================
.𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎.
================Arga baru saja pulang dari kantornya. Sebelum itu, ia menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah lamanya. Untung saja Akila dan Juan bersedia mengurus keempat anak manisnya, jadi ia tak perlu mengajak mereka
"Udah lama gue gak kesini" ucap Arga menatap rumah yang ada dihadapannya
Sebenarnya itu bukan rumahnya, melainkan rumah Aluna
Perlahan, Arga masuk ke rumah itu
"Permisi"
Tidak ada jawaban. Itu artinya belum ada yang menghuni rumah itu
"Arga liat, aku baru aja buat boneka rajut. Bagus kan?"
"Bagus, belajar darimana?"
"Aku belajar sendiri, ternyata seru. Meskipun susah juga sih"
Arga kembali teringat saat dimana Aluna menunjukkan boneka rajut yang ia buat semalaman
Arga kembali melangkahkan kakinya menuju halaman belakang
"Kamu gak bakal bisa tangkap aku!"
"Nantangin nih?"
"Kalo iya kenapa?!"
Arga terkekeh. Ia ingat saat dimana Aluna malah melakukan larangan nya, dan ia harus menangkapnya terlebih dahulu sebelum Aluna benar-benar mau melakukan apa yang ia perintahkan
"Luna, gue kangen" ucap Arga
"Mama, Arga nya tuh!"
"Gak seru ah, kamu cepuan"
"Suka suka ku lah"
Arga meninggalkan tempat itu, kali ini tujuannya adalah kamar Aluna
"Kamar ini masih gak berubah ya" ucap Arga, menatap sendu kamar kosong itu. Kamar yang biasanya bising karna keributan kecil yang mereka berdua perbuat, kini menjadi sunyi. Hanya ada beberapa barang disana
"Maafin aku Ga"
"Gak sayang, ini bukan salah kamu"
"Ini salah aku, harusnya aku bisa jaga diri aku"
Ia kembali teringat saat itu. Saat menyakitkan dimana ia harus menerima fakta bahwa tunangannya hamil sebelum menikah dengannya. Iya, setelah pulang dari dinasnya, Arga menerima berita menyakitkan itu
Kecewa? Tentu saja. Laki-laki mana yang tidak kecewa saat mengetahui wanita yang dicintainya hamil diluar nikah. Apalagi saat itu rencananya setelah beberapa hari dari kepulangan Arga, mereka akan melangsungkan pernikahan
Namun mereka juga tidak bisa berbuat apapun. Pada akhirnya mereka tetap melangsungkan pernikahan. Arga pun terus berada disisi Aluna, menjaga Aluna dan calon bayinya. Hingga Aluna meninggal dunia setelah melahirkan keempat putra manisnya
Sebelum meninggal, Aluna berpesan untuk menjaga dan merawat mereka seperti anak kandungnya, ia juga berpesan pada Arga untuk memberikan boneka yang ia buat pada mereka. Setidaknya ia ingin memberikan beberapa barang kenangan untuk anak-anaknya

KAMU SEDANG MEMBACA
Twins nya ayah [End]
Teen Fiction"Mas marah-marah mulu, cepet tua ntar" "Harsa jangan kabur!" "Abang bantuin" "Makanya kalo lagi pelajaran tuh jangan tidur mulu"