Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto Sensei
NejiSaku's Present
Sakura masih ingat dengan jelas bagaimana ekspresi nanar Neji ketika dirinya meminta untuk berpisah, pada saat itu ekspresi yang di berikan pria itu berhasil membuat Sakura mencap dirinya sendiri sebagai wanita tak punya hati nurani. Neji bahkan memohon dengan putus asa agar keduanya tetap bisa bersama walau kemungkinannya sangat kecil. Bahkan Neji berusaha meyakinkan wanita itu bahwa semuanya akan baik-baik saja dan suatu saat nanti sang ayah akan merestui mereka. Namun semuanya harus tetap berakhir karena Sakura pikir berpisah dengan Neji dan mengubur dalam-dalam angan angan yang selama ini mereka impikan demi kelangsungan hidup sang ayah.
Tiga hari setelah keputusan sepihak Sakura itu, Hizashi sadar dari komanya dan satu Minggu kemudian pria paruh baya itu di ijinkan untuk pulang karena kondisi yang kian membaik namun Hizashi harus tetap memeriksakan kesehatan jantungnya secara rutin. Selama itu juga baik Sakura maupun Neji tak lagi terlibat interaksi secara intens seperti dulu, lebih tepatnya Sakura selalu menghindar ketika Neji hendak berbicara padanya. Keadaan semakin canggung begitu sang ayah mengetahui bahwa kedua anaknya kini memilih untuk berpisah dan kembali menjadi seperti awal dimana mereka menjadi sepasang kakak adik yang Hizashi harapkan.
Bohong jika keduanya kembali menjalin hubungan akrab seperti dulu, mereka hanya terlihat akrab di hadapan kedua orang tua mereka selebihnya hanya ada kecanggungan dan perasaan sesak yang di rasakan setiap kedua netra berbeda warna itu bertemu. Sakura tau keputusannya bukan hanya menyakiti hati Neji tetapi juga menyakiti perasaannya sendiri. Perasaan yang begitu dalam kepada sang kakak yang ia rasakan selama bertahun-tahun tentu saja saja tak mudah untuk dihilangkan ditambah hubungan percintaan mereka sudah sejauh itu. Dan lagi selama ini Neji adalah pria satu-satunya yang membuat jantungnya berdebar dengan cepat yang selalu menciptakan getaran hebat dan rasa bahagia di hatinya.
Sakura membuka jendela kamarnya, langkahnya terhenti pada pagar pembatas balkon yang terhubung langsung pada taman belakang rumah yang di tumbuhi beberapa tanaman dan juga rumput sintetis yang semakin membuat tempat itu menjadi tempat favorit Neji untuk menenangkan pikirannya. Sakura bisa dengan jelas melihat sang kakak yang tengah duduk di salah satu kursi ayunan dengan sebatang rokok diantara bibirnya. Neji menghisap rokok itu lalu membuang asapnya ke udara seolah ia tengah membuang semua beban pikiran yang memenuhi. Lavender yang biasa menyorot tajam dan penuh percaya diri kini terlihat sayu .
Hatinya terasa sesak melihat Neji yang begitu dekat namun tak bisa ia gapai walau ingin. Sakura mencengkeram bagian dadanya, matanya memanas menyaksikan secara langsung bagaimana sosok pria yang selalu menyayangi dan melindunginya sedari kecil kini terisak dalam diam di kesunyian malam seorang diri. Nejinya menangis,bahkan selama ini Sakura tak pernah melihat Neji serapuh ini , Neji yang Sakura kenal adalah sosok yang kuat. Apa dirinya terlalu jahat hingga membuat pria sebaik Neji tersakiti ?.
Sakura kembali masuk dan menutup jendela kamarnya,tubuhnya merosot. Sakura memeluk kedua kakinya erat bahunya bergetar hebat,ia menangis begitu pilu dengan takdir hidupnya.
Keputusan untuk mengirim Sakura kuliah di luar negeri tetap di lakukan Hizashi. Hingga hari pemberangkatan tiba dan semuanya mengantar Sakura ke Bandara. Sakura memeluk Mebuki dengan erat ,wanita berhelai merah muda itu terisak pelan di dekapan sang ibu. Ia masih terasa berat untuk meninggalkan Konoha namun demi masa depannya Sakura harus tetap berangkat ke London. Mebuki mengusap jejak air mata Sakura,mengecup kening anak perempuan satu-satunya dengan lembut.
"Jaga dirimu baik-baik disana,ibu dan ayah akan mengunjungimu. Dan jangan lupa makan dengan teratur"
Sakura mengangguk ,ia tersenyum melihat wajah cantik sang ibu yang menahan tangis atas keberangkatannya.
"Ibu juga jaga kesehatan ya,jangan lupa angkat teleponnya jika aku menelepon"
Mebuki kembali membawa Sakura dalam pelukannya.
Kini giliran sang ayah yang menatap Sakura dengan senyum hangat, memeluk wanita itu mengusap rambut panjang anak perempuannya dengan perasaan berat. Sebagai seorang ayah tentu saja Hizashi merasa berat melepas Sakura untuk pergi jauh,tapi ini sudah keputusan bersama demi kebaikan mereka.
Hingga langkah Sakura berhenti tepat di depan Neji, kedua mata mereka beradu menyelami keindahan masing-masing. Sakura tau hanya dengan melihat sepasang lavender itu,sorot mata Neji memancarkan kekhawatiran dan ketidakrelaan akan kepergian Sakura . Neji tersenyum tipis ia mendekat untuk merengkuh tubuh kecil Sakura dan memeluknya dengan erat. Neji membenamkan wajahnya di perpotongan leher Sakura,menyesap wangi bunga musim semi yang menguar pada tubuh wanitanya.
"Tunggu aku Sakura. Aku berjanji akan membuat kita kembali bersama"
Bisikan Neji bagai mantra bagi Sakura,wanita itu mengeratkan pelukannya pada pinggang Neji .
"Satu hal yang ingin aku dengar darimu--"
Neji menjeda kalimatnya hanya untuk menghela nafas sejenak " berjanjilah untuk menjaga hatimu hanya untukku. Dengan begitu akan ku pastikan aku akan menepati janjiku padamu "
Dalam dekapannya Sakura tersenyum tipis,ia mengangguk lemah . Neji tersenyum lega mendapatkan jawaban pasti dari Sakura,ia kembali mengecup leher putih Sakura sebelum melepaskan dekapannya. Ah ternyata mengantar kepergian orang yang kita cintai begitu berat.
Namun Neji yakin suatu saat nanti impiannya untuk bersanding dengan Sakura akan terwujud.
"Kak Neji sampai jumpa lagi "
Neji menepuk kepala Sakura " aa--- jaga dirimu baik-baik disana "
TBC
Hai hai aku kembali
Maaf ya kalo lama GK update
Rencananya series ini 2 atau 3 chapter lagi tamat adakah yang masih nunggu ?
Vote dan komen ya,biar bisa semangat lagi update nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Together
RomanceAwalnya kehidupan Sakura terasa biasa-biasa saja, sampai ketika sang Ibu memperkenalkannya pada sosok Pria dewasa yang akan menjadi Ayah barunya. Kehidupan Sakura berubah ketika ia merasakan debaran pada jantungnya terhadap Sosok yang akan menjadi s...