9. Perjanjian

5.4K 256 0
                                    

Hari berganti, persiapan pernikahan Shakeela dan Mario sudah hampir selesai. Undangan sudah mulai disebar namun perasaan cinta masih belum ada pada keduanya.

Hari ini Mario akan ke rumah Shakeela, ia segera bergegas untuk siap siap dan menuju kerumah Shakeela. Sepertinya sudah menjadi kebiasaan Mario untuk menjemput Shakeela ke rumah apabila ingin bertemu berdua.

Mobil Pajero sport warna hitam sudah terparkir di halaman rumah Shakeela Malam ini. Mario yang sedari tadi asyik berbincang dengan Bayu Samantha menunggu sang empu tidak kunjung selesai dalam persiapannya.

"Anak gadis lama banget memang kalau siap siap. Kamu maklumin dia ya io" Ucap Bayu dengan mengelus bahu Mario.

"Santai om. Ga buru buru juga kok" Balas Mario.

Setelah satu jam lamanya menunggu, Shakeela menampakkan dirinya dengan menggunakan celana jeans, hoodie dan jilbab rapih.

"Pamit dulu pah, mah. Assalamualaikum" Ucap Shakeela yang dibersamai dengan Mario juga.

Keduanya telah ada di dalam mobil, seperti biasa dengan kediamannya mereka. Nampak seperti dua orang tak saling kenal yang berada di satu atap mobil yang sama.

Keduanya sampai di cafe dan memesan beberapa menu, kebetulan malam ini mereka berdua sama sama belum makan dari rumah.

"Gue mau nikah sama lo. Tapi ada perjanjian" Ucap Shakeela.

"Perjanjian apa Shakeela? Jangan aneh aneh kamu" Ucap Mario.

Shakeela mengeluarkan selembar kertas yang telah tertulis beberapa point dengan pemikiran tidak masuk akal Shakeela.

"Apaan ini shakeela. Yang kamu tulis sama sekali tidak masuk akal" - Mario.

"Yang pertama, namanya suami istri pasti tidur di ranjang yang sama" - Mario.

"Yang kedua, oke saya bisa nunggu sampai kamu siap" - Mario.

"Yang ketiga maksudnya urusan pribadi apa? Kamu dengan pacarmu itu? - Mario.

"Dan yang terakhir maksudnya apa 3 bulan? Kamu mau mempermainkan pernikahan?" ucap Mario dengan nada sedikit tinggi.

"Udah?" Shakeela menjawab singkat dan santai.

"Gini, dari awal gue gamau dengan pernikahan ini. Jadi kalau lu setuju bisa tanda tangan" Ucap Shakeela.

"Gue boleh nambahin poin nya?" Tanya Mario.

"Ok boleh tapi satu aja" - Shakeela.

Mario hanya menambahkan satu point namun sangat berguna jika memang terjadi cinta diantara rumah tangganya nanti.

-Jika selama tiga bulan pernihakan, Mario bisa membuat Shakeela jatuh cinta maka semua perjanjian itu batal termasuk perceraian- Tambahan poin dari Mario. Entah kenapa menginginkan penikahannya hanya satu kali seumur hidup walupun dengan wanita yang menolaknya saat ini.

Mereka berdua sepakat dan menandatangani perjanjian hitam diatas putih. Mario sangat yakin ia bisa membuat Shakeela terbawa perasaan dengannya meskipun pernikahan diawali dengan perjanjian gila seperti ini.

Berbeda dengan Shakeela yang yakin bahwa dirinya tidak akan jatuh cinta dengan Mario, terbukti dengan semua usaha yang dilakukan Mario tidak mampu membuat seorang Shakeela luluh.

Setelah perjanjian gila yang ditulis oleh dua orang calon mempelai pengantin ini, keduanya mulai berbaikan. Tidak ada nyolot dalam berbicara, tidak ada bentakan dan semua berjalan like a friend.

Satu minggu menuju hari pernikahan.

Shakeela dan juga Mario telah selesai fitting segala keperluan. Seperti hari ini keduanya sedang mengitari mall untuk membeli keperluan yang kurang untuk acara mereka. Mereka juga mengambil cincin pesanan khusus yang dibuat untuk mereka.

"Hihi simpel tapi lucu" Ucap Shakeela ketika membuka cincin yang dipesannya.

Cincin adalah pilihan dari Shakeela sendiri, walaupun pernikahannya hanya akan berjalan 3 bulan namun Shakeela harus serius dalam menjalani sandiwara ini.

"Suka?" Tanya Mario yang semakin hari semakin dibuat jatuh cinta dengan segala tingkah Shakeela.

"Iya suka" Jawab singkat Shakeela yang sedari tadi masih tersenyum memandangi cincin itu.

"Sha, nonton yuk. Pengen nonton. Suka horor ga?" Ajak Mario kepada Shakeela.

"Suka. Yuk" Tanpa penolakan Shakeela mulai luluh dengan Mario semenjak perjanjian itu. Dengan kondisi ini Mario sangat berharap pelan pelan Shakeela bisa jadi miliknya tanpa gangguan apapun nantinya.

Mario dan Shakeela menuju XXI yang berada di lantai 4 mall itu. Mario menonton film horor yang sedang trending saat ini. Setelah membayar di kasir, mereka menunggu dan duduk di depan room teather.

Setelah di persilahkan masuk, mereka mengambil kursi di sheet C6 yang berada di tengah atas, saat lampu dimatikan, namun masih iklan mereka masih diam, tidak ada obrolan sama sekali karena takut mengganggu pengunjung lain.

Menelusuri sudut ruangan bioskop dari tempat duduk Sheet C, membuat semuanya terlihat, satu sosok yang ditangkap oleh netra Shakeela. Regan.

"Itu Regan bukan sih" Ucap Shakeela pelan tapi mampu terdengar oleh Mario.

"Mana" Mario yang tiba tiba menyahut.

"Itu jalan di sheet F" Ucap Shakeela.

"Kayaknya iya. Mana sama cewek. Kamu ga satu satunya berarti" Ucap Mario memancing Shakeela agar terbakar cemburu dan melupakan Regan.

"Sembarangan. Mungkin itu sepupunya kalik" Ucap Shakeela mencoba positif thingking.

"Yaudah di liat aja dari sini" Ucap Mario.

Film sudah mulai diputar, sedari tadi Shakeela tidak menikmati film nya namun fokus pada Regan yang tampak mesra dengan wanita itu.

Sepanjang pemutaran film, hanya Mario yang asyik menyimak film dan memakan popcorn di tangannya, sementara calon istrinya justru menampakkan muka malas karena adegan mesra di depannya.

"Disini dingin tapi kok panas ya" Ucap Mario membisikkan di dekat telinga Shakeela.

"Diem" Ucap Shakeela menyikut perut Mario.

"Kalau ga suka gausa di lihat Sha, bikin sakit hati sendiri nanti" Mario kepada Shakeela.

"Dia kok gitu ya. Itu bener sepupunya bukan sih tapi? Ga pernah lihat loh" Ucap Shakeela yang membicarakan Regan dengan merebut popcorn di tangan Mario.

Film selesai, Mario dan Shakeela sengaja keluar paling akhir karena tidak mau ketahuan okeh Regan bahwa dia disana dengan calon suaminya.

"Aku mau telfon Regan dulu" Ucap Shakeela di luar gedung bioskop.

"Iya, aku ke toilet bentar ya" Pamit Mario kepada Shakeela.

Obrolan telfon Regan dan Shakeela.

Shakeela : Halo, re lagi dimana?

Regan : Halo lagi diluar ini, kenapa?

Shakeela : sama siapa? Tadinya aku mau minta jemput.

Regan : Ini lagi futsal sama temen temen

Shakeela : Oh yaudah deh bye..

Shakeela memutus sambungan telfonnya, ia tau betul bahwa Regan sedang berbohong. Karena saat ia telfon tadi, jelas jelas Shakeela melihat Regan mengangkat Telfonnya saat sedang menunggu lift terbuka.

MY FAVORITE FANBOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang