23. Really The Club (pt4)

15 2 0
                                    

Rendi meninggalkan toko baju dan mengecek toko lainnya. Kali ini ia memasuki wilayah toko aksesoris. Ada Zevana, Raymon, Dikta dan Elisha yang sedang memilih barang yang menurutnya ya sudah pasti layak untuk dibeli.

"Misi kak.. kalo boleh tau habis belanja apa aja tadi?"tanya Rendi.

"Gua beli ini dua kacamata hitam yang harganya ya lumayanlah murah di mata gue."ketus Elisha sembari menurunkan kacamata hitam yang berada di dahinya. Begitu pula Dikta yang mengikuti Elisha yaitu menurunkan kacamata yang berada di dahinya alias menggunakan kacamatanya dengan baik dan benar.

"Beli kacamata aja kak?"tanya kembali Rendi pada mereka berdua.

"Satu kacamata ini harganya 500 ribu dan kami membeli dua jadi totalnya satu juta. Murah sih harga segitu mah." jawab kembali Elisha dengan logat sombongnya.

"Oh oke makasih kak. Ayo kita lanjutkan ke toko berikutnya, kayaknya orang couplean rata-rata agak.. gila juga.."lanjut Rendi membawa kameranya, berlari menuju luar toko. Tak lupa ia sebelumnya menanyakan keberadaan kelompok lain agar ia tidak susah susah mencarinya.

Banyak tenaga yang terkuras pada diri Rendi. Beliau ini seperti penjelajah saja, akan tetapi penjelajahannya tidak membuahkan hasil yang minimal apalagi maksimal. Dengan kecepatan kekuatan ranger blackaRenDi.. MAJU!! Alhamdulillah berkat jiwa ranger blackaRenDi, ia bisa menuju toko supermarket dengan kecepatan secepat kilat.

"Mau beli apaan di tempat minuman kayak gini? Emangnya ada minuman warna hitam ya teh?"tanya Rendi.

"Kopi hitam."jawab Lauziyah.

"Gak salah.. atau gua yang be*o kali ya."

"Dedek Lau, tengok sini, gua.. nih hitam gak?"celetuk Arga membawa sesuatu.

"Hah? Kau sawo matang bukan hitam."

"Ketularan Leona nih salah
ngomong. Maksudnya tuh, ini yang dipilihin gua warna hitam kaga?"

"Udah jelas jelas itu hitam. Tinggal masukin trotoar apa susahnya."

"TROLI!"ucap serentak Rendi dan Arga.

Lauziyah tetiba merasakan ada yang memperhatikan mereka bertiga. Ia melirik ke samping kanan, samping kiri, depan, atas, bawah. Tidak ada seseorang di sana. Sewaktu melirik ke belakang, terlihat seperti sekilas wajahnya mirip dengan Abidzar yang mengintip di ujung sana. Tatkala dengan secepat kilat  langsung menghilang begitu saja. Apakah itu jin jadi jadian? Ponsel rendi berdering menandakan waktu sudah habis dan menelpon semuanya berkumpul di parkiran untuk mengecek barang barang yang mereka beli serta sekalian balik ke villa beristirahat.

Sampailah tiba mereka semua berada di parkiran sembari membawa barang belanjaannya. Leona dengan Alveero membeli pakaian, akan tetapi pakaiannya terdapat gambar warna lain selain warna hitam. Secara ditentukan Leona dan Alveero gagal. Alveero tidak pedulikan itu, ia lebih peduli dengan pakaiannya yang sangat cucok meong bisa couplean bergambar singa.

Apa yang dibelikan Elisha dan Dikta? Tentu membeli dua kacamata hitam. Karena tidak ada terkandung warna lain dari benda ini, mereka dinyatakan berhasil. Bagaimana dengan Zevana dan Raymon? Mereka membeli topi serta pakaian yang sesuai dengan temanya yaitu hitam. Baiklah mereka berhasil dan lolos dari seleksi.

Lauziyah dengan Arga bagaimana kabarnya? Di kaleng kemasan minumannya terdapat warna lain selain hitam yang dapat dipastikan itu gagal. Tibalah kelompok terakhir yaitu Arya dengan Abidzar. Apa mereka benar benar serius dengan apa yang dibelanjakan? Mudah mudahan sesuai ekspektasi ya. Terbungkus oleh kantong plastik hitam dan ketika Rendi mengecek isi dalam kantong plastiknya itu membuat semua orang yang melihatnya langsung full kebingungan apalagi kantong plastik yang mereka bawa karena berjumlah sebanyak lima kantong plastik hitam. Melihat ada banyak sekali arang. Lah? adakah yang jualan arang di mall kayak gini?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang