Part 5

486 63 9
                                    




Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto sensei


NejiSaku's present





Sakura menarik tangannya dengan canggung, ia tak berani menatap Neji setelah apa yang kakaknya itu lakukan beberapa saat lalu. Bagaimana sepasang bibir itu menyentuh tangannya dengan lembut.

Perasaan asing itu kembali hadir menyelimuti hatinya, perasaan berdebar hingga membuat hatinya membuncah seperti angin musim semi yang menyejukkan. Gadis bersurai merah muda itu menggigit bibir bagian dalamnya berusaha tetap terlihat tenang agar sang kakak tak menyadari kegugupannya.

"Aku akan kembali. Selamat malam kak"

Sakura membalikan badannya, baru beberapa langkah ia merasakan kedua tangan Neji melingkari bahunya.

"K-kak Neji"

Neji mencium pelipis Sakura " padahal aku masih merindukanmu"

Lelaki itu menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Sakura,menghirup wangi gadis itu dengan seksama.

Jantung Sakura yang semakin berdegup dengan kencang, ia takut Neji akan bisa mendengarnya. Di lepaskannya tangan sang kakak kemudian Sakura berbalik.

"Kak ini sudah sangat larut. Aku sudah mengantuk " Sakura mengucek kedua matanya agar Neji percaya.

Neji tersenyum " baiklah. Selamat malam "












Suasana sejuk kota Konoha membuat Neji tak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya. Kota tempat kelahirannya itu memang merupakan kota yang banyak di tumbuhi pepohonan, dimana di setiap sisi jalannya terdapat pohon-pohon yang membuatnya sejuk dan menyegarkan mata.

Neji merebahkan tubuh tingginya di atas ranjang yang telah lama tak ia gunakan. Kamar yang telah menemaninya 19 tahun sebelum ia kuliah di Kiri. Kini usia Neji hampir menginjak dua puluh dua tahun juli mendatang.

Sekelebat bayangan Sakura terlintas di pikirannya, ia tau apa yang terjadi dengan dirinya kini. Yang pasti Neji tak melihat lagi Sakura sebagai sosok seorang adik, melainkan sosok gadis yang telah membuatnya jatuh cinta. Neji tak tau pasti kapan perasaan terlarang itu hinggap di hatinya namun ia tak boleh bertindak menuruti apa kata hatinya.

Neji telah memutuskan menerima tawaran Naruto dan Sasuke untuk bergabung dengan mereka di perusahaan yang akan mereka bangun nanti. Dengan begitu ia dapat melupakan perasaannya terhadap Sakura. Meski ia dan Sakura tak memiliki ikatan darah,namun Neji telah mengenal gadis itu sejak kecil. Ia tak mau sampai menodai ikatan persaudaraan mereka apalagi membuat ayah dan ibunya kecewa dengan perasaan cintanya.

Neji menghela nafas berat, ia memijit pangkal hidungnya memikirkan perasaan rumit yang terjadi di hidupnya kini. Andai saja Sakura tidak menjadi adiknya,mungkin saja kini Neji secara terang-terangan menunjukan perasaan itu. Tapi takdir memang tak bisa ia hindari .

Ia mengeluarkan sebatang rokok dari saku celananya melangkah pada balkon kamar dan mulai menghisap benda bernikotin itu.











"Aku tak mengijinkan"

Neji menghela nafas lelah, ia sudah menebak jika adiknya tak akan mengijinkan untuk dirinya tinggal di kiri dan mulai membangun perusahaan disana. Sementara kedua orang tuanya tak menunjukan keberatan sama sekali dengan keputusan Neji.

"Di konoha kan kakak bisa membuka bisnis sendiri bersama kak Shikamaru"

"Saki. Memulai bisnis itu tidak segampang yang kamu kira. Kakakmu butuh banyak rekan beserta investor untuk memulainya. Dan saat ini kesempatan itu ada meski berada di kota lain" Mebuki menjelaskan,tutur katanya yang lembut berhasil membuat emosi Sakura menurun.

Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang