11. Pindah Rumah

6.3K 258 0
                                    

Sambungan telfon dari Regan untuk Shakeela masih terdengar walaupun sangat kecil, Mario yang tak mau ambil pusing memilih untuk merebahkan dirinya diatas sofa dan memejamkan matanya.

"Iya aku juga kangen.. nanti kita ketemu ya kalau aku lagi kosong" isi obrolan yang mampu terdengar sayup oleh Mario.

Kini Shakeela telah memutus sambungan telepon nya dan sudah kembali ke kamarnya, melihat Mario yang sudah terlelap di sofa, Shakeela juga merebahkan dirinya diatas ranjang untuk istirahat.

"Bangun sha, kita jamaah" Suara Mario khas bangun tidur terdengar oleh Shakeela yang masih lelap dalam tidurnya.

"Ehmmmm iya" Shakeela mengucek mata nya kemudian bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Setidaknya mereka masih waras dengan mau sholat berjamaah sebagai sepasang suami istri walaupun belum ada cinta di dalamnya.

Diakhiri dengan salam dan untuk pertama kalinya sejak akad kemarin, Shakeela mencium kembali tangan Mario namun mario tidak membalasnya dengan kecupan. Mario sibuk dengan lamunannya sendiri sedangkan Shakeela sudah memegang kembali handphone nya untuk membalas notifikasi whatsapp dari Regan.

Sambil terus tersenyum memandangi benda pipih yang ada di genggamannya, Shakeela sesekali melirik suaminya yang kini sudah rapi sehabis mandi. Mario sedang mengeringkan rambutnya di depan meja rias Shakeela. Rambutnya yang sedikit berantakan membuat Mario justru terlihat lebih menarik. Namun namanya Shakeela masih dibutakan dengan cinta masa lalu nya.

"Sha, kita berangkat pagi ya ke rumah kita.. selesai sarapan. Kamu siap siap sana. Main HP mulu, pacarmu itu ga bakal hilang. Palingan cuma kepincut cewe lain" Ucapan mario yang berhasil mendapatkan pukulan di lengannya oleh Shakeela.

"Awssh sakit" Pekik Mario kesakitan.

Tanpa membalas sepatah kata pun, Shakeela bergegas ke kamar mandi untuk menyelesaikan ritual mandinya.

Setelah bersiap, Mario dan Shakeela menuju ke ruang makan, orang tua mereka telah menunggu untuk sarapan pagi.

"Seger banget pengantin baru" Ledek papa Shakeela kepada kedua anaknya.

"Apaan sih pa. Biasa aja" Jawab Shakeela.

"Ambilkan suamimu itu makannya"* Ucap Mama Shakeela kepada anaknya.

"Mau apa lo?" Ucapan Shakeela yang membuat kedua orang tuanya menatap tajam.

"La lo aja. Itu suamimu. Panggil mas biar sopan. Usia kalian beda 4 tahun lumayan jauh bukan seumuran teman.

"Mas mau apa?" Tanya Shakeela yang membuat jantung Mario berasa ingin keluar.

"Ayam sama sayur sayang" Jawab Mario yang membuat Shakeela menatapnya tajam.

"Memang kesempatan nih kampret" batin Shakeela.

Setelah selesai sarapan, Shakeela dan Mario bergegas ke kamar untuk packing barang barang mereka yang perlu dibawa.

Dua koper dan satu ransel milik Shakeela sudah terkemas pakaian dan barang yang ia butuhkan. Mario membantu Shakeela membawa dua kopernya ke mobil untuk kemudian dibawa ke rumah baru mereka.

Shakeela berpamitan kepada mama dan papa nya. Ada sedikit wejangan untuk anaknya yang memang bandel dan susah dibilangi.

"Kamu yang nurut sama suamimu. Jangan bandel kalau dibilangin. Layani dengan baik dia dirumah, kemana mana kamu harus ijin sama dia" Bisik mama nya pada telinga Shakeela.

"Sha, banggain papa. Jadi istri yang baik, contoh ibumu ketika dirumah. Semoga rumah tangga kalian sakinah mawadah warohmah" Papa Shakeela memeluk anak perempuannya.

"Sakinah mawadah apaan pa, cuma 3 bulan juga" Batin Shakeela.

Shakeela dan Mario saat ini sedang menuju ke rumah Mario untuk tinggal disana. Sementara jadwal manggung Shakeela masih kosong 1 minggu kedepan.

Pernikahan kemarin walaupun digelar tidak sederhana, namun yang mengetahui hanya Keluarga dan kerabat dekat papa mama Shakeela dan Mario saja. Bahkan teman teman Shakeela dan Mario belum ada yang tau akan hal ini, dikarenakan permintaan dari Shakeela untuk menyembunyikan pernikahannya demi karir dia yang masih diatas naik saat ini.

Dua manusia itu telah sampai di rumah milik Mario yang dibeli khusus untuk ia tinggali bersama istrinya kelak, dan ternyata wanita itu adalah Shakeela. Pernikahan secara terpaksa yang didapatnya.

"Mas, pokoknya aku mau kita pisah kamar" Ucap Shakeela ketika memasuki kediaman itu.

Mario tak menjawab, ia menuju ke kamar utama di lantai 2 meninggalkan Shakeela yang kesusahan membuka kamar di lantai 1.

"Susah banget sih" Batin Shakeela.

Tok tok tok

Pintu diketuk yang membuat Shakeela bergegas menuju ke arah pintu untuk membukakannya.

"Eh mama.. sama siapa kesini ma?" Ucap Shakeela kepada Anjani, mama Mario.

"Sama sopir aja, adikmu sedang kuliah" Jawab Shakeela.

"Ayo masuk ma, maaf Shakeela belum sempat beres beres, barusan banget nyampe. Mas mario lagi dikamar" Ucap Shakeela kepada mama nya.

Anjani heran kenapa koper Shakeela masih ada di lantai 1, lebih tepatnya di depan kamar tamu yang di sediakan di lantai dasar.

"Kamu gabisa buka kamar itu ya?" Tanya Anjani secara tiba tiba.

"E-ehh engga ma" Jawab Shakeela dengan gugupnya.

"Mama sengaja kunci dua kamar lainnya biar kalian ga pisah kamar. Mama juga udah pasang beberapa cctv kecuali di kamar utama" Jelas Anjani kepada Shakeela.

"Nak, mama tau kami menjodohkan kalian, tapi mama harap kalian bisa mengakrabkan diri dengan tinggal di kamar yang sama. Kalau kalian pisah kamar, gimana nanti bisa akrab satu sama lain?" ucap mama Mario dengan mengusap pipi Shakeela.

"Maaf ya mah" Ucap Shakeela menundukkan pandangannya.

"Ga perlu minta maaf. Mama ngerti kok pasti sulit kalau baru pertama gini. Susul suami mu ke kamarnya ya. Yang akur dua anak mama ini" Ucap Anjani.

Belum sempat Shakeela naik ke kamar Mario, Mario sudah menapakkan kakinya menuruni tangga.

"Eh mama kok ga ngabarin dulu mau kesini" Ucap Mario.

"Kenapa harus ngabarin. Ini rumah anak mama sendiri" Jawab Anjani.

"Iya sih ma tapi-"

"Tapi apa? Ajak istrimu ke kamar. Pengantin baru ga baik pisah kamar" Ucap Anjani mendorong pelan kedua anaknya untuk naik ke kamar yang sama.

Anjani melihat kedua punggung anaknya semakin menjauh, ia tersenyum dan sangat berharap "semoga ini pernikahan kamu yang pertama dan terakhir nak"

MY FAVORITE FANBOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang