Part 15

516 49 5
                                    





Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto sensei




NejiSaku's present





Setelah kepergian sang ayah,harapan Neji dan Sakura satu-satunya ialah sang Ibu yang masih terdiam seribu bahasa. Wanita paruh baya itu menatap kosong kearah kedua anaknya, jejak airmata dipipi yang telah mengering menjadi tanda ia sama kecewanya dengan Hizashi. Bagaimana mungkin kedua anaknya yang selama ini begitu akrab dan saling menyayangi kini malah menjalin hubungan terlarang yang dapat memecah belah keluarga.

Sebagai seorang Ibu Mebuki merasa gagal mendidik Sakura, kenapa puterinya harus menyukai kakaknya sendiri?. Mebuki selama ini meyakini bahwa hubungan kelewat intim mereka hanya sebatas hubungan kasih sayang antar Saudara. Beberapa kali memang memergoki Sakura yang selalu menatap penuh cinta kepada Neji dan begitu sebaliknya, namun ia tak pernah berpikiran buruk tentang perasaan lebih yang menimpa kedua anaknya. Sebagai seorang Ibu ia yakin keduanya tau akan batasan,tapi hari ini semuanya terjawab ketika Neji dan Sakura memberitahu mereka bahwa keduanya tengah menjalin hubungan romantis layaknya pria dan wanita.

Tentu saja Mebuki dan Hizashi awalnya tak percaya dan hanya menganggap perkataan Neji sebagai lelucon semata. Namun baik dirinya dan Hizashi menyadari raut kesungguhan pada putra putrinya.

"Bu tolong bujuk ayah"

Tatapan kecewa masih Mebuki layangkan pada Neji dan Sakura, dalam hati kecilnya ia merasa tak tega dengan kedua anaknya,namun biar bagaimanapun hubungan mereka tak bisa di lanjutkan.

"Maaf. Ibu tak bisa membantu kalian. Benar apa yang di katakan ayah kalian bahwa kalian itu saudara dan tak bisa bersama"

Mebuki beranjak meninggalkan Neji dan Sakura yang tertunduk sayu, sebelum memasuki kamar, Mebuki kembali menoleh dan mendapati Neji mendekap Sakura yang terisak membelai rambutnya lembut.






"Seharusnya aku tak mengijinkan Sakura untuk kuliah di kiri dan membiarkannya tinggal bersama Neji hanya berdua"

Sesal Hizashi,ia meraih jemari Mebuki yang duduk di sampingnya di atas ranjang king size.

"Anata maafkan aku. Aku gagal mendidik Sakura"

Hizashi menggeleng,ini bukan kesalahan Mebuki, ini merupakan kesalahannya karena membiarkan Neji dan Sakura mengembangkan perasaan romantis itu lebih dalam. Andai Hizashi tau Neji mulai menganggap Sakura sebagai seorang wanita bukan lagi seorang adik maka ia akan mencegah perasaannya Neji agar tak semakin dalam menyukai adiknya sendiri.

"Aku akan mengirim Sakura untuk kuliah di luar Negeri. Mungkin dengan begitu perasaan mereka akan menghilang seiring berjalannya waktu. Apa kau tak masalah?"

Mebuki menggeleng lalu mengangguk setuju dengan keputusan suaminya.






Makan malam keluarga yang biasanya terasa hangat,kini terasa hambar tanpa senda gurau yang mewarnai. Sesekali Sakura akan melirik ayah dan ibunya yang fokus menyantap hidangan sementara Neji seperti tengah memikirkan sesuatu yang berat.

"Sakura ayah akan mengirimmu kuliah ke inggris, kemasi barang-barangmu lusa kita berangkat"

Sakura terbelalak, ia menjatuhkan sendok yang tengah di genggamnya. Sakura menatap ibu dan ayahnya dengan nanar. Sungguh Sakura tak mau jauh dari keluarganya,temannya dan juga Neji.

"Ayah tak menerima penolakan" ujar Hizashi kembali setelah melihat gelagat sang putri .

Sakura mengunci rapat mulutnya ia tertunduk , sekuat tenaga ia menahan air matanya yang menggenang . Neji yang menyadari kesedihan Sakura,ia meraih jemari wanita itu dan mengenggamnya erat, seolah ia bisa menyalurkan ketenangan kedalam hati Sakura.

Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang