Seperti biasa jam kosong lagi, lagi dan lagi. Paling enak jam kosong pelajaran akhir di detik-detik sebelum pulang gak sih? Apa tempat gabut keramat ciwi-ciwi The Club? Tentu saja perpustakaan.
*Bip bip~istri mark lee disini~
"Leo, panggilin si perot atau Arga atau Abidzar atau Arya ke UKS, tolongin gue, anterin gue pulang ke rumah. Ga enak kalo di UKS lama-lama."
"Arya udah pulang soalnya tadi chat gue, btw lo di UKS? Lo ternyata bisa sakit juga."
"Gua manusia! Ada capeknya. Cepetan ya Leo, bebas mau suruh siapa, makasih."
Leona menutup telponnya, memanggil ketiga makhluk untuk pergi ke UKS untuk menyelamatkan bumi. Apa yang terjadi di dalam UKS? Ayok kita lihat ketiga penyelamat bumi ini.
Mereka masuk kedalam UKS, sudah tentu Alvero tidak mau membantu apalagi jika membantu seperti itu, malahan Alvero menyuruh Arga dan abidzar yang melakukannya.
"Widih, lo bisa sakit ternyata." Gurau Alvero.
"Beneran sakit?" Celetuk Arga.
"Pake nanya, liat Arga, Rendi terbaring lumpuh." jawab Alvero.
"ANJ***." Celetuk Rendi.
"Syafakallah ren."
"Nah ini nih baru temen, makasih zar."
"Ya, tapi kamu beneran sakit?" Tanya Abidzar yang membuat Rendi lelah menjalani kehidupan.
Sedikit demi sedikit, perlahan demi perlahan mereka berhasil membawa Rendi ke depan pintu gerbang sekolah, Arga meminta agar beristirahat dahulu sebelum lanjut ke rumah Rendi, seperti biasa mereka melihat Elisha dan kawan kawan bertaruh main lato lato dengan para bocil. Karena Abidzar ingin buru-buru mengantar Rendi yang sudah sekarat energi, ia meminta lanjutkan perjalanan ke rumah Rendi, akan tetapi, Arga terlihat lelah dan Alvero pasti tidak mau.
Mau tidak mau ia meminta pertolongan kepada salah satu orang untuk menunjukkan rumah Rendi karena tidak memungkinkan Rendi mampu menunjukkan jalan pada saat sekarat.
"Lau, bisa tunjukkan rumah Rendi? Rendi tidak memungkinkan untuk bisa menunjukkan jalan pulang dalam keadaan seperti ini."
"Kenapa ga Arga, Alvero, Arya?"
"Arya udah pulang, mereka berdua terlihat lelah apalagi Arga."
"Yaudah, sekalian juga aku pulang."
Lauziyah meminta izin untuk pulang duluan kepada teman-temannya yang sedang taruhan dengan bocil kematian. Lauziyah mulai pergi meninggalkan mereka dan mulai berjalan menunjukkan rumah Rendi berada.
Alhamdulillah Rendi sudah diantar ke rumahnya, moga sembuh ya ren biar bisa main mel mel lagi.
Lauziyah berjalan menuju pulang ke rumahnya, ternyata rumah Abidzar searah dengan rumah Lauziyah yang jadinya mereka bisa pulang bersama sekalian. Saat perjalanan berlangsung, suasana sunyi tanpa obrolan, Lauziyah memulai topik pembicaraan.
"Rendi sakit apa?"tanya Lauziyah.
"Dia pusing kayak orang mabuk."
"Dia udah dalam perjalanan?"
"Kamu lucu, orang mabuk tu orang yang udah minum-minuman keras."
"Rendi udah minum minuman gitu harusnya ke bk in."
"Saya mengatakan kayak (seperti) bukan berarti Rendi beneran minum."
Ada yang berteriak dari arah belakang mereka yang sedang memanggil nama mereka berdua, Abidzar dan Lauziyah menolehkan kepalanya ke arah belakang, ada Leona dan Zevana yang sedang berjalan memanggil mereka dan langsung menghampirinya.
"Ziyah astaghfirullah pacaran tu gak boleh."kata Leona.
"Hah?"bingung Lauziyah.
"Aduh dek, kalo bucin jangan sembunyi-sembunyi gini."
"Saya izin pergi, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Jawab serentak semuanya.
"Itu kau pulang barengan ama Abidzar kek orang pacaran aja."
"Tadi dia minta tunjukkin jalan ke rumah Rendi, soalnya dia mau bawa Rendi ke rumah tapi gatau rumah Rendi dimana, yaudah dia minta tolong ke aku."jelas Lauziyah.
"Kenapa gak Arga ama perot aja?"
"Katanya kasian liat Arga capek apalagi vero pasti gamau di suruh-suruh."
"SUMPAH LO BIKIN GW OVERTHINGKING MULU!!"
"Elisha mana? Dia menang gak?"
"Elisha tadi sama temen ekskul nya, dia menang dapet sekaligus 2 lato lato."
*Drttt drttttt
Ada getaran dari saku rok Zevana, ponselnya bergetar, ada notifikasi masuk dari ntahlah. Leona ikut-ikutan liat ponselnya Zevana.
"Asek.. kalian semua cinlok, gue sama siapa coba?"
"Alvero."celetuk jawab Zevana.
"DI LUAR NALAR KALO AMA SI PEROT ITU!"
"Aku cinta lokasi? Sama siapa?"Tanya Lauziyah.
"TADI LO AMA ABIDZAR ITU APA?"
"Hah? Kan pacaran itu gak boleh."
"Betul dek, yang bilang kita pacaran siapa coba?"celetuk Zevana.
"Sudahlah, bicara sama kalian ga ada habisnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Club
Novela Juvenil(LOM DIREVISI WOI) Kisah sekumpulan anak sekolah yang amat prik humornya. Dikta, Arga, Leona, Lauziyah, dan Zevana. Kisah mereka yang kesehariannya bikin kamu geleng geleng kepala dengan tingkah kekonyolan mereka. Sifat mereka yang berbeda beda dipa...