00.06

594 38 0
                                    

Hola.. balik lagi, aduh maaf ya? Gua lagi banyak masalah, rumah tempet gue berteduh dan tempet cerita gue hampir pergi karna kesalahan gua sendiri, jadi up nya slow aja yah? Kalau masalah gua kelar dengan baik dan memuaskan, gua dobel up deh buat kalian, semoga aja ya.. ya udah de happy happy [cry] [cry]



______________________________________

Tiga hari sudah berlalu, dan tiga hari pula Jeno kita terbaring lemas pada kasur empuknya.. sudah tiga hari demam yang di alami Jeno tidak kunjung menurun melainkan semakin tinggi, nafsu makan nya pun kian mencelos tidak bernafsu.. tubuhnya lemas, pipi gembul itu kian menirus semakin hari. Pipi gembul itu sedikit mulai kempis dan tidak terisi, tubuh putih itu kini kian memucat pasi, membuat jaehyun khawatir bukan main.. begitu pula dengan taeyong dan jaemin, Kun sudah memeriksa empu kita, namun semakin hari Jeno semakin lemah.

Hingga pada akhirnya, jaehyun menelfon orang tuanya yang sedang berada di kota, Tiffany dan Donghae. Orang tua kedua omega cantik ini, Donghae seorang alpha pinus yang berdagu tegas, sedangkan Tiffany seorang alpha wanita yang tegas namun lembut, jaehyun dan Jeno? Mereka Seorang omega, mereka anak dari seseorang alpha. Kedua orang tuanya adalah seorang alpha, dan kedua anak mereka adalah seorang omega. Sebuah titipan terindah yang Donghae dan Tiffany punya. Anugrah terindah yang mereka punya.

"Mama.. Jeno sakit, jaehyun khawatir, mama pulang, jaehyun butuh mama"

"Adik kamu sakit jae? Ko bisa?! Tunggu mama ya? Mama bakal bilang papa, jaga adik kamu dulu, mama sama papa usahakan besok udah sampai"

"Iya ma.. cepetan ya, jae ga tega ngeliat jeno lemas begini.."

"Iya sayang, jaga adik kamu ya? Mama segera bertindak" setelah mendapat jawaban pasti dari sang anak Tiffany mematikan sambungan mereka dengan sepihak, dan bergegas memberikan kabar ini pada sang suami.

Jaehyun mengelus surai indah adiknya setelah menelfon, ia menatap sendu wajah lesu itu, bibir plum merah yang sama seperti nya kini memutih dan kering, mata yang selalu berbinar itu kini terlihat sayu dan berkaca kaca, bahkan ia tidak segan jika menangis mengadu sakit.

"Sayang, gapapapa, mama sama papa bakal kesini besok, kamu yang tenang, Jeno pasti bisa di tangani nanti, kamu juga harus jaga kesehatan" taeyong membawa tubuh rapuh itu kedalam dekapannya, ia usap punggung bergetar itu dengan lembut, memberikan dan selalu menemani jaehyun ketika seperti ini, memberikan pundaknya dengan sukarela untuk menjadi senderan lelaki manis nya.

"Hiks.. gimana aku mau tenang yongie? Jika adik aku hiks terbaring lemah begini, aku ga tega yongie.."

Taeyong menatap sendu pujaan hatinya, peria yang memiliki feromon menenangkan ini memeluk dan memberikan kekuatan pada kekasihnya, mengeluarkan sedikit feromon nya untuk jaehyun "gapapa sayang, tenang, Jeno anak baik"

Jaemin menatap kedua sepasang kekasih itu, ia mengelus surai indah Jeno yang berada di dekapannya, aaah iya, Jeno kita tengah berada pada dekapan hangat peria na kita, melantukan nyanyian menenangkan untuk Jeno, karna Jeno lelah menangis sehabis merasakan sakit pada kepalanya.

______________________________________

Flashback on.

Pagi ini di luar tengah mendung, jaehyun tengah berada di kamar Jeno, jaehyun membersihkan tubuh adiknya dengan telaten, setelah usai, ia berjalan ke arah kamar mandi pada kamar itu, namun setelah beberapa menit ia mendengar samar Isak tangis yang semakin kian mengeras, ia bergegas berlari dan terkejut mendapati bibir kering Jeno tengah mengeluarkan darah, panik. Ia panik, ia bergegas dengan teledor berlari mendekati adik nya, mengambil tisu lalu menyeka darah itu.

"Hiks.. hyungie berdarah, sakit sakit, sakit sakit bibir Jeno.." ucap nya lirih dengan berlinang air mata membasahi wajahnya

"Sayang, gapapa gapapapa sebentar ya sebentar" jaehyun gusar, ia khawatir ia usap darah pada bibir pucat adiknya, namun ia kembali di buat terkejut karna darah kembali mengalir dari hidung Jeno.

"Sayang- Astaga Jeno!?" Jaehyun bergegas mengambil tisu dan berusaha menghentikan darah yang terus mengucur deras dari hidung adik nya, Jeno? Ia kini tengah menangis, berusaha menjaga kesadarannya akibat di suruh jaehyun.

"Hiks- Hyung darah darah! Berdarah hyungie hiks.. Jeno berdarah hiks hyungie.."

Tampa permisi air mata jaehyun turun secara perlahan, ia menangis setelah itu, dengan buru buru ia menangani adik kesayangannya dengan gemetar ia usap darah itu.
Liquid bening turun membasahi pipi jaehyun tuhan.. adikku..

Mendengar teriakan dari atas, kini dua orang yang berstatus sebagai alpha ini berlari tergopoh-gopoh. Taeyong membuka pintu itu, dan betapa terkejutnya mereka ketika melihat pemandangan ini, taeyong dengan cepat menghampiri, dan jaemin langsung bergegas menelfon Kun

"Sayang kenapa bisa begini ya tuhan Jeno" taeyong berusaha membantu, ia tau sedikit bagaimana cara memberhentikan darah pada hidung Jeno yang terus keluar karna sempat belajar pada kun

~~~~~ (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Setelah kejadian itu, kini Jeno tengah berbaring dan tertidur pulas, beberapa menit setelah mendapat pertolongan pertama dari taeyong, Kun datang dengan jaemin di belakangnya, dan segera di tangani, kini Kun jaemin taeyong dan jaehyun tengah berbicara di kamar Jeno, jaehyun yang masih sesegukan karna terlalu shock sambil memeluk tubuh lemah adiknya, karna adik manis nya mengadu sakit, ia tidak tega.

Sedangkan jaemin dan taeyong sedang berbicara dengan Kun soal keadaan Jeno.

"Tidak apa apa Tae, Jeno hanya kelelahan, tidak ada masalah serius, demamnya semakin tinggi, ia juga mengadu pusing, jika ia mimisan lagi segera telfon dan beritau aku, sebaiknya suruh jaehyun menelfon tuan Donghae dan nona Tiffany, agar mereka tau keadaan Jeno dan segera memberikan pelayanan terbaik untuk nya"

"Apa Jeno tidak ada penyakit serius Hyung? Aku khawatir, aku kaget melihatnya mimisan seperti itu, itu banyak" jaemin menatap nanar tisu yang tergeletak begitu saja di lantai dan kini sudah di bersihkan

"Tidak apa jaem, tapi jika misalnya terus berlanjut, Tolong hubungi aku, secepatnya "

Keduanya menganguk, lalu Kun berpamitan pada mereka, sebelum pergi Kun sempat memberikan obat dan informasi pada jaehyun, jaehyun menganguk pelan dan tersenyum kecil tidak lupa berterimakasih, ia masih shock akan adiknya, yang ini adalah kali pertama Jeno mimisan. Taeyong turun untuk mengantar Kun, sedangkan jaemin duduk di tepi kasur empuk jeno, ia menatap wajah sembab jaehyun. Dapat ia lihat bahwa jaehyun begitu menyayangi Jeno.

"Sayang.. jangan sakit yah? Hyung mohon, Hyung ga bisa lihat Jeno sakit begini hiks.." Isak kecil mulai keluar dari mulut jaehyun, ia usap pipi adiknya yang basah akibat tetesan air mata miliknya, ia usap surai indah itu perlahan, walau Kun mengatakan jeno tidak apa" tetap saja! Ia khawatir!

"Hyung, jangan menangis, jeno juga akan menangis jika melihat mu menangis, tenangkan dirimu, Jeno itu anak baik"

"Hiks- jaemin.. terimakasih yah? Aku benar benar takut kehilangannya.. aku takut jaemin.."

Jaemin mengusap punggung yang sebentar lagi berstatus Kaka ipar nya ini, ia paham betul gimana jaehyun menyayangi Jeno, terlihat bagaimana ia menceritakan dengan bangga akan adiknya. Jiwa melindungi jaemin semakin meningkat, rasa ingin melindungi Jeno kian menggebu, ia tidak akan membiarkan Jeno nya sakit seperti ini. Jika ada yang membuat nya terluka ia adalah orang pertama akan berhadapan dengan jaemin.

Flashback off

____________________________________











Hegh! Selesai, book kali ini sampai sini dulu ya? Jeno kita lagi sakit guys :( kasihan empu kita, banyak banyak doa ya, supaya Jeno kita cepet sembuh. Seeee youuuuuu




Athan | JAEMJEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang