Ada apa dengan Elisha (pt3)

8 3 0
                                    

*Tenenet tenenet tenenet Ay ay ay ay~
Telpon masuk tepat siang hari yang buta ini.

"Woy si Cudik nelpon" Ujar Leona sambil melihat kearah ponselnya itu.

"Cudik siapa?" Tanya Lauziyah.

"Curut Dikta hehe." jawab Leona.

Leona pun mengangkat telpon dari Dikta tersebut lalu berbincang bincang tentang rencananya itu untuk pergi ke Jakarta di hari minggu, namun ternyata Dikta sendiri tidak mengetahuinya, Nah bingung kan?

"Si Dikta tuan rumah sendiri aja kagak tau mau ada beban yang akan datang ke rumahnya." Kata Zevana.

"Apa dirahasiakan mamanya?" Kata Lauziyah.

"Ah masa iya, eh Leo! Sepiker coba sepiker." Pinta Elisha pada Leona.

"Ehh tunggu dulu!" lanjut Dikta pada seseorang di luar teleponnya.

"Lagian lu lama ah!" Keluh si wanita yang ada dalam telpon itu.

"Ya tunggu! Aku lagi telponan sama temen aku!" Tegas Dikta pada wanita tersebut yang merupakan Syafa.

"Siapa?" tanya Syafa.

"Si Dikta lagi sama Cewek woy.. Makanya gue silent suara kitanya.." kata Leona.

"WEH? SIAPA CEWEKNYA?" tanya Elisha panik.

"Oh si Syafa itu kan? Yang CANTIK itukan?" Lanjut Elisha.

"Elisha kamu kenapa? Kok-" kata Lauziyah yang terpotong oleh Elisha.

"Heheh gapapa, tapi emang CANTIK kan?" tanya Elisha yang hanya dijawab sebuah Anggukan oleh teman temannya itu.

"Dik itu siapa yang kamu telpon?" tanya Syafa.

"Ini temen aku Leona, Zevan, Elisha, sama Lauziyah." jawab Dikta.

"Hah? Gak kedengeran, lagi rame soalnya."

Dikta pun menyebutkan nama teman temannya kembali karena tidak terdengar jelas oleh Syafa serta satu alasan yakni memang mereka berdua sedang berada di tempat keramaian.

"Gue curiga dia lagi ke Event.. Dan.. Lagi Pdkt sama si.. Syafa itu. Dikta sepertinya sudah melampaui masa Gamon nya dan Ente nya.." celetuk Leona.

"Haloo Leonard, Devan, Fauziyah, Dan Egisyah~" Sapa Syafa dalam Telfon tersebut.

"Lah, Nama gue ama Jepan, El berubah Gender woy (T-T)" celetuk Leona.

"Dari sekian kalinya Lauziyah Normal lagi." Ujar Zevana.

"Aku kan emang normal." celetuk Lauziyah yang membuat teman temannya berpikir.

"Iya cuy, kalo satupun gak ada yang normal yang bakalan nuntun kita ke jalan yang lurus siapa?" Kata Elisha.

Leona dan Zevanna yang setuju akan penjelasan Elisha pun merenungkan diri..

"Nama kalian ganteng ganteng ya." Ungkap Syafa.

"Bukan Itu woy, namanya salah.." kata Dikta.

"Temen temen kamu itu cowok kan?"

"Mereka Cewek Sya.." lelah Dikta.

"ohh.. Maaf yaa cewek cewek~"

"Woy Syaf, lagi kemana ama Dikta?" tanya Elisha dalam telepon tersebut.

"Woy Syaf syuf syaf sok kenal gitu, kek ama temen lama aja." Celetuk Leona.

"Mana make Woy lagi, kayak mau ngelabrak" jawab Zevana.

"aku Sama Dikta lagi jalan jalan ke Event hehe."

"WOAHH JALAN JALAN BARENG DIKTA?!" Ungkap Zevana.

"WOY DIKPROT! ACIYEHH LAGI DEKET NIH YA AMA CEWEK BARU, LUPAKAN GAMONMU BANG!! SEMANGAT BANG."Celetuk Leona.

Begitu berisiknya mereka dalam telpon tersebut hingga tak lama dimatikan oleh Elisha secara tiba tiba.
---
Beralih ke.. Kehidupan Para Jantan jantan Ubnormal..
Arga, Arya, Rendy, Tobby, Alvero dan Elvero mereka berangkat bersama menaiki motor layaknya rombongan mau kampanye, Dari Motor Bebek, motor Itik, motor kerbau sampai motor bangkong pun ada. Mereka pun mengobrol ditengah Lampu merah yang nunggu berjam jam tapi pas lampu hijau cuman 00000,1 detik doang.

"Woy mau kemana? Ke supermarket Inopret atau Mpok Alpha?" ujar Kakak El yang memimpin adik kelasnya yang juga membonceng Tobby.

"Kalo mau, bawa bingkisan gak sih? Halal bihalal" Saran Rendy pada teman temannya itu.

"Oh iya juga, eh kamu Adik, Adek, Dedek? Ikut kan dek?" tanya Kak vero pada Rendy.

"Gak kak." jawab Rendy.

"Yaudah, gimana kalo Arya sama Arga sama Kak ver sama Tobby pergi ke supermarket beli makanan buat bekel di sana, Gue ama Dedek Rendy pergi beli bingkisan." ujar Alvero.

"Sip, tapi nama gua kalo disingkat jatohnya manggil Kaf*r ya?"

"GUE JUGA NAPA ADA DEDEK-DEDEK NYA?!" protes Rendy.

"Dedek super lembut😋" celetuk Arya.

"Udah ya dedek, jangan banyak ngomong, dah lampu ijo buruan!"

Setelah lampu ijo menyala mereka pun segera ke arah supermarket masing-masing.

The ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang