13. sakit gigi

809 30 0
                                    

================
.𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎.
================

Arga meninggalkan keempat bocah itu di ruang tamu, sementara ia menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerjanya

Saat ini mereka bertiga sedang bermain bersama. Sementara Naren diam-diam pergi ke dapur untuk mengambil setoples permen

"Ng sedikit lagi" gumamnya saat hampir mencapai toples permen itu

Seketika senyumnya mengembang ketika ia akhirnya mendapatkan toples berisi permen itu

"Yey dapet!" pekik Naren

Dengan hati-hati, Naren turun dari meja itu

"Kalo makan disana pasti nanti dimalahin abang sama mas Len, nanti juga diminta aa' Halsa" ucapnya

Naren kembali berpikir tempat yang aman untuknya memakan semua permen itu

"Ah! Nalen makan di bawah tangga aja" ucap Naren

Naren pun segera pergi menuju tempat yang paling aman menurutnya. Dengan hati-hati Naren membuka satu persatu bungkus permen itu

"Pelmen emang enak" ucapnya

..
..
..
..
..

"Kayaknya seru banget. Main apa sih?" tanya Arga. Ia baru selesai mengerjakan semua pekerjaannya

"Main puzzle, Tian sama Jian yang ajalin kemalin" ucap Jean

"Mas ini talo mana?" tanya Harsa

"Talo situ" ujar Renja

"Kok kayak ada yang kurang ya" ucap Arga

Arga pun menghitung anak-anak yang ada dihadapannya dan jumlah anak yang ia miliki

"Loh Naren mana?" tanya Arga

"Nalen di–

Ucapan Jean terpotong saat mengetahui Naren tidak ada disana. Padahal ia yakin Naren tadi berada tidak jauh darinya, dan Naren sedang menggambar

Kemudian Arga teringat. Semalam ia melarang Naren untuk makan permen lagi. Ia pun menaruhnya di laci atas agar Naren tidak bisa menggapainya

Arga berlari ke dapur. Benar saja, laci atas tempat ia menaruh permen itu terbuka. Selain itu dibawahnya ada kursi, dan diatas meja itu pun ada kursi kecil. Ia yakin Naren yang mengambilnya

Arga pun berkeliling rumah mencari Naren, diikuti Jean

Setelah agak lama ia mencari, akhirnya ia menemukan Naren sedang memakan permen. Bahkan ia sudah menghabiskan setengah toples permen

"Enak permennya?" tanya Arga

Bukannya menjawab, Naren malah cengar-cengir dengan wajah tak berdosanya

..

..
..
..
..

Twins nya ayah [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang