KEENAN : Chapter 07.

6.5K 452 6
                                    

Yang jadi silent readers, ada masalah what?

Keenan melangkahkan kakinya dikoridor rumah sakit dengan Tiang Infus Stainless yang dibawa olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keenan melangkahkan kakinya dikoridor rumah sakit dengan Tiang Infus Stainless yang dibawa olehnya. Ini sudah hari ke-duanya berada di rumah sakit, dan sebagai orang normal yang butuh hiburan, Keenan merasa bosan dengan suasana rumah sakit yang terkadang suram dan menyeramkan secara tiba-tiba. Jadi, tanpa meminta izin terlebih dahulu pada Dokter dan suster yang ada disana, Keenan memutuskan untuk pergi ke taman rumah sakit sendirian.

"Permisi, dek?" Keenan berhenti, mengalihkan tatapannya pada sesosok wanita yang menatap dirinya.

Wanita itu mendekat, dengan sebuah map merah ditangannya, "Adek tau taman rumah sakit ini dimana gak?" Keenan terdiam, lalu tak lama menggeleng sembari tersenyum lebar.

"Maaf bu, saya gak tau, hehe," Wanita tersebut mengangguk, menatap sekitar lalu memberikan map merah berukuran kecil ditangannya pada Keenan.

Keenan mengerutkan keningnya, menatap map merah yang sudah ada ditangannya, lalu beralih menatap wanita itu dengan heran, "Saya titip ini ya dek?" Belum sempat Keenan bertanya, wanita itu melenggang pergi dengan langkah yang tergesa-gesa.

"Aneh," Ucapnya lirih, kemudian Keenan mengangkat bahunya, kembali melangkah dan mendapati sebuah taman yang diisi hampir oleh orang-orang berpakaian pasien sepertinya.

Hahh~

Keenan menghela nafasnya dalam-dalam, mencoba menghirup udara segar yang tak dia hirup selama dua hari kebelakang. Setelahnya, dia melangkah kearah tempat duduk yang terletak di dekat pohon lebat, lalu menduduki tempat duduk tersebut.

Keenan menatap sekitar, memperhatikan beberapa orang pasien anak-anak yang tengah bermain. Lalu tak lama tersenyum, "Andai bisa, gue mau balik jadi anak kecil yang belum tau apa itu konflik dalam kehidupan," Gumamnya, kemudian menutup matanya sekilas.

"Bukalah.. Map itu, Keenan,"

Mata Keenan terbuka, pemuda itu menatap ke sekitar, dan tak mendapati orang disebelahnya. Lalu, pandangannya teralihkan pada map yang ada ditangannya.

"Gue kepo, isinya apa ya?"

Keenan membuka map itu dengan penasaran, tak peduli bahwa map ditangannya adalah map milik orang lain yang dititipkan padanya. Lalu, melihat bahwa isi map tersebut adalah sebuah hasil tes DNA, kening Keenan mengerut.

HASIL IDENTIFIKASI DNA

Presentasi profil DNA dilakukan dengan menggunakan metode standar terhadap sampel darah atas nama Maximillian Helios sebagai terduga ayah dan sampel darah atas nama Keenan Adiputra sebagai anak.

Bukti ilmiah yang diperoleh, dengan mengacu pada sampel yang diperiksa, menunjukkan bahwa 6 dari 21 alci loci marka STR yang dianalisis dari terduga ayah Maximillian Helios tidak cocok dengan alci paternal dari anak Keenan Adiputra. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa probabilitas Maximillian Helios sebagai ayah biologis dari Keenan Adiputra adalah 0%. Oleh karna itu, Maximillian Helios sebagai terduga ayah dapat disingkirkan dari kemungkinan sebagai ayah biologis Keenan Adiputra.

Transmigrasi Keenan (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang