Waktu berlalu dengan begitu cepat, dan di bab ini, kita menemukan Aditya dan Anisa dalam babak akhir dari kisah cinta mereka. Hari-hari penuh makna yang mereka jalani bersama mengantar mereka pada titik di mana sebuah keputusan besar harus diambil.Di tepi pantai yang pernah menjadi saksi bisu kisah cinta mereka, Aditya dan Anisa duduk berdua, memandang ombak yang terus bergerak. Suasana hening terasa di antara mereka, namun setiap detik yang berlalu penuh dengan emosi yang sulit diungkapkan.
Aditya, dengan mata penuh cinta, memandang Anisa. Kata-kata yang tak terucapkan tergantung di udara, menciptakan rasa ketegangan yang tak terhindarkan. Keduanya menyadari bahwa keputusan yang diambil kali ini akan membentuk arah takdir mereka.
Dalam keheningan yang mendalam, Aditya menggenggam tangan Anisa dengan lembut. "Anisa," panggilnya dengan suara lembut. "Kita telah mengalami begitu banyak bersama, dan setiap detik bersamamu berharga bagiku. Namun, kita harus memilih jalur yang berbeda untuk sementara waktu."
Anisa menatap Aditya dengan mata yang mencerminkan kebingungan dan kepedihan. Aditya menjelaskan dengan penuh kelembutan, bahwa ada panggilan yang harus dijawab, impian yang harus dikejar, dan bahwa waktu untuk meraih tujuan pribadi mereka telah tiba.Pelukan terakhir di tepi pantai mengandung rasa kehangatan, tetapi juga separuh perpisahan. Aditya dan Anisa saling melepaskan, tetapi dengan keyakinan bahwa cinta mereka akan selalu ada, meskipun mungkin harus merayap dalam diam.
Begitu Aditya dan Anisa melepaskan pelukan terakhir mereka di tepi pantai, hati mereka terasa berat. Setiap langkah yang diambil membawa mereka menjauh satu sama lain, namun di dalam hati, cinta mereka tetap berkobar dengan kekuatan yang tak tergoyahkan.Aditya memandang langit yang dipenuhi bintang-bintang, merenungi keputusan yang diambil. Anisa, di sisi lain, merasakan hembusan angin yang membawa aroma laut, mencoba menenangkan hatinya yang penuh gejolak.
Di malam yang sunyi, mereka saling berjanji untuk terus menjalani perjalanan masing-masing, membawa potongan cerita cinta yang pernah mereka bagi bersama. Namun, meskipun jarak fisik memisahkan, mereka tahu bahwa cinta sejati mampu mengatasi segala rintangan.Bab ini menciptakan luka di hati Aditya dan Anisa, namun juga menumbuhkan kematangan dalam cinta mereka. Mereka belajar bahwa terkadang, membiarkan orang yang kita cintai pergi adalah bentuk ketulusan dan penghargaan terhadap impian dan panggilan yang masing-masing bawa.Dalam langit yang penuh dengan bintang, Aditya dan Anisa melangkah menjauh satu sama lain, namun tetap menjaga api cinta yang terus menyala di dalam hati mereka. Mereka tahu bahwa pada akhirnya, suatu hari, takdir akan membawa mereka bersatu kembali di bawah bintang yang sama, menulis bab lanjutan dari kisah cinta yang mereka mulai di Yogyakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di Antara Huruf dan Jawa
RomanceAditya, seorang pemuda Jawa berusia 27 tahun yang tengah meniti perjalanan mengejar literasi, tanpa sengaja menemukan jalan cinta di kota Yogyakarta. Suatu malam purnama, dia terperangkap dalam pesona kopi dan senyuman manis Anisa, seorang gadis Jaw...