Jeon Jung Kook (21) membutuhkan biaya kuliah dan biaya rumah sakit sang ibunda yang sedang jatuh koma. Hingga sebuah tawaran seorang wanita datang kepadanya. Bae Joo Hyun (31) bersedia menjadi Sugar Mommy untuk Jung Kook. Tapi sayangnya tawaran itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝓂𝓎𝓂𝑜𝑜𝓃𝒷𝑜𝑜𝓈𝓉𝑒𝓇 𝓅𝓇𝑒𝓈𝑒𝓃𝓉,
【S】【U】【G】【A】【R】
【M】【O】【M】【M】【Y】
Dalam keheningan pagi yang masih penuh dengan embun, Jung Kook terbangun. Matanya terbuka lebar kala menyadari Joo Hyun yang hilang dari pelukannya. Rasa cemas segera menyelinap ke dalam dirinya, membuat denyut jantungnya berdebar lebih cepat.
"Noona?" panggilnya pelan. Namun, tidak ada jawaban. Tanpa ragu, Jung Kook bangkit dari tempat tidur, mengecek setiap sudut rumah, mencari jejak Joo Hyun yang tiba-tiba menghilang.
Tak lama kemudian terdengar suara pintu kayu yang berderik di halaman. Jung Kook melihat Joo Hyun dan Nenek memasuki halaman dengan sekeranjang buah dan sayur.
Jung Kook melangkah ke luar kamar dan memandang Joo Hyun serta Nenek Lim bergantian. Senyum syukur melintas di wajahnya saat melihat pujaan hatinya kembali dengan selamat. "Noona," panggilnya dengan suara lega, rasa khawatir yang tadi sempat menggelayuti pikirannya pun sekarang pudar. "Kalian dari mana? Aku khawatir."
Nenek Lim menggeleng lemah melihat pemuda yang tengah kasmaran itu "Kau tidur seperti batu."
Jung Kook, terkesiap merasa malu. "Maafkan aku, Nenek," jawabnya sambil menggosok-ngosok matanya yang masih terasa mengantuk.
"Cepat bantu nenek masak nasi. Kita sarapan!" seru Nenek Lim berlalu, sementara tangannya menepuk gemas lengan Jung Kook. Meskipun agak mengeluh pelan, Jung Kook patuh bergerak ke arah dapur. Sekilas pandangannya bergeser ke arah Joo Hyun, mencari petunjuk apakah Nenek Lim menyadari keberadaan mereka semalam. Namun, Joo Hyun hanya tersenyum penuh makna.
"Aku berharap kau tidur nyenyak semalam," ujar Joo Hyun lembut, sambil menyusul Nenek Lim masuk ke dalam.
Jung Kook melihat ke arah punggung mungil Joo Hyun yang menjauh. Ekspresinya tercampur antara rasa penasaran dan kebingungan, tidak yakin apakah Nenek Lim mengetahui bahwa mereka tidur di kamar yang sama semalam. Aish, pasti Nenek berpikir yang tidak-tidak.
Sarapan pagi itu pun terasa canggung. Ia menikmati samgyetang, sup ayam ginseng yang tersaji di atas meja sembari pandangan waspada. Melirik antara Joo Hyun dan Nenek Lim, mencari tanda-tanda apa yang Joo Hyun telah ceritakan pada sang Nenek.
