bab 15:festival lentera

60 3 0
                                    

Singkat cerita malam pun tiba,terlihat Changhai yang telah mengenakan pakaian yang dibeli kan oleh ayahnya yang jarang sekali ia gunakan.Gaun berwarna pink muda dengan campuran warna ungu muda yang indah.Changhai duduk didepan sebuah cermin dan memandangi dirinya sambil tersenyum.Ia mengambil salah satu hiasan rambut yang diberikan oleh Wen Louhai saat ulang tahun nya yang ke 16.Disaat ia sedang tersenyum memandang dirinya,terlihat seorang pelayan wanita yang tampak tersenyum bahagia dan memberikan hormat padanya."nona muda Li..."hormat pelayan itu yang tampak menunduk .Changhai mempersilahkan pelayan itu untuk berdiri,pelayan itu bernama Zixin.

Zixin adalah pelayan yang paling setia terhadap Changhai,sejak kecil sampai ia dewasa ia selalu mengabdikan dirinya kepada Changhai.

"Nona...anda terlihat begitu cantik.apakah anda akan menikmati festival dengan tuan muda Wen?"tanya pelayan itu yang tampak sedang menggoda Changhai yang tersenyum dari tadi.

Changhai mengelaknya seraya terus merapikan rambutnya dan menjawab"tidak..!!terlebih lagi..dia itu kakak ku,apa yang anda pikirkan?"

Zixin berlutut disamping Changhai yang sedang duduk berdandan didepan cermin.Zixin melihat nya sambil tersenyum lalu menjawab"tapi saya merasa tuan muda Wen menyukaimu lebih dari seorang kakak kepada adik,lebih seperti menyukai antara pria kepada wanita"

Changhai beranjak dari tempat duduknya dan mundur beberapa langkah lalu berputar,sehingga gaun nya sangat indah saat tubuhnya berputar."bagaimana penampilanku??"tanya nya sambil tersenyum bahagia.

Zixin sangat senang dan menjawab"nona...anda benar benar cantik,saya yakin kecantikkan anda turun dari nyonya Li yang dikenal memiliki paras yang cantik."

Changhai tampak senang mendengarnya,tapi beberapa menit kemudian ia terdiam sejenak dan sedang memikirkan cara agar bisa kabur tanpa harus dicurigain.Zixin yang melihat raut wajah majikan nya itu,langsung tau ke khawatirannya."nona..saya akan menggantikan anda sementara dikamar.Anda bisa menikmati festival dengan tenang"ucap Zixin.

Changhai yang mendengarnya tampak lega lalu menepuk pelan pundak Zixin seraya mengatakan"kalau begitu,tolong bantu aku."Setelah mengatakan hal itu ia segera pergi keluar kamar sedangkan Zixin menganti pakaian nya dengan milik Changhai dan tidur diranjang.

Singkat cerita,Diacara festival terlihat Wen Louhai yang sudah menunggu sedari tadi diatas sebuah jembatan kayu yang melengkung seraya menatap lentera yang terbang dan semaraknya acara dimalam itu."aku penasaran..apakah Changhai berhasil keluar dari kediaman tanpa diketahui oleh ibunda"gumamnya seraya menatap langit.

Disaat ia sedang termenung menatap langit,seseorang dari arah belakang memanggil namanya"Wen Lou..."louhai langsung membalikkan tubuhnya dan ia dibuat tercengang dan tidak bisa berkata kata.melihat Changhai yang tampak cantik dan melambaikan tangannya kepadanya sambil tersemyum.Ini seperti kencan dalam benaknya,tapi seketika ia harus menampar dirinya untuk menyadarkan bahwa Changhai adalah adiknya.

Changhai menghampirinya seraya mengatakan"apakah kau lama menunggu?sangat susah keluar dari kediaman"ucapnya.

Louhai tersenyum seraya menjawab"tidak juga..saya juga baru saja tiba,ohh yahh..adik Chang..hal apa yang ingin anda lihat??"tanya Louhai kepada saudarinya itu.

Changhai melirik sekeliling dan menjawab"saya sangat jarang keluar kediaman,saya tidak tahu...hal apa yang menarik di luar"ucapnya yang tampak bingung harus kemana.

Louhai melirik sekeliling dan tiba tiba saja menarik tangan Changhai yang tampak lengah itu."kalau begitu...mari kita lihat lihat apa yang menarik"ucapnya seraya mengengam tangan wanita itu dan tersenyum.Changhai hanya bisa terdiam saat tangannya digengam oleh Louhai,mau bagaimanapun ia memiliki perasaan yang berbeda terhadap Louhai.Ia menyukai Louhai sebagai seorang wanita yang menyukai seorang pria,bukan seorang adik yang menyukai kakak nya.

Langkah Louhai terhenti saat melihat sebuah permen gulali merah,ia membeli 2 buah dan membayarnya.Ia memberikan satu permen itu kepada Changhai yang tampak seperti orang bingung dan gugup."untukmu"ucapnya,Changhai mengambil permen yang diberikan oleh Louhai padanya lalu memakan permen itu untuk mencicipinya.

"Bagaimana??apakah manis?apakah kau suka?"tanya Louhai yang menanyakan pendapat saudarinya tentang permen itu.

Changhai yang mencobanya tampak suka dan mengangukkan kepalanya dan tersenyum seraya memakan permen itu lagi."Baguslah...jika kau suka,itu permen kesukaanku"ucapnya.

Louhai memandang Changhai yang sedang memakan permen itu dengan lahapnya seperti seorang anak kecil yang tampak bahagia ketika diberikan permen.Tanpa sadar Louhai tersenyum dan membelai rambut Changhai yang sedang asik memakan permen miliknya seraya mengatakan"pelan-pelan..saya tidak akan merebutnya darimu."

Changhai seketika terdiam membatu,perasaannya kacau balau.Jantungnya berdetak sangat cepat seperti ingin meledak,pikirannya seperti terhenti untuk beberapa saat.Perasaan yang aneh tapi tampak begitu bahagia.Changhai melirik kearah Louhai yang berada didepannya yang jauh lebih tinggi darinya.Louhai yang melihat Changhai menatapnya seperti itu langsung meraih tangannya kembali dan menyembunyikannya dibelakang."ehhh....bagaimana jika kita membeli lentera"ucap Louhai yang mengalihkan pandangan dan langsung segera pergi ke toko lentera yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Setibanya di toko yang menjual lentera ia membeli 2 lentera untuk dirinya dan saudarinya itu.Changhai melihat lihat lentera itu dan bertanya"apa yang harus kita lakukan dengan lentera ini?apakah cuman menerbangkannya saja?"tanya nya yang tidak tahu.

Louhai mengambil sebuah lentera dan mengatakan jika mereka bisa membuat permohonan terlebih dahulu lalu menerbangkannya kelangit,dengan harapan suatu saat harapan itu menjadi kenyataan.Ia memberikan lentera itu dan sebuah kertas kecil kepada Changhai untuk ditulis.Changhai pun mengikuti apa yang disuruh oleh Louhai dan menulis harapannya di kertas itu.

"Apakah kau sudah menuliskannya??"tanya Louhai.Changhai mengangukkam kepalanya sebagai jawaban.Louhai membawak saudarinya itu ketempat yang sering untuk menerbangkan lentera.

"Apa kau sudah siap??"ucapnya,Changhai menjawabnya dengan sebuah anggukkan dan ekspresi wajah yang penuh keyakinan.

"1....2.....3....terbang!!"lentera itu terbang ke langit secara bersamaan.Lentera itu tampak indah dan bergabung dengan lentera lentera lainnya yang berada dilangit.Lentera itu menghiasi langit indah dimalam hari dengan diterangi bulan yang bersinar terang.

Changhai tampak tersenyum seraya menatap langit,melihat lentera itu terbang bersama dengan harapan yang ia tulis.Louhai menatap Changhai yang berada disampingnya dan bertanya"harapan apa yang kau tulis??"tanya nya.

Changhai memutar tubuhnya dan tampak enggan memberi tahu dengan menjawab"itu rahasia.Saya akan mengatakannya jika harapan itu sudah terwujud"ucapnya sambil tersenyum tipis lalu pergi meninggalkan Louhai.

"HEI.......Katakan kepadaku...apa yang anda tulis??apa kau ingin main rahasiaan dengan saudara laki lakimu??apa kau memintak cowok tampan"oceh Louhai dan mengejar Changhai yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Bukan urusanmu!!saya akan memberitahunya nanti setelah terwujud"jawab Changhai.

CAHAYA ABADI BULAN||Yongheng de yueguang||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang