12.Permen

94 55 26
                                    

Sepertinya saat istirahat kini, Leona dan Lauziyah tidak beristirahat pada tempat favoritnya lagi yakni perpustakaan atau di kelas, namun, kini mereka berada di tempat yang berbeda dan jauh dari suasana keramaian. Dimanakah mereka? Bahkan Zevana dan Elisha yang merupakan teman dekat Leona dan Lauziyah, mereka berdua tidak ada di tempat ini, mengapa seperti itu? Enyahlah. Tidak seperti biasanya mereka berdua mencari tempat yang teramat sepi. Apa yang dilakukannya? Menikmati makanan yang dimiliki serta berbincang mengenai topik yang dimana topiknya itu hanya mereka berdua yang mengetahuinya dan cukup tau.

Leona mulai menutup kotak makannya gegara sudah habis, begitupun dengan Lauziyah, namun Lauziyah melanjutkan makannya itu namun bukan memakan makanan berat, melainkan berupa snack. Satu-persatu snack dihabiskan oleh Lauziyah sembari mengobrol nya tak henti-henti seperti ia memakan snack nya, yang tidak pernah henti.

"Ziy, liat itu tuh anak itu, kata si Dikta dulunya pernah korupsi di kelasnya." kata Leona.

"Yang itu?" ujar Lauziyah menunjuk orang yang dimaksudkan oleh Leona menggunakan jari telunjuk tangan kanannya.

PLAK

Leona secara tiba-tiba memukul tangan Lauziyah. Tetiba juga orang yang ditunjukkan oleh Lauziyah dan Leona, langsung melirik tajam Leona.

"Gausah ditunjuk sialan!!" geremat Leona.

"Buat mastiin aja leo."

"YA GOSAH DITUNJUK JUGA!!"

"Ya maaf, kamu marah?"

"GAK MARAH, CUMA NGEGAS AJA."

"Leo, itu bajunya aneh ga sih? Kek kebalik," Lauziyah menunjuk menggunakan jari telunjuk tangan kanannya tepat menunjuk orang yang dimaksudkan atau orang yang menggunakan baju seragam namun terbalik depan-belakang.

Tatkala orang yang menggunakan baju seragam yang terbalik itu langsung melirik pada Leona dengan tatapan penuh tajamnya. Orang itu langsung berjalan kedepan dan meninggalkan tempat yang ditempati Leona dan Lauziyah, selama perjalanan meninggalkan tempat itu, ia terus saja berjalan sembari melihat wajah Leona.

"TUH KAN !! UJUNG-UJUNGNYA GUE YANG SALAH."

"Aku nanya kok ga dijawab? Itu baju yang dipake orang tadi kebalik? Atau kita yang salah pake baju?"

"Cukup!! Alih topik laen ae."

Sekian lamanya mereka berdua mencari topik, akan tetapi tetap saja tidak menemukannya. Dalam posisi Lauziyah memegang tongkat permen pada tangan kanannya dan ia pun duduk disampingnya Leona, tatkala kemudian Leona secara spontan melirik ke arah yang berlawanan yang membuat tidak melirik pada arah Lauziyah yang sedang berada di kanan Leona, namun Leona melirik pada arah kiri. Terdengar jika Lauziyah seperti memiliki kepanikan pada dirinya.

"Leo, permen aku.."

Leona langsung melirik kembali pada arah kanan yang menunjukkan pada arah Lauziyah.

"Permen lo? Kenapa?"

"Nyangkut di rambutmu.." kata Lauziyah dengan nada lirihnya nan ragunya itu.

Memegang sekitaran kepala dan menemukan sesuatu yang lengket tepat pada area belakang kepala. Leona mengambil benda lengket itu dari rambutnya.

"Makanya kalo makan jan banyak tingkah, kalo makan ya makan, gosah aneh-aneh."

"Ente juga salah, ngapain balik ke arah kiri?"

"Lo yang salah, kalo aja lo ga makan permen, ah! Rambut gua lengket kan jadinya. Gara-gara lo sih."

Batin Lauziyah saat ini ialah "kenapa aku yang disalahin? Kan dia sendiri yang gamau diem, mau lawan, tapi susah ngelawan makhluk jelmaan singa ini."

The ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang