Kabur

965 85 18
                                    

Sesuai janjiku, aku update karena sudah 60 vote yaa!

Aku nanti update lagi kalau sudah 60 vote.

Yuk jangan Silent Reader. Tolong bantu hargai penulis dengan memberikan komentar dan vote ya, biar aku semangat buat lanjut!

Selamat membaca ^^




𝓂𝓎𝓂𝑜𝑜𝓃𝒷𝑜𝑜𝓈𝓉𝑒𝓇 𝓅𝓇𝑒𝓈𝑒𝓃𝓉,

【S】【U】【G】【A】【R】

【M】【O】【M】【M】【Y】





Dengan gelisah, Seok Jin duduk di meja bundar, matanya tak henti-henti melirik kursi kosong di sampingnya. Acara utama akan segera dimulai, namun Joo Hyun pergi tanpa membawa tas mininya yang tergeletak di atas kursi. Tungguannya semakin memuncak, dan kekhawatiran tergambar jelas di wajahnya saat mencari-cari keberadaan Joo Hyun di sekitar.

Seok Jin hendak bangkit dari kursinya untuk mencari Joo Hyun, tetapi seorang kolega mendekati dan mengajaknya berbicara tentang suatu proyek yang membutuhkan perhatian serius. Seok Jin pun terpaksa menahan diri untuk fokus pada pembicaraan yang sekarang tengah dihadapinya.

Pikiran Seok Jin semakin kacau saat tiga puluh menit berlalu tanpa kehadiran sang istri di sisinya. Ia mencoba untuk pergi, namun dua orang staf sigap menahannya, memberikan peringatan bahwa acara sudah dimulai dan tidak ada yang diizinkan meninggalkan meja utama. Dengan rasa cemas dan gelisah, Seok Jin terpaksa menahan diri dan berusaha fokus pada acara yang berlangsung, sementara kekhawatiran terhadap keberadaan Joo Hyun terus menghantuinya.



-𝒔̲̅𝒖̲̅𝒈̲̅𝒂̲̅𝒓̲̅𝒎̲̅𝒐̲̅𝒎̲̅𝒎̲̅𝒚̲̅-




Malam itu Joo Hyun memilih pergi bersama Jung Kook menggunakan motor butut kesayangan sang pemuda. Suara mesinnya yang tua berdentum memecah jalanan kota. 

"Ini menyenangkan sekali!" Joo Hyun membentangkan tangannya, nampak bahagia menikmati angin berhembus diantara jemarinya.

"Noona, duduklah dengan benar. Kau bisa jatuh!" seru Jung Kook ikut tertawa oleh kelakuan Joo Hyun yang seperti anak kecil.

Jung Kook, dengan penuh semangat, mengendalikan setir motor, merasakan getaran mesin di bawah genggamannya. Sedangkan Joo Hyun yang tengah mengenakan jaket Jung Kook, duduk di belakang pemuda itu. 

"Noona, kita menepi dulu ya" ujar Jung Kook dan menghampiri sebuah toko pinggir jalan yang menyediakan perlengkapan sepeda motor. Mereka masuk ke dalam toko kecil itu, dihiasi dengan berbagai jenis helm berwarna-warni yang tergantung rapi di rak.

"Ayo pilih satu yang cocok buatmu, Noona," ujar Jung Kook sambil menunjuk sejumlah helm yang terpajang di rak. 

Joo Hyun pergi hanya dengan membawa gaun yang menempel indah di tubuhnya. Sehingga saat ini ia hanya bisa mengandalkan Jung Kook. Joo Hyun pun dengan sengaja memilih helm yang termurah tanpa memberikan perhatian berlebih. Ia tahu betul bahwa Jung Kook tidak memiliki banyak uang.

S U G A R     M O M M YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang