00.10

637 33 4
                                    

































Malam telah tiba, terik nya matahari seakan di rengut oleh terang nya bulan, terang nya langit telah di gantikan oleh gelap nya angkasa, di penuhi dengan bintang bintang yang beragam warna, menghiasi angkasa dengan begitu indahnya, kini di bawah indahnya bulan, terpampang jelas gundukan tenda di bawah terangnya bulan, sesosok peria peria manis dan cantik tengah tertawa sembari membakar marshmellow di atas hangatnya api unggun. Di temani oleh beberapa sosok dewasa yang mengawasi.

Jeno, injun, echan, dan lele, ketiga buntalan cantik itu memutuskan untuk menginap di rumah Jeno, dan menghabiskan malam bersama sembari melepas rindu, sehabis kejadian tadi siang yang membuat keempatnya terharu sekaligus sedih dan senang, karna sudah di pertemukan setelah lama tidak bertemu untuk beberapa waktu, namun sedih karna tau kondisi dari sahabat cantik nya yang ternyata sedang sakit.

Setelah kejadian siang tadi, keempat nya menangis bersama hingga membuat keempatnya tertidur sembari berpelukan, sudah seperti Teletubbies saja, dan tidak terlepaskan, dengan berposisi Jeno di tengah tengah dan ketiga pawang galak nya siap menerkam, dan membuat babak belur siapa saja yang mengusik Nono mereka.

"Ijun ijun, boleh ambilkan stik itu tidak? Nono mau menusuk marshmellow ini"

Renjun menoleh kearah Jeno, lalu menoleh kearah satu bungkus stik/tusukan yang berada di dekatnya, lalu mengambil beberapa untuk di berikan pada Jeno agar Jeno nya tidak lelah meminta berulang kali.

"Ini Nono, injun sudah ambilkan, jadi Nono tidak perlu lelah lelah meminta lagi agar tidak serak" ucapnya

Jeno tersenyum, mata sipitnya membentuk garis bulan sabit yang indah. "Terimakasih injunnn"

Haechan dan chenle yang melihat ikut tersenyum, lalu ketiganya memeluk Jeno dengan erat, Jeno yang di peluk awalnya terkejut, lalu tersenyum manis dan membalas pelukan ketiga sahabatnya.

Jaemin melihat interaksi keempatnya, bibir tipis itu tersenyum, melihat Jeno dengan indahnya tersenyum, jantung nya berdebar, ia dapat rasakan jika jantungnya ini berdegup dengan tak karuan, ia berdehem. "Ehekm" sembari memegangi dadanya.

Jeno melihat, lalu di ikuti dengan ketiga pawangnya, lalu perlahan melepas pelukannya. Jeno melihat jaemin khawatir, lalu Tamba aba aba, Jeno mendekat, dan memegang dada jaemin, yang bermaksud untuk merasakan dan memeriksa keadaan jantung peria na ini. Jaemin terkejut, hal yang di lakukan sang omega seolah-olah tidak menentang gairah dan tak mengkhawatirkan jantung sang alpha yang berteriak dan memberontak kencang karna gugup.

"Jen- " jaemin terdiam. Melihat Jeno me dekatkan diri dan menempelkan telinganya pada dada peria na.

"Jaem, jantung mu dug dug cepat sekali, kamu gapapa?" Pertanyaan polos itu keluar, seolah-olah tidak terjadi apa apa, dan berfikir yang tidak tidak. Ia hanya berfikir dan takut jaemin akan kena serangan jantung. Kan tidak lucu

"A-aku tidak apa apa, menyingkir lah jeno. Kau membuat ku terkejut, aku tidak apa apa, jangan khawatir "

'heum, okey, kalau sakit bilang ya? Aku tidak mau kau kenapa kenapa, nanti kalau kau kenapa kenapa, aku bisa bahaya, nanti masuk polisi" ucap nya lagi dan lagi yang membuat jaemin tertegun, tersenyum lalu mengangguk patuh.

Taeyong melihat. Iya tersenyum melihat reaksi yang jaemin lontarkan, ternyata tidak salah iya mengajak musisi lagu yang membosankan ini. Yang kesehariannya hanya di dalam kamar, bicara seadanya, dan lebih fokus dan terpikat hanya pada alat musiknya saja.

"Jaem, ternyata aku tidak sia sia membawa mu ikut kesini bersama ku, ternyata kau berubah pesat, Jeno membawa banyak perubahan untuk mu" ucap nya. Lalu melihat Jeno. Kesayangan nya dengan jaehyun tengah tertawa dengan para sahabatnya.

Jaemin melihat kearah taeyong, ia berfikir, dan menimang nimang kembali apa yang baru saja di lontarkan peria bermarga Lee itu. Benar, ia berubah pesat semenjak menginjakan kaki di sini. Rasa tidak ketertarikan dan rasa perduli yang dulunya tidak ada, kini berkembang pesat.

"Kau benar, aku juga sadar dengan perlahan, aku sedikit demi sedikit berkembang, bahkan aku juga terkejut"

"Kau berubah karna dia jaemin, mungkin jika tidak ada dia, kau mungkin saja masih seperti sifat awal mu walau aku mengajak mu ke sini" taeyong melihat Jeno, lalu beralih lagi pada lagi na ini

"Ya.. kau berpengaruh besar dalam perubahan ku Lee Jeno" batin nya

"HEY AYO MAKAN, MAKANAN UDAH JADIII" ucap jaehyun menyapa indra mereka

"YEYYY MAM!" ucap Jeno dan di ikuti oleh ke tiga sahabatnya

Taeyong terkekeh, lalu melihat kearah jaemin

"ayo na, waktunya mengisi perut sebelum menyapa alam mimpi"

Jaemin mengangguk, dan melihat Jeno yang berlari dengan kemeja putih yang hanya menutupi paha nya, dengan celana pendek di dalamnya, tidak jauh berbeda dengan teman teman nya, begitu cocok untuk nya, lucu dan.. indah serta cantik

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

"Ahak- " pekikan keluar dari mulut haechan, ia menengok kearah chenle yang tertawa dan di susul dengan renjun dan Jeno, ia mengusap kakinya yang sakit karna di cubit, ia mencibik tak suka.

Jeno melihat, lalu memeluk haechan sembari tertawa, di susul dengan chenle dan renjun, lalu mereka berempat berpelukan dengan senang.

"Jen, makan dulu, kalian juga, berhenti main mainya, makan terus baru main lagi" ucap mama

"Okeeyy" jawaban serempak di dapatnya.

"Jaem, makasih ya udah jagain Jeno, Lo nempatin janji Lo sama gue, buat jaga Jeno" renjun membuka suara sembari menyuap makananya

Jaemin menganguk perlahan, lalu tersenyum, ia tidak keberatan sama sekali untuk menjaga Jeno, karna ia juga senang dan suka, nyaman berada di samping Jeno. Selalu.

Saat asik berbicara, suara jaehyun mengalihkan perhatian mereka, jaehyun berjalan menghampiri, di ikuti beberapa kawanan nya di belakang, entah siapa itu mereka pun tak tau. Mereka memperhatikan. Satu lelaki tampan berwajah bule, satu lelaki putih memiliki bergaris wajah yang tegas namun tenang, dan satu lagi peria tinggi menjulang, dengan senyuman dan bibir merah kecil nya itu, memperhatikan sembari tersenyum.

"Asik banget? Ga ngajak ngajak nih?" Ucap jaehyun sembari mendekati mereka, lalu berdiri di depan mereka

"Heum, Kaka kan Ega ada, pergi keluar tadi" ucap Jeno sembari melihat kearah belakang.

Jaehyun yang ngeh karna adik nya menatap belakang, di ikuti juga dengan renjun, echan dan chenle, begitu juga dengan jaemin turut serta dalam melihat siapa sosok di belakang jaehyun yang terlihat asing bagi mereka.

"Oh iya, kenalin nih, temen nya Kaka, itu ka Mark, yang mukanya kayak bule, dan ini ka guanlin yang wajahnya tenang tenang ayem, dan ini jisung" ucap jaehyun memperkenalkan Mark guanlin dan Jisung serta asal usul mereka

"Hai, aku Mark" ucap nya sembari tersenyum

"Aku guanlin "

"Dan aku jisung" ucap nya setelah guanlin sembari tersenyum, dan di balas senyuman dengan yang lain

Setelah perkenalan kecil ini, jaehyun mengajak mereka untuk ke taman depan yang tidak jauh dari lokasi tenda, hanya beberapa langkah untuk nge-gril Bareng, dan sudah di tunggu pula oleh papi, mama dan taeyong di sana yang sudah menyiapkan semuanya. Mereka pun menganguk dan pergi bersama jaehyun, dengan jaemin yang di samping Jeno sembari membuka bungkus biskuit yang di pinta Jeno tadi untuk tolong di bukakan.

(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡




















Aaah!! Akhirnya! Maap lama up, lagi sibuq gua tuh, banyak urusan" yang emag ga bisa di tunda, tinggalkan jejak setelah membaca. Kalain comen comen kek gitu, biar gua semangat gitu, ya gitu gitu , ya ya gitu, ya comen comen, apa aja, hahahahaha , yah udah Segini dulu yah kapan kapan lagi!! WOY FOTE AELAH OH YA MAT TAHUN BARU BUAT KELEN YA, semoga tahun ini lebih baik dari tahun kemarin, dan kalian happy happy tahun inii, gimana tahun kemarin? Happy Ega? Atau banyak sedih nya??????

Athan | JAEMJEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang