00.01

1K 74 0
                                    





Jaemin melihat kesana kemari untuk melihat pemandangan yang ia lihat, sungguh sangat indah. Ia menengok saat mendengar pekikan lucu dari seseorang lain, tidak tidak itu bukan jaehyun namun adiknya, jaemin menatap dan memperhatikannya, seorang peria manis, berkulit putih, persis seperti jaehyun, surai yang berwarna biru, sama seperti surai miliknya, bibir yang tidak kalah berwarna plum merah alami dari jaehyun, hmm mungkin lebih merah? Dan manis? Dengan Hoodie putih melekat pada tubuhnya.

"Hyungiee, makananya sudah siap, sudah ada di meja, Jeno panggil dari tadi tidak di jawab jawab :( "

Oh? Astaga? Kasihan Jeno ku, sendari tadi memekik untuk memanggil kaka nya yang sedang melepas rindu dengan kekasihnya namun tidak di dengarkan, cih dasar Lee jaehyun

"Aduh sayang, maafin hyungie ya? Hyungie ga denger, beneran" jaehyun mengusap surai lembut adiknya lalu melepas pelukannya pada taehyong dan segera memeluk adik kesayangannya ini

Jeno juga tidak kalah senang saat dirinya di peluk oleh yang lebih tua, ya ya ya, mereka emag sering bertemu, namun Jeno merasakan wangi feromon jaehyun juga sangat enak dan menghangatkan, benar apa yang di katakan taeyong, jaehyun emag se-nenangin itu.

"Sayang, yongie Hyung sudah datang, tapi dia tidak sendiri, sesuai apa yang Hyung bilang, jadi kamu ga bosan sendirian terus"

"Huem?.."alis Jeno mengkerut, jelas tadi ia hanya melihat taeyong, peria itu hanya datang sendiri, tidak ada tuh seseorang yang ia lihat selain dirinya "huh hyungiee, berhenti membohongi ku, jelas jelas yonngiee Hyung sendirian"

"Tidak jeno-ya, aku Datang kesini tidak sendirian, aku bersama adik ku juga"

"Hyungie tidak sendiri? Tapi tidak ada siapa siapa, itu itu lihat"

Taehyong terkekeh geli melihat Jeno yang lagi lagi sama dengan pendiri keras kepalanya. Kemudian taehyong bergeser dan menampakkan jaemin yang sedang menatap nya, ohh? Ternyata dia? Lee. Jeno.

Jaemin menatap Jeno dalam, memastikan bahwa wangi feromon yang iya cium adalah wangi feromon milik Jeno, susah untuk di jelaskan, wangi feromon Jeno samar, tidak seperti para omega yang ada di desa ini, jaemin dapat mencium nya saat di perjalanan tadi

"Ini jaemin, adik sepupu ku, dia bisa di bilang seumuran dengan mu, kau bisa mengajak nya bermain, dan berkeliling di sini"

"Beneran? Apakah Jeno boleh mengajak jaemin ke bibi winwin? Apakah Jeno boleh mengajaknya bertemu dengan haechan dan Chanel? Apakan Jeno boleh mengajaknya berjalan jalan? Apakah Jeno boleh mengajaknya membuat kue? Apa-
"
Jeno berucap antusias, mata indahnya berbinar terang dan melengkung cantik seperti bulan sabit, bibir plum merahnya tertarik untuk senyum termanis nya, namun sebelum melanjutkan pembicaraannya, mulutnya udah di bekap oleh jaehyun, aaa apa? Kalian tau bekap Ah ya di bungkam maksud ku

Taehyong terkekeh, sudah menjadi hal biasa bahkan rutinitas nya jika melihat Jeno seantusias ini jika menemukan atau ia berikan sesuatu

"Nagggrr.." Jeno mengeram pelan ketika mulutnya di tutup oleh jaehyun , jaehyun yang menyadari itu melepaskan tangannya, lalu menatap adik nya yang tengah cemberut

"Hyungieee Jeno belum berhenti bicaranyaaaa, kenapa di tutup mulutnyaaa" tidak bukan Jeno, jaehyun yang mengatakannya, ya dia sudah hafal adik nya ini

Jeno mencibik kesal lantaran kakak nya selalu saja seperti itu, ia menatap jaemin lalu mendekatinya, ia melihat wajah itu, sedikit lebih tinggi darinya, namun tidak apa, Jeno tersenyum yang membuat pemuda na itu mengkerut kan alisnya

"Jen, ayo di dalam saja, yongie Hyung membawakan mu mainan baru"

"WAH? BENERAN? MAU MAU"ia berlarih menatap taehyong, tidak tertarik lagi pada jaemin, demi tuhan, ia lebih tertarik pada kantong berwarna coklat besar itu, pasti hadiahnya di situ, dasar jodoh ku di masa depan [as. Na jaemin]




Athan | JAEMJEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang