17. What will you do next, Aruna?

1.5K 136 29
                                    

Beberapa Minggu kemudian,

Rutinitas Aruna sama saja seperti biasa yakni bekerja dan menjadi istri yang mengurusi anak dari suaminya,

Mengurusi Saddam juga tapi hanya di depan anak anak nya saja, dan tak semesra dulu seperti ada batasan dari mereka berdua,

Itu yang diperhatikan Sagara karena dia tau betul jika ada sesuatu hal yang terjadi diantara orang tuanya ini, sebenarnya Karin juga notice namun mereka lebih banyak diam karena itu urusan orang tuanya,

Satu yang pasti tak ada yang berubah dari Aruna kalau ke anak anaknya Saddam, terlebih Sagara,

Sebenarnya mereka tau kalau Aruna ini sedang memendam kesalnya jadi semua anak anaknya selalu menghibur tapi merka tak tau apa yang sebenarnya terjadi,

Jadi ketika kalau Aruna menyuruh mereka selalu akan sigap melaksanakan perintah Aruna, karena seworry itu anak anak nya Saddam terhadap Aruna,

"Mas pamit duluan sayang"

"Oke " ketika Saddam akan mencium kepala atau kening Aruna dia selalu menyodorkan tangannya saja dan mengecup punggung tangan Saddam saha sebagai tanda sekarang istri kebanyakan,

Saddam hanya menarik nafas kecewanya saja, 

Kemudian dia pergi dari meja makannya, dia sadar beberapa saat ini keadaan sudah berubah bagi pernikahannya semenjak Aruna mengetahui kegiatan gilanya kala itu dengan wanita malam bookingan nya,

"Aga nanti anterin mama sama Karin ke kantor, kamu libur kan ngantor cuman kuliah aja"

"Iya mah,...."

"Good abis ini kita berangkat," kadang memang Saga mengantar ke kantor merek suka bertiga namun baliknya masing masing karena Karin di jemput supir kadang Aruna sengaja pulang terakhir karena ingin dijemput Sagara,

Aruna ini gerak cepat sekali tak ingin menunda nunda, sehingga ketika masalah perceraian sudah tuntas dia akan segera memikirkan bagimana caranya menyusun strategi agar bisa bersatu dengan sang sugar baby nya,

Hari ini akan sangat sibuk bagi Aruna karena selain kerjaan dia nanti sore akan bertemu dengan Isa membicarakan tentang proses gugatan perceraiannya nanti,

Singkat cerita

Sagara sedang mengantar Aruna dan juga Karin ke kantor menggunakan mobilnya, seperti biasa Aruna duduk didepan dan Karin di belakang,

"Nanti malam mama pulang telat yah, jadi kalian dinner duluan saja, mama udah pesenin masakan buat kalian nanti malam,"

"Aku juga bakalan pulang telat mah"

"Loh kenapa bukannya kegiatan kamu cuman kuliah saja aga?"

"Ada tugas yang musti ku kerjain sempat ketinggalan soalnya"

"Oke kalau gitu kamu musti semangat untuk raih gelarnya biar kamu semakin meningkat karirnya" Sagara mengangguk saja dan fokus menyetir,

Setelah lama berkendara akhirnya mereka sampai di kantor Karin turun duluan karena ada kerjaan yang musti di bicarakan dengan Isabella di dalam kantor,

Sementara Aruna sengaja mau ngobrol dulu dengan Sagara,

"Kamu beneran ada tugas apa mau main?"

"Ada tugas sayang, ya sekalian main juga sih karena kan emang aku ngerjain tugasnya di cafe congkih"

"Iiish kamu ini awas aja kalau nakal, mama sunat lagi mau" gemas Aruna mencubit selangkangan Sagara,

"Masih pagi mah jangan main aah" Sagara kalau udah disentuh kan langsung bereaksi,

My StepMother {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang