Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto sensei
NejiSaku's present
Perubahan musim dari panas ke dingin yang sangat ekstrim membuat imun tubuh Sakura melemah. Wanita itu terserang flu hingga badannya panas mencapai 39°c. Sakura memutuskan liburan kali ini ia akan kembali ke Konoha tentu saja Neji juga akan kembali, lelaki itu telah mengajukan cuti.
Setiap Sakura sakit ia akan menjadi dua kali lebih manja dari biasanya,maka dari itu ia membutuhkan sosok ibu di sampingnya. Ia rela menempuh perjalanan dua jam menggunakan pesawat bersama Neji. Di sepanjang perjalanan Sakura hanya tidur dengan tubuh yang menggigil meski telah memakai berlapis-lapis baju di tambah coat Neji juga ia pakai.
Sakura berharap ia segera sampai rumah dan tidur di dekapan ibunya.
Neji mengelus rambut Sakura yang dibasahi keringat dingin yang bersandar di bahunya. Nafas Sakura yang terasa panas karena suhu badannya yang tinggi membuat wanita itu mengerang dalam tidurnya. Neji sendiri telah melarang Sakura kembali ke Konoha mengingat wanita itu tengaj sakit. Namun Sakura yang keras kepala bersikeras ingin tetap pulang dan memeluk ibunya.
Mau tak mau Neji menyetujui keinginan Sakura daripada mendengar wanita itu terus-terusan menangis merajuk.
Dan di saat pesawat berlandas Sakura juga turut terbangun dengan wajah sayu dan kuyu jangan lupakan juga wajahnya memerah karena demam.
Sakura segera berhambur memeluk ibunya yang telah menunggu bersama sang ayah di tempat kedatangannya.
"Astaga Saki tubuhmu panas sekali, kenapa memaksa untuk pulang"
Sakura memang tak memberitahu Mebuki tentang dirinya yang tengah sakit.
Sakura tersenyum hambar semakin erat memeluk ibunya
"Saki rindu Ibu"
Mebuki tersenyum, ia juga sangat merindukan putrinya yang telah beberapa bulan tak ia temui karena peraturan ketat universitas Kiri.
"Lebih baik sekarang kita kembali ke rumah. Kasian juga Sakura terlalu lelah" Hizashi mengambil alih salah satu koper yang di bawa Neji untuk dibawanya. Semuanya setuju dan bergegas menaiki mobil sang ayah yang sudah terpakai di dekat pintu masuk bandara.
Setelah meminum obat, Sakura memilih beristirahat di kamar pribadinya yang telah lama ia tinggalkan, rasanya Sakura sangat merindukan kamar ini.
Menjelang malam hari Sakura terbangun dengan tubuh yang lebih ringan, ia mengambil termometer di meja nakas mengukur suhu tubuhnya sendiri .
37.5
Sakura tersenyum karena panasnya sudah turun, tinggal sedikit demam dan kepalanya masih sedikit pusing. Sakura memutuskan untuk turun ke lantai atas ia merasa bosan terus-terusan berada di kamar.
Rumah terasa sepi, hanya ada suara televisi yang menyala dan Neji yang sedang menontonnya dengan setoples cemilan di pangkuan.
"Sepi sekali. Kemana ayah dan ibu?"
Sakura duduk di samping Neji merebut toples cemilan di tangan lelaki itu.
"Ayah dan ibu sedang menghadiri pesta ulang tahun bibi Tsunade dan suami. Mungkin mereka akan pulang larut"
Sakura mengangguk mengerti
"Merasa lebih baik ?"
Neji menempelkan punggung tangannya di dahi Sakura, merasakan suhu tubuh Sakura yang telah turun membuatnya tersenyum lega.

KAMU SEDANG MEMBACA
Together
RomantizmAwalnya kehidupan Sakura terasa biasa-biasa saja, sampai ketika sang Ibu memperkenalkannya pada sosok Pria dewasa yang akan menjadi Ayah barunya. Kehidupan Sakura berubah ketika ia merasakan debaran pada jantungnya terhadap Sosok yang akan menjadi s...