*Allahuakbar Allahuakbar
Adzan Dzuhur berkumandang, semuanya sekarang sedang berada di parkiran restoran. Rencana Elisha selanjutnya adalah acara menginap bersama di hotel MBAK ENCOK. Mulailah menaiki kendaraannya masing-masing, sebelumnya, Leona berbicara serius dahulu dengan Dikta mengenai akan pulang kapan ke Jakarta. Usut punya usut, mereka rencananya akan menginap satu malam di Bandung.
Mendengar hal itu, Arya langsung mengajak Dikta dan temannya untuk menginap di hotel yang sama. Dikta setuju akan idenya Arya. Berangkat dengan transportasi nya masing-masing. Alveero meminta menitipkan Syafa sang adiknya yang tercinta itu kepada Fikri karena ia akan mengantarkan..
"Lo kesana naik apa?" Tanya Alveero pada Leona.
"Naik Taxi sama Lauzi-"
"Lama, bareng gua aja." Sewot Alveero.
"Gausah, makasih."
"Bener kata si Veero, lo bareng aja, gua ama Fikri biar cepet juga." Kata Syafa.
"Zev, gas naek." Sahut Raymon yang sedang berada di sepeda motor.
"Ga usah bang, gua ama Ziyah-"
"Gua maksa. Udah cepet." Kata Raymon.
"Si aduh maksa bjir." Ujar Zevana mulai naik ke sepeda motor Raymon.
Begitu pula Elisha yang diajak oleh Dikta untuk pergi bersama. Lauziyah sangat amat bingung sekarang. Ia akan kesana menggunakan transportasi apa agar cepat tepat waktu sampai di hotel? Tidak ada pilihan lain Lauziyah, ia berjalan sedikit dan mulai memesan gojek. Tatkala di tengah senggang waktu itu, Abidzar baru keluar dari parkiran sembari membawa sepeda motornya. Tidak hanya itu, Abidzar pun menawarkan pada Lauziyah agar naik motor bersama.
"Oh gausah, dah pesen gojek."
"Temanmu sudah duluan pergi, harus cepat sampai di sana, takutnya tempatnya ditempatkan oleh orang lain, lalu ini seperti mau hujan." jelas Abidzar.
"Hanya keadaan darurat kan?? Ya allah.. aku bingung.."(TwT) Batin Lauziyah dan ia pun akhirnya mulai naik pada sepeda motornya Abidzar.
Mereka ini naik motor jaraknya seperti sosial distensing ya. Jaraknya amat jauh sekali antara pengemudi dan penumpang :)
---
"Ciye jepan dianterin ama Raymon."kata Leona."Diem dek, cie dianterin ama Alveero"kata Zevana.
"Ciye dianterin Dikta"ucap serentak Zevana dan Leona pada Elisha yang baru saja tiba.
"Weh! Kalian juga sama yak!!"
"Eh si Ziyah mana?"
"Nah itu, mana agak mendung."
Tidak lama Abidzar dan Lauziyah tiba, Lauziyah mulai turun dari motor dan Abidzar lanjut masuk ke dalam parkiran.
"Aduh duh Ziyah.."
"Mendesak masalahnya, ditambah kayak mau hujan."jelas Lauziyah.
"Bener dek!! Jan mikir yang aneh-aneh." Kata Zevana.
"Lo tadi duduknya kayak musuhan ama Abidzar anjir.."kata Elisha.
"Gak berani kalo deket-deket."
"Ya gak salah si.. cuman gak terlalu jauh sampai ujung motornya juga.. sekalian ampe ujung dunia." Celetuk Leona.
Beruntung sekali mereka hadir tepat pada waktunya. Mereka menyewa 2 kamar agar dipisahkan laki laki dan perempuan ya kan? Mereka menaruh barang-barang yang dibawa dan beristirahat. Tidak dengan Syafa yang malah memiliki semangat untuk berenang. Mau tidak mau mereka ayoklah gas menerima ajakan Syafa.
Di kolam renang tiba, mereka berlima berenang seperti biasanya. Sekitar beberapa menit kemudian.. Zevana mengajak Leona dan Lauziyah untuk pergi ke kantin mengambil makanan dahulu. Tinggallah Syafa dan Elisha yang berada di kolam renang. Pada saat tepat sekali Elisha menaiki tangga kolam untuk meninggalkan kolam renang karena berniat akan menyusul Zevana..
"EL!!" teriak Syafa yang jelas memanggil Elisha. Elisha seketika spontan melirik pada Syafa.
Alveero dan Dikta yang kala itu kebetulan sedang berjalan menuju kolam renang, tetiba saja langsung cepat menuju kolam renang. Dengan cepat Alveero masuk kolam serta membawa Syafa. Sial, Syafa langsung tidak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Club
أدب المراهقين(LOM DIREVISI WOI) Kisah sekumpulan anak sekolah yang amat prik humornya. Dikta, Arga, Leona, Lauziyah, dan Zevana. Kisah mereka yang kesehariannya bikin kamu geleng geleng kepala dengan tingkah kekonyolan mereka. Sifat mereka yang berbeda beda dipa...