudanya dari kecil Theo tidak pernah memperhatikannya. Dia kemudian mengelus kepala Cio dan tersenyum, "Baiklah Tuan muda, jika itu mau anda tapi lakukan jika kita hanya berdua saja yah. Saya takut Tuan Besar akan marah, saya kemungkinan bisa di pecat..."
Papinya marah dan mau pecat baby sister kesayangannya?
Itu gak mungkin!
Orang dia lebih memperhatikan anak angkatnya. Bagaimana bisa marah, Kan Cio cuma turutin maunya buat gak ganggu dan membuat masalah untuk Boneka Anabel jelek.
Jadi, mari kita menyerang Papi Theo!
Ini tekad baru Cio...
Sebelumnya sih, Cio masa bodoh sama papi biologisnya. Karena musuh besarnya itu cuma Arabella, si anak angkat kesayangan Papi Theo.
Kalau bisa Cio mau serang mental Papinya kalau bisa, biar sadar mana anak dan mana setan kecil.
Jadi mumpung Papi Theo masih cosplay jadi patung di belakang Cio, sambil menatap Cio yang lengket banget sama Baby sister nya, Cio diam-diam tersenyum dan menatap wajah Tio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaudencio
Teen FictionGaudencio arti namanya Dia yang bahagia, tapi sayangnya itu berbeda dengan Gaudencio Garendra dia adalah anak bungsu dan merupakan yang termuda tetapi dia tidak pernah merasakan kebahagiaan selama 22 tahun hidupnya. Keluarganya menginginkan anak per...