14. kesayangan ayah

640 37 0
                                    

================
.𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑡 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎.
================

"Kata mama, aku anak kesayangan mama sama papa loh" ucap Winona

"Iyalah, kamu kan anak tunggal Win" ucap Tian

"Tian iyain aja kenapa sih" ucap Winona dengan nada kesal

"Halah mana bisa begitu" balas Tian

Saat ini mereka sedang makan siang bersama. Mereka berkumpul, membentuk lingkaran besar

Winona menatap Tian dengan tatapan kebenciannya. Mereka berdua memang tidak selalu akur. Dan ketika mereka sudah mulai berkelahi, Jian pasti akan menjadi penengah

"Kak Tian, Winona sudah" ucap Jian

"Tian duluan!" ucap Winona, menunjuk Tian yang berada di samping Jian

"Aku lebih tua dali kamu Nona" ucap Tian

"Kita cuma beda dua bulan Tian!" ucap Winona

"Udah udah, jangan belantem" ucap Jian

"Telselah" ucap Winona

Winona pun beralih pada Jean, Renja, Harsa, dan Naren yang sedaritadi hanya diam memperhatikan perkelahian nya dan Tian

"Kalo kalian gimana?" tanya Winona

"Ng? Kita?" ucap Naren yang malah balik bertanya

"Iya" ucap Winona

"Kita gak tau, soalnya gak pelnah tanya ayah" ucap Harsa

"Nanti pulang sekolah tanya ayah kalian aja" ucap Winona

Mereka berempat pun mengangguk. Mereka juga penasaran. Diantara mereka berempat, siapa yang menjadi anak kesayangan Arga

..
..
..
..
..

Sekarang mereka sedang berada di perjalanan menuju studio Rara. Arga akan menitipkan anak-anak lagi, karna ia tak bisa mengawasi mereka berempat

Hening. Hanya ada suara-suara yang berasal dari ponsel keempat anak itu

Tiba-tiba Naren teringat akan pertanyaan Winona

"Ayah, Nalen mau tanya" ucap Narem

"Iya? Tanya apa?" tanya Arga

"Diantala kita belempat, siapa anak kesyangan ayah?" tanya Naren

Arga tampak berpikir. Sementara keempat bocah kecil dibelakangnya nampak serius menunggu jawaban darinya

"Kalian lah anak kesayangan ayah. Kalian berempat" ujar Arga sambil tersenyum ke arah Naren

"Pilih satu ayah!" ucap Naren sedikit kesal

"Tapi ayah gak bisa milih. Kalian berempat kan emang kesayangan ayah" ucap Arga

Percakapan pun berakhir dengan keempat bocah kecil yang kecewa dengan jawaban Arga

Twins nya ayah [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang