00.07

601 36 0
                                    

NAH BALIK LAGI PECINTA NONO GUE, makasih banget nih mungkin berkat kalian juga ada yang berdoa gitu kan, dan tuhan berpihak sama gueee, masalah gue udah kelar dengan sempurna!! Rumah gue balik lagi seneng banget, sesuai janji, gua bakal up dua kali deh buat Kelen, bahahahahaha tengkyu yaa, oy vote vote dulu la, berat amat tu jari.. mwehehe











Flashback off (book sebelumnya)
______________________________________

Kini dua sejoli yang berstatus sebagai suami istri ini atau lebih tepatnya kedua orang tua dari Jeno dan jaehyun alias Donghae dan Tiffany tengah berada di bandara untuk menyusul kedua putra kesayangannya mereka, setelah mendapat telfon dari jaehyun mengenai putra bungsunya, Tiffany segera memberi tau Donghae dengan segera, Donghae yang mendengar kabar dari istrinya melalui putra sulungnya mengenai keadaan putra bungsunya membuat emosional Donghae mencuat begitu saja, khawatir, emosi, takut, menjadi satu. Hingga Donghae mengatakan pada istinya akan pergi pada hari ini juga. Yang di setujui pula oleh Tiffany.

Kita tinggal dulu ke khawatiran kedua calon mertua jaemin dan taeyong, kini kita beralih pada keadaan kediaman bayi manis Lee. Kini Jeno tengah bersandar di atas dada jaehyun sembari menonton film pada benda pipih itu, sehabis bangun dari tidur nya, Jeno mengadu pusing pada kepalanya, namun itu hal biasa ucap Kun pada jaehyun dan yang lain (taeyong jaemin), lalu Jeno meminta pelukan dari Kaka tersayang nya, jaehyun dengan sigap menganguk sebagai jawaban atas permintaan adik kecilnya.

"Jen, minum obat nya dulu yuk? Isi perutnya dulu tapi ya? Jeno belum makan dari tadi pagi, masa ga makan?"

Jeno menggeleng perlahan sebagai jawaban, sudah sendari tadi jaehyun membujuk Jeno untuk makan, tapi Jeno tetap pada pendiriannya untuk tidak makan. Ia mengatakan perut nya tidak enak, seperti di putar putar, jaehyun hanya menghela nafas nya, melihat adik kecilnya ini emag sulit jika pendiriannya sudah seperti ini.
Jaemin yang melihat itu mengambil alih bubur hangat itu, terlihat mengiurkan, tapi kenapa Jeno tak mau? Ya sudah di bilang perutnya tak enak. Cih

"Jen, ayo makan sedikit, aku yang akan menyuapi mu, jika tidak papa dan mama mu tidak akan kesini" Jeno yang mendengar itu menoleh pada jaemin

"Papa? Mama? Papa sama mama mau kesini?! Beneran?"

Jaemin menganguk sebagai jawaban

"Tapi kau harus makan, jika tidak kau tidak akan mendapatkan pelukan dari mereka, menurut lah Jeno, jae Hyung menghawatirkan mu, kau tidak ingin membuat nya sedih bukan?"

Hem..

Jeno menoleh ke arah jaehyun, dan benar, mata Kaka cantiknya terlihat sembab, benar kata jaemin. Jaehyun sedih karna dirinya, ia tidak akan membiarkan jaehyun sedih karena nya, lalu kemudian ia melihat kearah jaemin dan menganguk mantap, menandakan ia mau makan, demi jaehyun. Dan mama papa.

"Jaem. Aku mau makan, aku tidak mau membuat jae Hyung sedih dan papa mama. Hem.. suapi?" Jeno belujar malu

Jaemin tersenyum, lalu menganguk "boleh, kemari, buka mulut mu, pesawat datang, swingg~"

Jeno membuka mulutnya dengan senang, dan menerima suapan demi suapan yang di lontarkan jaemin untuk nya, jaehyun yang melihat itu tersenyum, lalu tangan kekar taeyong melingkar pada perut nya, ia kecup pundak kekasih nya, mendiamkan Jeno menghabiskan makanannya hingga tandas, bagaimana cara jaemin, terserah yang penting bayi kecilnya dengan jaehyun mau menghabiskan makanannya.

Kini bubur itu telah tandas. Jaemin memberikan air pada Jeno, dan di terima baik oleh di bungsu Jung, aroma feromon musk Jeno menguar, membuat jaemin taeyong dan jaehyun dapat menghirup dengan jelas wangi feromon musk milik Jeno, Jeno mengeluh perlahan, ia mengeluh tidak tenang mencium wangi feromon milik jaemin dan taeyong yang terlalu pekat, apa salahnya? Jeno hanya mengeluarkan feromon nya sedikit karna terlalu senang tadi.

Athan | JAEMJEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang