26. Pisah?

6.9K 264 1
                                    

Suara sobekan kertas oleh Bayu Samantha membuat Shakeela terkejut, ia tak tau kertas apa yang dipegang papa nya, karena kertas dengan keadaan terlipat menjadi dua.

"Jelasin apa maksud nya ini!" Bentak Bayu Samantha kepada Shakeela dan Mario dengan melempar kertas yang sudah si robek menjadi dua.

Shakeela memungut kertas itu dan ia terkejut kenapa papa nya bisa menemukan kertas yang sudah ia simpan rapat rapat.

"Pa.. aku bisa jelasin" Ucap Shakeela

"Kalo kalian emang gamau ngelanjutin pernikahan Kalian pisah aja sekarang. Gausah nunggu 3 bulan. Kalian gabisa mempermainkan pernikahan kayak gini" Ucap Bayu samantha dengan nada dingin nya.

"Pa.." ucap Shakeela dengan lirih, air matanya sudah turun sementara Mario tidak berkutik di samping Shakeela.

"Kamu pulang. Biarin Shakeela disini. Besok mulai urus surat surat kalian buat perceraian" Ucap Bayu Samantha secara terang terangan.

"Tapi pa, aku suaminya. Shakeela harus sama aku" Ucap Mario mencoba mencari pembelaan.

"Suami apa? Suami istri pura pura maksudnya?" Sarkas Bayu Samantha.

"Pa.. aku beneran cinta sama Mario, dia juga" Ucap Shakeela dengan air mata yang sudah tak mampu ia tahan.

"Gausah akting Shakeela. Papa sudah tau kok rencana kalian" Ucap Bayu Samantha tidak memperdulikan keadaan anaknya yang sudah menangis.

"Pulang kamu. Besok ketemu di pengadilan buat berkas berkasnya bawa kesana" Ucap Bayu Samantha yang mengusir menantunya.

Mario berjalan ke arah luar rumah sementara Shakeela terus meneriakkan nama suaminya agar tidak meninggalkannya sendiri di rumah nya.

"Mas.. hiks hikss" Tangis Shakeela yang melihat punggung suaminya semakin menjauh.

"Papa aku beneran cinta sama dia. Papa ga berhak pisahin kita hikss" tangis Shakeela masih tidak berhenti setelah satu jam kepergian Mario dari rumahnya.

"Kalau dipaksa nanti semakin ga baik kedepannya. Papa kasian kamu, kasian Mario" Ucap Bayu Samantha yang merasa keputusannya sudah benar.

"Pa. Aku selalu nurutin mau papa. Tapi maaf untuk yang satu ini Shakeela gamau" Ucap Shakeela menghapus air mata nya dan berlari ke arah kamarnya.

Shakeela menyendiri dengan memainkan memandangi foto pernikahannya yang kala itu terpaksa. Shakeela mengirimkan pesan kepada Mario, ia tidak ingin pisah dengan suami nya. Mario pun membalas pesan Shakeela dengan hal serupa, namun ternyata ada orang suruhan papa Shakeela yang mengawasi segala gerak gerik Mario agar tak bertemu dengan Shakeela secara diam diam.

Malam ini Shakeela tidur di rumah orang tuanya. Ia dipaksa untuk tetap dirumah dan tidak bertemu dengan Mario agar lebih mudah melupakan pria itu, hal yang saat ini tidak Shakeela inginkan sama sekali adalah berjarak dengan Mario. Ia baru saja merasakan keindahan berumah tangga, dicintai oleh pria sebaik Mario namun kini ujiannya datang dari orang tua nya sendiri.

Shakeela selalu terusik dalam tidurnya, entah perkara mimpi buruk atau rindu tidur di dalam dekapan Mario. Shakeela sama sekali tidak bisa berbuat apapun sekarang, hanya bisa menangis dalam diam nya.

"Mas aku mau sama kamu. Aku gamau ada jarak gini, aku mau tidurnya sama kamu, aku mau selalu di samping kamu hiks" rintih Shakeela ketika ia terbangun dari tidurnya. Shakeela melaksanakan sholat malam agar bisa lebih tenang.

Selama dirumah, Shakeela selalu dalam pengawasan mama nya. Shakeela tidak pernah di perbolehkan keluar seorang diri, takutnya ia akan menemui Mario. Sementara Mario tidak memenuhi janjinya untuk bertemu dengan Bayu Samantha di pengadilan untuk penyerahan berkas perceraian. Tetapi Mario tidak pernah berjanji waktu itu? Ia hanya diam karena tidak menginginkan perpisahan antara dia dan Shakeela.

-

"Sha, sarapan dulu nak. Kamu nanti siang berangkat off air kan?" Mama Shakeela ke kamar untuk membujuk anaknya, karena dari kemarin Shakeela tidak makan apapun, hanya terpuruk di kamar dengan keadaan yang memprihatinkan, karena kini handphone nya pun telah disita oleh papa nya, jadi jika ada urusan pekerjaan, Tim Shakeela akan menghubungi papa nya terlebih dahulu.

Siang ini Shakeela akan ada off air gabungan dengan artis lainnya di lapangan salah satu universitas, namun acaranya untuk umum jadi semuanya bisa datang dengan membeli tiket yang disediakan.

Shakeela sudah berada di lokasi dengan jemputan dari tim nya, Shakeela terlihat lesu namun ia tidak ingin mengecewakan penggemarnya.

Sementara Mario sudah berada di venue VIP tiket, ia stay disana. Rasanya ia sangat merindukan istrinya. Ketika mobil Shakeela datang, semua penonton meneriakkan nama Shakeela membuat Mario tersadar dan menoleh ke arah yang sama. Ia melihat tidak ada semangat di wajah istrinya.

Mario memutuskan keluar dari Venue dan berjalan pelan ke arah stage dengan mengenakan topi dan maskernya.

"Mas maaf, yang boleh masuk hanya yang punya akses card saja ya" Ucap salah satu security menahan Mario untuk masuk ke back stage, namun Mario selalu membantah hingga suaranya terdengar sampai ke dalam back stage membuat bang Fadil keluar dan melihat kondisi keramaian yang terjadi.

"Ada apa mas" tanya bang Fadil kepada Security.

"Bang..." ucap Mario membuka maskernya agar bang Fadil bisa mengenalinya.

"Oh mas, ini tim saya cuman akses card nya kebawa sama tim saya yang lain udah di dalem sana" Ucap Bang Fadil kepada Security membuat Mario bisa lolos ke back stage.

"Jangan lemes, ini gue bawain charge buat lo" Ucap bang Fadil menepuk bahu Shakeela yang sedang touch up di cermin dengan wajah pucatnya. Shakeela pun menoleh ke arah suara. Ia melihat suaminya disana. Seolah tak percaya, Shakeela cukup lama terdiam, karena beberapa hari ini ia merasakan sesusah itu bertemu dengan suaminya sendiri.

"Aaaaa mass" Ucap Shakeela menghambur ke pelukan Mario dan disambut pula oleh Mario dengan dekapan yang erat. Keduanya saling melepaskan rindu di back stage.

"Mas aku kangen banget" ucap Shakeela yang melepaskan pelukan Mario dsn menatap wajah suaminya dengan dalam.

"Mas juga. Semangat tampilnya, jangan ngecewain Shakeelav yang udah rela ngantri dari siang tadi panas panasan" Ucap Mario mengelus kepala Shakeela kemudian mencium kening istrinya.

"Pasti" Jawab Shakeela dengan tulus. Seolah keduanya baru saja bertemu setelah bertahun tahun lamanya.

Setelah ia rasa mendapatkan kembali energi nya pasca dipeluk oleh suaminya, Shakeela melangkahkan kaki ke samping panggung untuk bersiap menampilkan yang terbaik. Bukannya menjadi penonton VIP, Mario malah menjadi ajudan yang bersiap di samping panggung. Lengkap dengan masker dan topi nya.

"Sesusah ini kita ketemu sekarang Sha" lirih Mario dalam hatinya.

MY FAVORITE FANBOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang