Disebuah taman yang tampak begitu asri dengan banyaknya aneka macam bunga yang berada disana.yue yan duduk seraya melihat bunga bunga itu.Bunga-bunga itu adalah bunga yang ia tanam sendiri dan ia rawat,dengan harapan jika guru nya kembali ia akan menghadiah kan bunga bunga indah ini kepada gurunya.
Disaat ia sedang termenung seraya menatap bunga bunga itu,terlihat seorang yang datang dari arah belakang seraya bertanya padanya"sedang apa kau disini??siapa anda?"tanya seseorang itu yang tak lain adalah Liu Meimei yang telah kembali ke Pavilun bulan miliknya.
Sontak saja mendengar hal itu,Yue Yan segera mencari alasan dengan mengatakan jika ia tersesat dan hanya kagum saja melihat bunga bunga ditaman halaman Paviliun ini.Mendengar hal itu Meimei melihat kearah taman dan benar saja banyak sekali bunga bunga indah yang begitu terawat dan berwarna warni.Meimei kembali melirik pemuda yang berada dihadapannya seraya bertanya "siapa nama mu?"
Yue Yan yang merasa tidak ingin menganggu kehidupan gurunya itu lagi langsung mencari sebuah nama saat itu.
"Hamba adalah salah satu murid dari Sekte Hangzao,nama saya Xiao Yue.memberi hormat kepada putri agung"ucap Yue Yan seraya bertekuk lutut memberi hormat.
"Xiao Yue?Sekte Hangzao?"setelah mengatakan hal itu,meimei perlahan lahan mendekat dan menatap Yue Yan secara seksama.Melihat Zhixun nya mendekat kearahnya ia mencoba menjauh langkah demi langkah ia mundur dan hampir saja terjatuh.
Meimei yang melihat wajah panik pemuda itu tampak sedikit bahagia lalu membalikkan tubuhnya seraya mengatakan"jika muridku masih hidup,mungkin usia nya mirip denganmu"ucap Liu Meimei.
"Seusia ku??bagaimana anda tau berapa usia ku?"tanya Yue Yan dengan polosnya.
"Bukankah anda berusia 18thn?"ucap Meimei seraya membalikkan tubuhnya dengan cepat,Yue Yan yang berada di belakangnya secara tiba tiba membuat Meimei terkejut dan hampir saja terjatuh.Disaat dirinya hampir saja terjatuh,Yue Yan dengan cepat menangkap tubuhnya.
Keempat mata yang saling bertatapan secara langsung,Perasaan yang begitu aneh yang tiba tiba muncul.Yue Yan merasa jika kecantikkan gurunya 11thn yang lalu tidak pernah memudar,jantungnya berdetak begitu cepat saat begitu dekat dengan Meimei.
Meimei menatap kedua mata nya dan memperhatikan secara seksama,kedua mata itu terlihat tidak asing baginya.Tanpa ia sadari ia mengatakan"mata ini....tampak tidak asing"ucapan nya yang membuat Yue Yan terkejut lalu melepaskan gengamannya secara tiba tiba,untung saja ia bisa menjaga keseimbangan dengan cepat.
"Putri agung..maafkan kelancangan hamba"ucapnya yang memohon ampun seraya berlutut dan menundukkan pandangannya ke bawah.
"Lupakan,anda bisa pergi dari sini"perintah Meimei yang menyuruh Xiao Yue untuk pergi dari Paviliun miliknya. Yue Yan mengiyakannya dan pergi dari sana,disaat ia melangkah kan kaki nya dan hendak pergi,ia melihat guru nya menatap bunga bunga yang ia tanam dengan ekspresi datar lalu masuk kedalam kamar.
Tubuhnya merasa gugup,tangannya gemetar,perasaannya kacau balau dan berantakkan.Mulutnya ingin sekali mengatakan jika dia adalah Liu Yue Yan,murid Liu Meimei.Ia belum mati..mau bagaimanapun itu semua demi kebaikkan gurunya,mau tidak mau ia juga harus tau batasan,ia bukanlah siapa siapa hanya seorang anak terlantar yang tidak di inginkan dan kebetulan dirawat oleh seseorang yang begitu baik hati.Emang sepantasnya ia tau batasan untuk tidak berharap lebih.
***
Terlihat sebuah aula megah dengan lapangan yang begitu besar dan megah dan pondasi tiang putih kokoh.Semua murid dari berbagai sekte datang untuk mengikuti kompetisi yang diadakan setiap 100tahun sekali,yaitu pemilihan Kadidat terbaik untuk menjadi Murid Kebanggan dari negeri suci dan hanya ada satu orang dari semua sekte.Sebuah acara yang begitu megah,bahkan Kaisar,Permaisuri,para Tetua,dan seluruh keluarga kerajaan akan datang untuk menyaksikan acara yang hanya diadakan 100 tahun sekali itu.
Murid murid dari berbagai sekte datang dan mempersiapkan diri,Liu Yue Yan awalnya ingin ikut tapi dia mengurungkan niat nya.Karena atas nama siapa ia bertarung,ia tidak memiliki perguruan ataupun guru,untuk siapa ia bertarung di arena pertarungan.Ia melirik kearah Liu Meimei yang tampak tenang dan memperhatikan pembuka acara yang sedang berlansung.
Disaat ia sedang menatap Liu Meimei,fokusnya terkacaukan oleh kumpulan murid dari sekte Haozao,salah satu nya adalah orang yang sering menindasnya sejak dulu yaitu Hao Jian,murid utama sekte Haozao.
Yue Yan menatapnya dengan tatapan tajam dan tampak kesal.Bukannya takut,Hao Jian malah tertawa seraya mengatakan"kau lihat cara dia menatapku?"ucapnya kepada teman temannya.
Ia langsung menendang Yue Yan dan membuatnya terjatuh ketanah.Hao Jian mendekat dan menundukkan dirinya seraya mengangkat dagu Yue Yan dengan keras dan mengatakan"apakah kau sedang melihat mantan gurumu??Liu Yue Yan?bahkan nama Liu tidak pantas kau sandang.kau hanya seorang anak yang tidak jelas asal usulnya.Putri agung hanya kasihan padamu,jangan bermimpi bahwa kau bisa menjadi teratas"sindir nya seraya membuang dagu itu lalu beranjak dan pergi.
Yue Yan tidak menjawab,ini bukanlah pertama kali nya Hao Jian melakukan nya,ia sudah terbiasa dengan setiap perkataan itu.
Ia menatap keatas atap Paviliun dan melihat seekor burung yang bulunya berwarna hitam merah.burung itu tampak memperhatikannya,warna burung dan bentuknya juga unik dan berbeda dengan burung-burung pada biasanya.
"Yue Yan..apakah kau baik baik saja??"ucap seseorang dari arah belakang yang segera menghampirinya yang tak lain adalah pangeran kedua Wen Xiaohan.
Yue Yan segera beranjak dan memberi hormat dengan menundukkan pandangannya kepada pangeran kedua.
"Mengapa kau bisa terjatuh??kamu bukanlah anak kecil lagi..mengapa tidak hati hati"ucap Wen Xiaohan.
"Maaf pangeran...bisakah anda tidak menyebut nama Yue Yan lagi.nama ku sekarang adalah Xiao Yue,dan jangan pernah katakan kepada putri agung jika aku adalah Liu Yue Yan."ucap yue yan.
"Mengapa?bukankah kau sangat merindukan gurumu??mengapa tidak ingin mengatakannya?apakah karena semua rumor dan desas desus yang beredar?anda tidak ingin melibatkan Liu Meimei?"tanya Wen Xiaohan yang masih tidak mengerti.
"Kebaikkan hati putri agung tentu akan saya ingat.tapi....setelah dipikir pikir...tidak ada gunanya jika putri agung memiliki murid yang tidak berguna seperti diriku."
"Terlebih lagi kaisar juga sudah mengatakan,bahwa Liu Yue Tan telah mati 11 tahun yang lalu.Saya hanya bisa hidup kini sebagai Xiao Yue.Harap pangeran kedua mengerti kondisi ku"ucap Yue Yan yang memintak pangeran kedua untuk tidak memberi tahu Liu Meimei jika ia masih hidup.
Singkat cerita,pertarungan pun dimulai.Semua peserta dipanggil dan saling berlawanan satu sama lain.Keluarga kerajaan tampak menikmati acara itu,berbeda dengan Meimei yang tampak tidak bersemangat dan melihat sekeliling arena,dan tanpa sengaja ia melihat pemuda yang ia temui ditaman Paviliun miliknya.Terlihat sebuah ukiran senyumman tipis dari wajahnya.
Ia memanggil pelayannya dan membisikkan sesuatu,palayan itu segera memberitahu pembawa acara dan mengatakan pesan putri agung padanya.
Pertarungan selanjutnya adalah Hao jian melawan Xiao Yue.
Sontak saja mendengar hal itu semua orang terdiam dan bertanya tanya siapa Xiao yue?dari sekte mana?mengapa mereka tidak tahu. Disaat itu seseorang mengangkat satu tangannya dan mengatakan"saya Xiao yue"semua orang melirik kepadanya dan melihat siapa orang itu.
Yue Yan maju dan masuk kedalam arena pertarungan dengan sebuah pedang ditangannya.Ia melirik kearah panggung megah itu dimana keluarga kerajaan duduk dan melihat meimei yang tampak tersenyum melihatnya.
Meimei seperti ingin mengujinya kemampuannya lewat pertarungan.
Permaisuri melirik kearah putrinya itu dan baru pertama kali ia melihat putrinya tersenyum walau hanya sedikit setelah ratusan tahun lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA ABADI BULAN||Yongheng de yueguang||
EspiritualSetelah kematian pertama nya dikehidupan sebelumnya,kini ia terlahir kembali 250th kemudian menjadi seorang anak kecil yang terlantar.sang naga abadi yang dikenal sosok nya yang begitu tangguh dan tak tertandingi kini menjadi seorang anak terlantar...