Part 9

643 65 34
                                    

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto sensei

NejiSaku's present





Sinar matahari yang menembus jendela kamar Sakura membuat gadis itu mengerjapkan matanya. Rengekan manja terdengar dari mulutnya, ia masih ingin tidur karena kepalanya terasa berat sekali dan juga badannya terasa sangat remuk. Mulai hari ini Sakura harus benar-benar menghindari alkohol sebisa mungkin, padahal semalam dirinya hanya menghabiskan satu gelas bir,tapi ia langsung mabuk dan berakhir di jemput sang kakak ketika dirinya tengah bersama Sasori.

Tunggu....

Setelah Neji menjemputnya--------, Sakura membuka kedua matanya setelah mengingat pergumulan panasnya bersama Neji. Dan parahnya Sakura sendiri yang memulai memancing Neji untuk menyentuhnya.

"Selamat pagi"

Sakura menoleh ke arah samping dengan patah-patah, disana tepat di sampingnya Neji yang berbaring menyamping menghadap dirinya dengan satu lengan yang menyangga kepalanya, Neji tersenyum manis pada Sakura. Wajah Sakura semakin merona mengingat perkataan Neji semalam, tapi bagaimana perasaan Neji yang sebenarnya? Apa lelaki itu juga mempunyai perasaan yang sama dengannya?

Sakura terlalu takut untuk menanyakannya, ia lebih memilih tidak tau dari pada mengetahui jika Neji tak mempunyai perasaan apapun pada dirinya. Tak apa, asalkan Neji selalu bersama dengannya Sakura akan tetap bertindak egois selama ia bisa memiliki lelaki itu.

"Selamat p-pagi k-kak"

"Sepertinya kau lupa dengan perkataanku yang kemarin"

"Eh?"

"Sakura dengar, sekarang kita tak sama lagi seperti dulu, setelah apa yang kulakukan padamu aku mungkin menganggapmu bukan sebagai adikku lagi" Neji menatap lekat mata Sakura. Wanita itu terdiam, ia mencermati apa yang dikatakan Neji.

"Maaf---" Sakura mengalihkan tatapannya, ia menyadari ada sebersit rasa sedih ketika Neji mengatakan hal itu.

"Maaf , Karena telah memaksamu menuruti permintaanku yang tak masuk akal kak. Mungkin karena aku mabuk akal sehatku jadi hilang"

Neji meraih dagu Sakura untuk membawa Sakura kembali menatapnya "kita melakukannya atas dasar sama-sama mau. Jadi aku pun ikut andil dalam semua ini. Apa kau mengerti?"

Sakura mengangguk.

"Jadi bagaimana hubungan kita sekarang?" Tanya Sakura untuk memastikan.

Neji tersenyum lalu meraih tangan Sakura dan menautkan jari-jari mereka. Neji membawa punggung tangan Sakura dan mengecupnya.

"Seperti yang kukatakan semalam, jika memang kau tak keberatan mempunyai pacar sepertiku"

Hawa panas menjalar pada wajah Sakura, wanita itu buru-buru menggeleng dan mengatakan "aku tak keberatan sama sekali. Kakak ehemm ano maksudku Neji adalah satu-satunya lelaki yang dekat denganku, jadi aku mungkin akan lebih mudah mempercayaimu"

Neji kembali tersenyum tanpa melepaskan tatapannya dari Sakura, ia melirik jam di meja nakas ,"karena waktunya mepet. Bagaimana jika mandi bersama ?"

Sakura gelagapan, namun belum sempat ia menjawab, tubuhnya telah melayang dan di bawa ke kamar mandi.











Karena suasana hatinya yang sedang bagus, Neji menjadi lebih ramah dari biasanya. Setiap berpapasan dengan karyawan ia selalu melemparkan senyum sapa yang tak biasa. Hal itu membuat Naruto yang baru kembali dari luar kota mengernyitkan dahinya heran. Apa beberapa hari terakhir sesuatu terjadi pada sahabatnya ini tak biasanya ia seperti itu.

Naruto menyenggol Shikamaru yang tengah memainkan ponselnya kini menatap Naruto dengan ekspresi bertanya.

"Apa aku melewatkan kabar ? Lihat tingkah laku Neji seperti mendapat lotre saja"

Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang